Mau Coba Diet Keto? Pahami Dulu Aturan Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Mei 2020
Mau Coba Diet Keto? Pahami Dulu Aturan IniMau Coba Diet Keto? Pahami Dulu Aturan Ini

Halodoc, Jakarta – Diet keto diyakini dapat memberikan manfaat meningkatkan memori, memompa energi, gula darah yang stabil, serta penurunan berat badan yang cepat. Benarkah demikian?

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Harvard Health Publishing disebutkan kalau diet keto dapat menyebabkan tubuh melepaskan keton ke dalam aliran darah. Sebagian besar sel lebih suka menggunakan gula darah yang berasal dari karbohidrat, sebagai sumber energi utama tubuh. 

Dengan tidak adanya sirkulasi gula darah dari makanan, tubuh mulai memecah lemak yang tersimpan menjadi molekul yang disebut tubuh keton (proses ini disebut ketosis). Setelah kamu mencapai ketosis, sebagian besar sel akan menggunakan tubuh keton untuk menghasilkan energi sampai kita mulai makan karbohidrat lagi. 

Baca juga: Ini 5 Tips Diet Keto untuk Pemula

Perlu diingat bahwa ini adalah proses yang sangat individual, dan beberapa orang memerlukan diet yang lebih terbatas untuk mulai memproduksi keton yang cukup. Informasi selengkapnya mengenai diet keto bisa ditanyakan langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. 

Mitos dan Fakta Diet Keto

Diet ketogenik juga telah terbukti meningkatkan kontrol gula darah untuk pasien diabetes tipe 2, setidaknya dalam jangka pendek. Beberapa penelitian menunjukkan beberapa pasien mengalami peningkatan kadar kolesterol pada awalnya, selanjutnya kadar kolesterol turun beberapa bulan kemudian. 

Namun, belum ada penelitian jangka panjang yang menganalisis efek diet keto dari waktu ke waktu terhadap diabetes dan kolesterol tinggi. Berikut fakta tentang diet keto yang menarik untuk diketahui.

  1. Tubuh akan Mengalami Ketoasidosis?

Faktanya adalah ketosis yang menyebabkan lemak terbakar dalam keto. Ketika kamu melakukan diet keto, maka akan memasuki tahap ketosis, yaitu suatu kondisi metabolisme di mana tubuh menggunakan lemak untuk bahan bakar (bukan glukosa). 

Baca juga: Ini Olahraga yang Adele Lakukan untuk Turunkan Berat Badan

Selama proses ini, tubuh memecah lemak dan mengubahnya menjadi keton. Ini bukan hal yang sama dengan ketoasidosis diabetik yang adalah suatu komplikasi diabetes yang berpotensi mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup insulin dan kadar keton secara bersamaan tinggi.

  1. On-off Diet Keto, tapi Berat Badan Tetap Stabil?

Faktanya, kalau kamu tidak intens dan rutin melakukan diet keto berat badan akan mengalami peningkatan. Keto telah menjadi semacam tren sehingga orang tidak mengerti apa yang mereka lakukan.

Ketika sesuatu menjadi tren, maka sering terjadi adalah hari ini seseorang akan menerapkan diet keto tetapi besoknya mulai kembali makan karbohidrat. Kamu tidak akan mendapatkan manfaat potensial dari ketosis berkelanjutan dengan cara ini. 

  1. Setiap Orang Memiliki Kebutuhan Karbohidrat Yang Sama?

Kenyataannya berapa banyak karbohidrat yang harus kamu makan sangat tergantung pada kesehatanmu. Saat memulai diet rendah karbohidrat seperti keto, kamu mungkin tidak menyadari betapa rendah asupan karbohidrat yang semestinya dimakan.

Padahal sebenarnya, asupan karbohidrat semua orang bisa jadi berbeda. Ini tergantung pada faktor-faktor (seperti aktivitas fisik). Perlu untuk bekerja sama dengan ahli gizi untuk dapat menghitung kebutuhan nutrisimu.

  1. Keto Membuat Kamu Bisa Makan Daging dan Mentega Sebanyak Diinginkan

Faktanya, keto memprioritaskan lemak tak jenuh dalam diet. Ya, keto adalah makanan yang kaya lemak. Namun, hal itu tidak berarti kamu harus menggoreng daging asap di pagi hari. Diet ketogenik tidak memberimu lampu hijau untuk makan semua jenis lemak. 

Cara paling sehat untuk mengisi lemak adalah dengan membatasi lemak jenuh, seperti bacon dan sosis, serta mengisi diet dengan lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung, misalnya alpukat, minyak zaitun, dan biji rami, serta kacang-kacangan dalam jumlah sedang.

Referensi:

Everydayhealth. Diakses pada 2020. 7 Myths About the Keto Diet That You Should Stop Believing.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Ketogenic diet: Is the ultimate low-carb diet good for you?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan