Mampu Redakan Alergi, Ini Aturan Pakai Penggunaan Loratadine

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Agustus 2022

“Gejala alergi seperti bersin-bersin dan gatal dapat diredakan dengan Loratadine. Namun, obat ini tidak boleh digunakan sembarangan.”

Mampu Redakan Alergi, Ini Aturan Pakai Penggunaan LoratadineMampu Redakan Alergi, Ini Aturan Pakai Penggunaan Loratadine

Halodoc, Jakarta – Loratadine adalah obat untuk meredakan berbagai gejala alergi. Misalnya hidung meler, bersin-bersin, mata berair, ruam kulit yang terasa gatal, dan biduran. Gejala alergi terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu, yang disebut alergen. 

Reaksi tersebut menghasilkan histamin yang cukup banyak, sehingga memunculkan berbagai gejala yang mengganggu. Loratadine termasuk golongan obat antihistamin generasi kedua, yang tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.

Manfaat Loratadine untuk Gejala Alergi

Seperti disinggung tadi, Loratadine adalah obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti:

  • Bersin-bersin.
  • Mata gatal dan berair.
  • Hidung atau tenggorokan gatal.
  • Gatal atau iritasi akibat reaksi kulit, seperti urtikaria.

Cara kerja obat ini adalah dengan memblokir efek histamin dalam tubuh. Histamin adalah zat yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap alergen, sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya. 

Zat inilah yang berperan utama sebagai penyebab munculnya gejala alergi pada hidung, seperti produksi lendir, bengkak, dan gatal. 

Dosis dan Aturan Pakai Loratadine

Dosis Loratadine bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia, kondisi yang dialami, dan faktor lainnya. Jika ingin mengetahui dosis yang tepat, kamu bisa berkonsultasi pada dokter, atau baca petunjuk yang tertera pada label kemasan obat. 

Namun, secara umum, dosis Loratadine untuk meredakan gejala alergi adalah:

  • Dewasa dan anak-anak >12 tahun: dosis awal 10 mg diminum 1 kali sehari, atau 5 mg diminum 2 kali sehari.
  • Anak-anak 2–12 tahun dengan berat badan >30 kg: dosis awal 10 mg, diminum 1 kali sehari.
  • Anak-anak 2–12 tahun dengan berat badan <30 kg: dosis awal 5 mg, diminum 1 kali sehari.

Penting untuk mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Jangan pernah menambah atau mengurangi dosis tanpa instruksi dari dokter. 

Sebagai pereda gejala alergi, Loratadine digunakan hanya dalam jangka pendek. Jadi, hindari mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang. 

Loratadine dapat dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan. Agar optimal, disarankan untuk minum obat di jam yang sama setiap harinya. Jika lupa, segera minum saat ingat. 

Namun, jika jeda waktu dengan dosis berikutnya sudah dekat, sebaiknya abaikan saja dan tidak perlu menggandakan dosis. 

Untuk Loratadine bentuk tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah, menggerus, atau mengunyah obat, karena bisa memengaruhi efektivitasnya. 

Untuk Loratadine bentuk sediaan sirup, jangan lupa untuk mengocok botol obat terlebih dahulu sebelum digunakan. Gunakan hanya sendok takar yang disediakan di kemasan obat agar dosisnya tepat. 

Jika gejala alergi tak kunjung membaik setelah 3 hari pengobatan dengan menggunakan Loratadine, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. 

Risiko Efek Samping Loratadine

Loratadine umumnya dapat ditoleransi dengan baik dan jarang menimbulkan efek samping yang berat. Berikut ini beberapa risiko efek samping umum dari Loratadine:

  • Sakit kepala.
  • Mengantuk.
  • Kelelahan.
  • Mulut kering.
  • Infeksi saluran pernapasan atas.
  • Mual.

Berbagai efek samping tersebut biasanya akan hilang dalam beberapa waktu. Namun, jika tak kunjung membaik atau justru memburuk, segera hubungi dokter.

Selain itu, ada juga risiko efek samping parah yang bisa diakibatkan oleh penggunaan Loratadine, yaitu:

  • Gugup.
  • Mengi.
  • Sulit bernapas.
  • Detak jantung cepat.
  • Suara serak.
  • Pembengkakan mata, wajah, bibir, atau lidah.
  • Ruam kulit.
  • Gatal-gatal.
  • Kegelisahan yang berlebihan.
  • Sakit perut.
  • Kesulitan berbicara.
  • Pingsan.

Pada beberapa kasus yang jarang, obat ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang mengancam jiwa yang disebut anafilaksis. Jika mengalami berbagai efek samping serius, segera hentikan penggunaan obat dan cari bantuan medis, ya.

Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai obat ini, segera download Halodoc untuk bertanya pada dokter melalui chat.

Referensi:
MIMS. Diakses pada 2022. Loratadinee.
Very Well Health. Diakses pada 2022. What to Know About Claritin (Loratadinee).
WebMD. Diakses pada 2022. Loratadinee – Uses, Side Effects, and More.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan