Mau Terhindar dari Cegukan? Hindari 5 Kebiasaan Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Januari 2019
Mau Terhindar dari Cegukan? Hindari 5 Kebiasaan IniMau Terhindar dari Cegukan? Hindari 5 Kebiasaan Ini

Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya, cegukan adalah hal yang normal dan bisa dialami oleh siapa saja. Kondisi ini terjadi akibat kontraksi yang tidak sengaja pada diafragma dan otot di sekitar tulang rusuk. Kontraksi yang terjadi diikuti dengan penutupan saluran pernapasan, sehingga mengeluarkan bunyi yang khas. Biasanya, cegukan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa detik maupun menit. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan cegukan terjadi dalam jangka waktu yang panjang.

Meski normal terjadi, tapi pada beberapa orang cegukan bisa menjadi hal yang cukup mengganggu. Apalagi jika terjadi di waktu yang tidak tepat, misalnya saat sedang melakukan aktivitas tertentu. Agar terhindar dari cegukan di waktu yang salah, hindari kebiasaan-kebiasaan yang bisa memicu cegukan. Apa saja?

1. Makan Terlalu Banyak dan Cepat

Cegukan paling sering terjadi setelah makan besar. Nyatanya, risiko terjadinya kontraksi diafragma yang memicu cegukan menjadi lebih tinggi saat seseorang memiliki kebiasaan makan terlalu banyak dan terburu-buru. Makan terlalu banyak dan cepat membuat banyak udara yang masuk ke perut, sehingga menyebabkan perut mengembang dan buncit.

Saat perut terlalu “penuh”, lambung menjadi tertekan dan akan berdampak pula pada diafragma. Tekanan dari makanan yang terjadi pada lambung sampai diafragma bisa menyebabkan kontraksi yang berujung pada cegukan.

2. Makan Terlalu Pedas

Selain cara makan, jenis makanan yang dikonsumsi ternyata juga bisa menjadi pemicu terjadinya cegukan. Makanan yang terlalu pedas, panas, dingin, dan bergas disebut dapat meningkatkan risiko cegukan menyerang. Jenis-jenis makanan tersebut dapat merangsang saraf di kerongkongan, sehingga memicu kejang refleks pada diafragma.

3. Berlebihan Konsumsi Minuman Bersoda

Kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda, terutama dalam jumlah berlebih juga bisa memicu cegukan. Hal ini bisa terjadi karena nervus vagus yang mempersarafi diafragma dan esofagus mengalami gangguan. Gangguan pada bagian ini kemudian memicu masalah dan kontraksi pada diafragma.

Baca juga: Kenapa Bisa Cegukan Saat Minum Soda?

4. Mengunyah Permen Karet

Jika tidak terlalu dibutuhkan atau tidak pada waktu yang tepat, sebaiknya hindari mengunyah permen karet. Sebab, kebiasaan yang satu ini ternyata bisa menjadi pemicu cegukan. Mengunyah permen karet, mengisap permen karet, hingga kebiasaan merokok bisa menyebabkan banyak udara ikut tertelan ke dalam lambung yang kemudian mengakibatkan cegukan.

5. Stres

Selain karena kebiasaan makan dan jenis makanan, cegukan ternyata juga bisa terjadi karena kondisi psikis tertentu. Terlalu banyak pikiran dan stres serta perubahan suhu disebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cegukan.

Baca juga: Cegukan Terus? Intip 8 Cara Mengatasinya

Waspadai Cegukan Tanda Penyakit Serius

Umumnya, cegukan akan hilang sendiri dalam beberapa detik atau menit. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan cegukan, seperti minum air hangat, dan menahan napas. Namun, kamu harus waspada jika cegukan terjadi dalam jangka yang panjang, misalnya lebih dari dua hari.

Cegukan yang berlangsung lebih dari dua hari bisa menjadi tanda adanya kelainan yang bersifat serius pada diafragma. Gangguan yang memicu cegukan sebagai salah satu gejalanya adalah masalah pencernaan, gangguan saraf di sekitar leher dan diafragma, gangguan rongga dada, hingga masalah jantung. Agar lebih jelas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika cegukan yang terjadi sudah mengganggu dan tak kunjung hilang setelah beberapa hari.

Baca juga: Wajib ke Dokter Jika Alami Cegukan Ini

Cari tahu lebih lanjut seputar cegukan dan cara menghindarinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan