Medical Check Up untuk Lansia, Ini Rangkaian Tesnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Agustus 2021
Medical Check Up untuk Lansia, Ini Rangkaian TesnyaMedical Check Up untuk Lansia, Ini Rangkaian Tesnya

“Skrining atau pemeriksaan kesehatan hendaknya memang dilakukan setiap setahun sekali secara rutin. Namun, sudahkah kamu melakukannya? Terlebih untuk para lansia yang memiliki banyak rangkaian pemeriksaan ketika melakukan skrining rutin.”

Halodoc, Jakarta - Ada beberapa pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan setiap orang setiap tahunnya. Bergantung pada tanda dan gejala spesifik yang mungkin muncul, melakukan pemeriksaan medis tahunan secara rutin bisa membantu kamu mengetahui dan mendeteksi dini apabila ada masalah kesehatan. Jadi, kamu bisa segera mendapatkan penanganan. 

Baca juga: Inilah Alasan Pasangan Enggan Menjalani Cek Pra Nikah

Namun, bagaimana dengan lansia? Seiring bertambahnya usia, jenis pemeriksaan medis rutin yang dilakukan pun akan semakin banyak. Setidaknya, ketika menginjak usia 60 tahun atau lebih, seseorang perlu menjalani skrining kesehatan berikut ini. 

  • Tekanan darah. Pemeriksaan ini harus selalu dilakukan setiap kali ke dokter untuk check-up.
  • Tinggi badan. Tak banyak yang tahu jika penurunan tinggi badan yang signifikan dapat mengindikasikan percepatan osteoporosis. Penurunan tinggi badan terjadi karena kompresi pada sumsum tulang belakang.
  • Berat badan. Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan tanpa menjalani program tertentu bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang serius. Penambahan berat badan bisa berarti terjadi retensi cairan atau bisa saja gejala penyakit jantung, hati, atau ginjal. Sementara penurunan berat badan dapat mengindikasikan infeksi atau kanker. 
  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini mencakup menghitung darah lengkap untuk menghindari terjadinya masalah perdarahan, kadar glukosa untuk mendeteksi diabetes, pemeriksaan fungsi tiroid untuk deteksi masalah tiroid, dan jumlah elektrolit dalam darah yang bisa mendeteksi masalah ginjal dan jantung. 
  • EKG. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk dilakukan pria maupun wanita yang telah berusia 50 tahun. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan ulang secara rutin setiap dua hingga tiga tahun atau lebih sering jika memang diperlukan. 
  • Pemeriksaan darah gaib feses. Perlu dilakukan setiap tahun. Darah dalam feses bisa menjadi indikasi awal kanker kolorektal.
  • Fleksibel sigmoidoskopi/kolonoskopi. Skrining untuk kanker usus besar yang rata-rata dilakukan setiap lima tahun dengan sigmoidoskopi dan sekitar 10 tahun dengan kolonoskopi. Pemeriksaan ini kini direkomendasikan untuk dilakukan mulai usia 45 tahun, tetapi bisa lebih cepat untuk orang-orang berisiko tinggi. 

Baca juga: Inilah 6 Penyakit yang Disebabkan Genetik

Pemeriksaan tahunan, bahkan saat kamu merasa sehat tetap disarankan untuk dilakukan. Ini akan membantu kamu menjalani pola hidup dan pola makan lebih sehat, mendapatkan vaksin ulangan, dan pastinya mendeteksi lebih awal apabila terdapat masalah kesehatan yang membahayakan.

Pemeriksaan Tambahan untuk Laki-Laki dan Perempuan

Selain daftar pemeriksaan di atas, ada beberapa pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan untuk laki-laki, yaitu: 

  • Pemeriksaan prostat. Menjelang usia 50 tahun, seorang pria harus menjalani pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada pembesaran prostat. Pembesaran bisa mengindikasikan pembesaran jinak atau bahkan kanker.
  • Prostat spesifik antigen (PSA). Pemeriksaan darah yang bisa menunjukkan kanker prostat. Jika kadarnya tinggi, biopsi prostat mungkin diperlukan. 

Sementara untuk wanita, pemeriksaan tambahan yang seharusnya dilakukan, antara lain: 

  • Mammogram. Wanita yang sudah berusia lebih dari 50 tahun harus menjalani pemeriksaan ini secara rutin sekaligus mendapatkan pemeriksaan payudara klinis. Perlu juga dilakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi adanya potensi kanker payudara.
  • Pap smear dan panggul. Tes ini harus dilakukan setiap tiga tahun, atau setiap tahun jika berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks atau vagina.
  • Pengukuran massa tulang. Tidak ada standar untuk frekuensi pemeriksaan ini. Wanita dengan riwayat keluarga atau pribadi yang menempatkan mereka pada risiko osteoporosis yang lebih tinggi harus menjalani tes ini.

Baca juga: Ketahui 4 Cara Melindungi Diri dari Kanker Ovarium

Itu tadi serangkaian pemeriksaan yang perlu dilakukan lansia untuk menjaga kesehatan tubuh. Pastikan sudah tersedia aplikasi Halodoc di ponsel untuk memudahkan kamu buat jadwal medical check up di rumah sakit pilihan yang dekat dengan tempat tinggal. Download langsung secara gratis di App Store atau Play Store.



Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2021. Yearly Checkups for Seniors.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan