Asah, Asih, Asuh: Tiga Unsur Program Bantuan Pasien ASA DARA

27 November 2020

Jakarta, 30 Juli 2020: Pfizer Indonesia belum lama ini mengumumkan inisiasi program kerja sama dengan Halodoc sebagai platform kesehatan dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dalam meluncurkan sebuah solusi digital inovatif untuk pasien kanker payudara metastatik. Bersama dengan Halodoc dan YKI, Pfizer memperkenalkan layanan bernama ASA DARA Program (Asa = Harapan, Dara = Wanita).


Menurut studi Globocan, penyakit kanker payudara menempati urutan pertama dalam kasus kanker yang dilaporkan di Indonesia dengan angka 58.256 kasus baru pada tahun 2018 dan menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian kanker dengan angka 22.692 kasus setelah kanker paru-paru (The Global Cancer Observatory, 2019).


ASA DARA memberikan layanan bantuan pasien melalui platform ekosistem kesehatan digital yang dikelola oleh Halodoc dan YKI. Melalui program ini, setelah pasien dapat berkonsultasi dengan dokter ahli kanker atau spesialis dan mendapatkan resep terapi kanker payudara Pfizer, pasien akan memiliki akses untuk mendapatkan keringanan dalam membeli obat dan layanan antar dari apotek resmi ke rumah pasien. Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membeli dan kepatuhan pengobatan pasien.

Tiga pilar yang terdapat pada ASA DARA program adalah sebagai berikut, ASAH, ASIH, dan ASUH. ASAH merupakan program edukasi masyarakat tentang penyakit kanker payudara HR+, HER2- sebagai subtipe penyakit kanker payudara yang paling umum dijumpai di Indonesia. Pfizer bekerjasama dengan tenaga kesehatan dan organisasi pasien memberikan edukasi dan informasi yang dapat membantu pasien untuk lebih memahami perjalanan penyakit kanker payudara. Melalui program ini, pasien dapat memperoleh pengobatan yang tepat dari dokter sesuai dengan perjalanan penyakitnya serta dapat memberikan harapan untuk pasien agar dapat memiliki kualitas hidup yang baik.


Pilar kedua yaitu ASIH, menyediakan program bantuan layanan digital biomedis bagi pasien dengan memberikan keringanan dan kenyamanan dalam memperoleh pengobatan. Pelaksanaan program ini dilakukan melalui kerjasama dengan YKI dan Halodoc. Melalui program ini, setelah pasien berkonsultasi dengan dokter ahli kanker atau spesialis dan mendapatkan resep terapi kanker payudara Pfizer, pasien akan memiliki akses untuk mendapatkan keringanan dalam membeli obat dan layanan antar dari apotek resmi ke rumah pasien, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membeli (affordability) dan kepatuhan (adherence) pengobatan pasien. Persyaratan untuk mengikuti program ini terdiri dari KTP pasien, resep yang disertai cap resmi dokter onkologi, serta formulir ASA DARA yang telah diisi kepada Halodoc untuk dilakukan verifikasi oleh YKI.


Presiden Direktur PT. Pfizer Indonesia, Anil Argilla, mengatakan “Kerja sama kami bersama YKI dan Halodoc mencerminkan komitmen kami bersama bagi pasien yang akan berlanjut di masa depan dalam rangka mendukung sistem kesehatan Indonesia guna memberikan solusi perawatan kesehatan inovatif melalui teknologi digital.”


ASUH sebagai pilar ketiga dari program ASA DARA membantu memperkuat dukungan psikososial yang dilakukan oleh patient navigators atau relawan peduli kanker payudara terhadap pasien yang pelaksanaannya dilakukan dengan bekerjasama dengan organisasi kanker payudara dan lembaga-lembaga peduli kanker lainnya. Dalam program mBC Focus Group yang didukung oleh Pfizer belum lama ini, Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) merupakan salah satu contoh komunitas kanker payudara yang memberikan pembekalan bagi para patient navigators ini yang memberikan dukungan psikososial dan bimbingan bagi pasien kanker payudara dan keluarganya tentang perjalanan kanker dan pengobatannya mulai dari deteksi dini, diagnosis dan pilihan-pilihan pengobatan medis kanker payudara yang baru dan inovatif, sehingga pasien dapat memahami terapi sesuai stadiumnya.


Ketiga unsur program ASA DARA ini akan terus dikembangkan Pfizer dan mitranya di masa mendatang untuk membantu pasien kanker payudara metastasis memperoleh informasi dan bantuan yang diperlukan dalam pengobatan mereka dan upaya pasien meningkatkan kualitas hidup mereka.


Referensi:

Global Cancer Observatory. International Agency for Research on Cancer. World Health Organization. 10 July 2020


Supported by Pfizer