Halodoc, Jakarta - Setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu, banyak ibu yang sudah menetapkan pola asuh yang akan diterapkan agar hasil pendidikan secara intelektual dan emosionalnya sangat baik. Salah satu pola asuh yang sedang tren untuk diterapkan adalah drone parenting.

Diketahui jika metode ini dapat memberikan kebebasan pada anak untuk memilih kegiatan yang disukainya. Penerapan dari drone parenting sangat berhubungan erat dengan teknologi yang ada saat ini. Maka dari itu, setiap orangtua paling tidak harus mengetahui pola asuh ini yang memang cocok diaplikasikan pada kaum milenial yang sudah mempunyai anak. Berikut ulasannya!

Baca juga: Ayo Ketahui Tipe Parenting yang Tepat

Penerapan Pola Asuh Drone Parenting

Sebelumnya banyak orangtua yang menerapkan pola asuh dengan metode helicopter parenting. Seiring berkembangnya zaman, muncullah drone parenting yang memang penerapannya layaknya alat tersebut yang tanpa awak. Drone bisa terbang bebas di angkasa, tetapi tetap ada pengendalian meski dari jarak jauh. Begitu juga dengan pola asuh ini, orangtua tidak perlu ada di sekitar, tetapi dapat terus mengawasi anaknya.

Orangtua yang menerapkan pola asuh drone parenting dapat memberikan kebebasan pada anaknya untuk melakukan kegiatan yang disukainya. Anak juga diperbolehkan untuk mengatur jadwal sendiri terkait kegiatan yang dilakukannya. Rasa bebas yang dirasakan dapat membuat anak lebih banyak mengeksplor sesuatu yang baru. Meski begitu, orangtua tetap dapat melakukan pengawasan lewat jarak jauh.

Pada zaman yang serba teknologi ini, kesulitan untuk berkomunikasi telah diatasi dengan adanya perangkat gawai atau smartphone. Dengan begitu, komunikasi dengan anak dapat lebih mudah dilakukan dengan fitur-fitur yang ada, seperti teknologi video call. Meski begitu, drone parenting memiliki kelebihan dan kekurangan layaknya metode diet lainnya. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan dari Drone Parenting

1. Anak Tidak Gagap Teknologi

Sejalan dengan perkembangannya teknologi, orangtua dapat membuat anaknya lebih melek dari segi teknologi. Hal ini dilakukan dengan membiarkan anak memainkan banyak permainan pada gawainya. Permainan tersebut memiliki sisi edukatif sehingga sangat baik untuk membuat anak menjadi cerdas.

2. Lebih Terbuka

Pola asuh ini menerapkan kebebasan anak untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya. Maka dari itu, anak akan lebih terbuka terhadap semua hal, termasuk perasaan dan pendapatnya. Dengan pola asuh drone parenting ini, pendapat anak tidak dibatasi sehingga dapat memberikan masukan kepada orangtuanya jika terdapat kekurangan.

Baca juga: Pola Asuh yang Sesuai untuk Anak Remaja

Kekurangan dari Drone Parenting

1. Kecanduan Teknologi

Anak yang mendapatkan pola asuh ini pada kesehariannya dapat berpotensi mengalami ketergantungan pada gawainya. Hal ini disebabkan sudah dikenalkan teknologi sedari dini. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan anak mungkin akan bermasalah karena minimnya kegiatan secara fisik. Orangtua kerap membiarkan anaknya belajar sendiri sehingga kurangnya peran aktif untuk ikut mengajarkan sesuatu yang baru.

Maka dari itu, orangtua harus benar-benar membuat aturan yang ketat dan disiplin agar anak tidak mengalami kecanduan teknologi. Cobalah untuk membuat aturan terkait penggunaan gadget di rumah, seperti penetapan batas waktu tidur. Ada baiknya tidak terlalu mendewakan gawai karena masih banyak alternatif lainnya yang tidak kalah efektif untuk diajarkan pada anak agar lebih cerdas.

2. Anak Sulit Diatur

Kebebasan yang dilakukan oleh orangtua terkadang disalahartikan anak sehingga dirinya selalu ingin bebas. Akhirnya, anak menjadi sulit diatur dan kerap mengutarakan perasaan dan pendapatnya soal ketidakinginan akan suatu hal. Parahnya lagi, anak mungkin tidak menaati aturan yang ada di dalam rumah bahkan di luar rumah karena hal tersebut.

Itulah pembahasan mengenai drone parenting, salah satu pola asuh yang cocok untuk orangtua milenial. Memang, cara ini masih banyak kekurangannya, tetapi ibu dapat mengambil sisi positifnya dari penerapan hal ini agar anak menjadi lebih cerdas. Penerapan aturan juga sangat penting untuk mendukung tumbuh-kembang anak.

Baca juga: Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Dipertimbangkan Orangtua

Selain itu, jika ibu masih memiliki pertanyaan terkait pola asuh drone parenting ini, psikolog dari Halodoc siap membantu untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkan kemudahan akses kesehatan!

Referensi:

Huff Post. Diakses pada 2020. The Drone Parent: A Helicopter Parent On Steriods.

Kemdikbud. Diakses pada 2020. Drone Parenting, Pola Asuh Orangtua Milenial.