Mata Merah Bisa Jadi Gejala COVID-19, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 September 2021
Mata Merah Bisa Jadi Gejala COVID-19, Benarkah?Mata Merah Bisa Jadi Gejala COVID-19, Benarkah?

"Gejala COVID-19 yang beragam membuat banyak orang kebingungan. Selain demam, batuk, dan sesak napas, mata merah juga disebut bisa menjadi tanda adanya infeksi virus corona. Kendati begitu, pemeriksaan sebaiknya segera dilakukan untuk memastikan apakah gejala yang muncul merupakan akibat dari infeksi virus atau bukan."


Halodoc, Jakarta – Gejala COVID-19 ada banyak dan bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Benarkah mata merah bisa menjadi salah satu tanda penyakit ini? Kabar buruknya, jawabannya bisa iya. Sebaiknya, waspadai gejala mata merah serta gangguan pada penglihatan, sebab bisa menjadi salah satu gejala COVID-19

Hal ini terjadi akibat jaringan mata yang terserang infeksi sehingga menimbulkan peradangan. Namun, tidak selalu kemerahan pada mata menjadi tanda atau gejala COVID-19. Biar lebih jelas, simak ulasannya di artikel berikut ini! 

Baca juga: Gejala Tak Umum Corona yang Harus Diwaspadai

Konjungtivitis Dapat Menjadi Gejala COVID-19

Setidaknya, 1–3 persen pengidap COVID-19 mengalami gejala berupa konjungtivitis, yaitu kondisi yang terjadi akibat infeksi virus pada konjungtiva. Jaringan mata yang satu ini berguna untuk menutupi bagian putih mata atau bagian dalam kelopak mata. Kondisi ini bisa memicu gejala berupa mata kemerahan, bengkak, serta gatal. 

Konjungtivitis tidak selalu muncul sebagai gejala COVID-19. Nyatanya, ada banyak kondisi lain yang bisa menyebabkan penyakit ini. Namun, apabila salah satu gejala COVID-19 ini terjadi bersamaan dengan demam, batuk, serta sesak napas, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait virus corona. Dengan begitu, tindakan cepat dapat dilakukan untuk penanganan.

Jika gejala penyakit yang muncul cukup parah, sebaiknya segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat. Biar lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit yang sesuai kebutuhan dan bisa dikunjungi. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Lalu, bagaimana cara infeksi ini menyebar?

Virus corona jenis SARS-CoV-2 dapat menular ke banyak orang melalui tetesan saat pengidapnya batuk atau bersin. Partikel ini paling sering masuk melalui hidung atau mulut dan terkadang dari mata. Virus juga mungkin tertular jika seseorang menyentuh permukaan yang sudah tertempel virus corona, seperti gagang pintu, meja makan, dan tempat lainnya. Meski begitu, cara ini bukan metode utama dari penyebaran virus tersebut.

Jika kamu mengalami konjungtivitis sebagai gejala COVID-19, penularan virus jenis SARS-CoV-2 pada orang lain dapat terjadi saat menyentuh mata, lalu melakukan kontak tanpa mencuci atau mendisinfeksi tangan terlebih dahulu. Maka dari itu, hindari menyentuh wajah, terutama selaput lendir di mulut, hidung, dan mata sebelum memastikan tangan benar-benar sudah bersih dari virus jenis apa pun.

Baca juga: Ini Pentingnya Menceritakan Gejala COVID-19 yang Dialami ke Media Sosial

Seperti rekomendasi pencegahan virus corona yang sudah terus diumumkan, pastikan untuk lebih sering mencuci tangan dan tetap berada di rumah jika memungkinkan. Jika diharuskan pergi ke luar rumah, jaga jarak paling tidak 200 sentimeter dari orang lain dan selalu kenakan masker. Beberapa hal lainnya yang dapat dilakukan untuk menghindari mata merah atau konjungtivitis sebagai gejala COVID-19, yaitu:

1. Memakai Kacamata

Salah satu pencegahan agar tetesan virus corona tidak masuk ke mata adalah dengan menggunakan kacamata. Lensa kacamata dapat menahan tetesan yang keluar dari orang lain. Hal ini benar-benar perlu dilakukan apabila kamu merawat seseorang yang sakit, terutama karena COVID-19, sebagai perlindungan lebih agar tidak ikut tertular.

2. Penggunaan Lensa Kontak

Sejauh ini belum ada bukti jika menggunakan lensa kontak dapat meningkatkan risiko COVID-19 dibandingkan menggunakan kacamata. Meski begitu, kamu benar-benar harus memperhatikan kebersihan selama penggunaan dan perawatan. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum memasukkan ke tempatnya atau mengeluarkan sebelum dipakai.

Pastikan untuk tidak menggosok mata setiap saat karena mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang. Selain itu, gunakan obat tetes sebagai pelembap agar dapat membantu untuk meredakan gatal yang dirasakan. Kamu juga disarankan mencuci tangan selama 20 detik sebelum dan sesudah menyentuh bagian mata agar tidak menularkan orang lain jika terserang virus corona, tetapi masuk dalam golongan OTG.

Baca juga: Jadi Gejala COVID-19, Ini Beda Delirium dan Depresi

Sekarang kamu tahu jika mata merah juga dapat menjadi salah satu gejala dari COVID-19. Jika mengalami masalah pada mata dalam waktu yang lama, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan terkait virus corona. Mungkin dampaknya tidak terasa oleh diri sendiri, tetapi saat menulari orang lain dapat menimbulkan efek yang berbeda.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2021. COVID-19 and Your Eyes.
All About Vision. Diakses pada 2021. Is there a connection between red eyes and coronavirus?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan