Membatasi Konsumsi Alkohol Cegah Nekrosis Avaskular

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Mei 2019
Membatasi Konsumsi Alkohol Cegah Nekrosis AvaskularMembatasi Konsumsi Alkohol Cegah Nekrosis Avaskular

Halodoc, Jakarta - Dalam medis, nekrosis avaskular memiliki cukup banyak nama lain, yaitu osteonecrosis, aseptic necrosis, ischemic bone necrosis dan bone infarction. Penyakit ini adalah sejenis gangguan tulang yang mengalami nekrosis, atau kematian sel. Benarkah membatasi konsumsi alkohol dapat bantu cegah nekrosis avaskular? Cari tahu lebih lanjut, yuk!

Kerusakan tulang pada kasus nekrosis avaskular terjadi akibat kurangnya peredaran darah ke sel, sehingga sel-sel tersebut mati. Penyebab terjadinya gangguan peredaran darah ini cukup beragam, seperti cedera, kecelakaan, penggunaan obat steroid, hingga kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Ketika mengalami kondisi ini, jarak antara sendi pengidapnya bisa mengalami keruntuhan, sehingga tulang pun kehilangan bentuk halusnya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi berupa penyakit osteoarthritis. Pengidap nekrosis avaskular juga dapat mengalami nyeri sendi, terutama pada bagian pinggul. Bahkan pada beberapa kasus, pembedahan penggantian sendi mungkin diperlukan.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Gejala Nekrosis Avaskular

Hal-Hal yang Dapat Memicu Nekrosis Avaskular

Penyebab terbanyak dari nekrosis avaskular adalah cedera, yang membuat adanya gangguan atau terhentinya peredaran darah pada tulang. Sementara faktor risiko lain yang juga dapat memicu nekrosis avaskular adalah:

  • Mengonsumsi terlalu banyak alkohol.

  • Merokok.

  • Konsumsi kortikosteroid dosis tinggi untuk waktu yang lama.

  • Penyakit seperti Legg-Calve Perthes.

Nekrosis avaskular juga dapat menyerang orang sehat secara spontan. Penyebab untuk masalah ini masih belum diketahui. Pria lebih banyak mengalami nekrosis avaskular dibandingkan wanita, dan penyakit ini juga biasanya terjadi pada usia 30 tahun hingga 60 tahun.

Selain itu, ada pula beberapa penyebab lain nekrosis avaskular yang meski jarang, tetapi bisa juga ditemui, seperti:

  • Efek samping menjalani kemoterapi atau radioterapi.

  • Kadar kolesterol tinggi atau trigliserida atau keduanya.

  • Penyakit Gaucher.

  • Infeksi HIV.

  • Lupus.

  • Menjalani transplantasi organ seperti ginjal.

  • Pankreatitis.

  • Penyakit kelainan darah seperti anemia sel sabit.

Baca juga: Beginilah Cara Diagnosis Nekrosis Avaskular

Cara Mengobatinya

Pengobatan terhadap nekrosis avaskular biasanya tergantung dari karakteristik pengidap, seperti usia, faktor penyebab, area sendi dan tulang yang terkena, hingga tingkat keparahan yang terjadi. Pengobatan juga dapat berubah seiring dengan perubahan atau keparahan penyakit.

Pengobatan yang dapat diberikan berupa obat minum hingga terapi suntik untuk mengurangi rasa nyeri. Membatasi aktivitas dan tekanan terhadap sendi yang terkena juga diperlukan untuk dapat mencegah terjadinya kerusakan lebih parah pada tulang dan mencegah mikrofraktur. Latihan range of motion juga dianjurkan untuk membantu menjaga fungsi sendi.

Sementara obat kolesterol dapat diberikan untuk membantu memperbaiki peredaran darah. Obat bisphosphonate dapat membantu mencegah tulang runtuh. Ketika semua pengobatan sudah dilakukan namun tidak terjadi perbaikan kondisi, maka pembedahan mungkin diperlukan. Beberapa pilihan prosedur pembedahan meliputi core decompression, bone grafting, vascularized fibula graft, osteotomy, dan total replacement.

Batasi Konsumsi Alkohol dan Lakukan Hal-Hal Berikut untuk Mencegahnya

Seperti telah disebutkan tadi, bahwa salah satu hal yang dapat memicu terjadinya nekrosis avaskular adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Oleh sebab itu, jika ingin terbebas dari risiko penyakit ini, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membatasi jumlah konsumsi alkohol.

Baca juga: Kenali Prosedur Operasi untuk Mengatasi Nekrosis Avaskular

Selain itu, beberapa hal lain berikut juga perlu dilakukan, untuk mencegah atau setidaknya mengurangi risiko nekrosis avaskular:

  • Berhenti merokok dan hindari kondisi perokok pasif.

  • Hindari konsumsi steroid tanpa kontrol ahli.

  • Menggosok gigi dan periksa ke dokter gigi secara teratur.

  • Segera periksa ke dokter gigi ketika mengalami nyeri rahang atau masalah gusi.

Itulah sedikit penjelasan tentang nekrosis avaskular. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan