Halodoc, Jakarta – Secara medis dikenal sebagai periorbital ecchymosis, kondisi ini menggambarkan memar dan perubahan warna di sekitar mata seseorang,. Bisa dibilang menyerupai lingkaran hitam di sekitar mata rakun.

Pengumpulan darah di jaringan lunak di sekitar mata menyebabkan memar, yang warnanya bisa bervariasi dari merah hingga ungu tua. Ukuran memar juga dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan jenis cedera.

Namun, perlu diketahui bahwa racoon eyes adalah tanda kondisi serius yang harus segera didiagnosis dan diobati.

Seperti Apa Gejalanya?

Seseorang yang mengalami racoon eyes akan menunjukkan gejala yang berbeda, bergantung pada kondisi yang mendasarinya. Akan tetapi, gejala umum yang dapat terlihat di antaranya:

• Pembengkakan kelopak mata.
• Area yang terinfeksi terasa lembut saat disentuh.
• Perubahan warna area sekitar mata.
• Muncul pola memar serupa yang muncul di belakang telinga.
• Memar yang muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah trauma.
• Mata merah atau perdarahan subkonjungtiva.
• Mengalami perubahan sensorik, seperti gangguan pendengaran, penglihatan kabur, atau penurunan indra penciuman.
• Kelemahan otot.
• Tekanan darah dan detak jantung meningkat.

Sementara itu, dalam kasus neuroblastoma, masalah kesehatan ini dapat disertai dengan gejala lain seperti:

• Pupil tetap dan melebar.
• Mata merah.
• Sakit tulang.
• Mata gagal untuk bergerak ke arah yang sama.

Sedangkan orang dengan amiloidosis juga mungkin mengalami kelopak mata terkulai, rasa nyeri, dan bola mata yang terlihat menonjol.

Waspadai Komplikasi Racoon Eye

Racoon eyes adalah kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani. Cedera traumatis, seperti patah tulang tengkorak basal, dapat menyebabkan cedera otak yang signifikan. 

Artinya, pengidapnya harus menjalani pemeriksaan untuk cedera permanen yang disebabkan oleh trauma tersebut. Selain itu, dokter akan memantau seseorang dengan racoon eyes untuk komplikasi seperti:

• Meningitis.
• Munculnya darah di mata.
• Kelumpuhan wajah atau ketidakmampuan pengidap mengontrol otot-otot wajah.
• Aneurisma.
• Pendarahan di otak.
• Kebocoran cairan serebrospinal.
• Kelainan pada tulang tengkorak atau wajah.

Selain itu, dokter juga mencari gejala sindrom pascagegar otak. Bukan tidak mungkin gejalanya tampak sangat sederhana, seperti sakit kepala, telinga berdenging, dan tubuh kelelahan. Perubahan sensorik dan insomnia juga merupakan tanda-tanda sindrom pasca-gegar otak.

Mata rakun atau racoon eyes adalah tanda trauma. Seiring berjalannya waktu, masalah kesehatan ini disebabkan oleh fraktur tengkorak basal atau fraktur wajah. Berkaitan dengan kasus ini, mata rakun akan menghilang saat patah tulang sembuh.

Prospek dan waktu pemulihan biasanya bergantung pada apakah terdapat komplikasi yang muncul selama proses tersebut. Cedera kepala seperti patah tulang tengkorak basal, adalah kondisi yang sangat serius dan bisa berakibat fatal.

Jadi, bila kamu mengalaminya dan mendapati adanya mata rakun pada area sekitar mata setelahnya, tentu penanganan harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. 

Sebab, diagnosis yang tepat dan pengobatan yang dilakukan lebih awal, akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan organ tubuh secara permanen.

Sekarang, melakukan pemeriksaan medis tidak lagi sulit dilakukan. Sebab, kamu bisa memanfaatkan Layanan Janji Medis yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc di ponselmu secara gratis, baik dari App Store maupun Play Store. 

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. What’s to know about raccoon eyes?

Healthline. Diakses pada 2022. Raccoon Eyes (Periorbital Ecchymosis).

WebMD. Diakses pada 2022. What Are ‘Raccoon Eyes’? Causes, Symptoms, Treatment.