Memulai Diet Keto, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 September 2020
Memulai Diet Keto, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?Memulai Diet Keto, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Halodoc, Jakarta - Dari beragamnya jenis diet, diet keto merupakan salah satu diet yang sering dipilih banyak orang untuk menurunkan berat badan. Dengan memangkas asupan karbohidrat, diet keto dianggap cepat untuk menurunkan bobot tubuh. 

Nah, bagi kamu yang tertarik dengan diet ini, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai diet keto. Penasaran seperti apa panduan diet keto? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

Baca juga: Pengidap Diabetes Dianjurkan untuk Diet Keto

1.Pilih Lemak Sehat

Diet keto ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat, tapi tinggi lemak dan protein. Diet ini berusaha untuk mendapatkan lebih banyak kalori dari protein dan lemak daripada karbohidrat. Nah, hal inilah yang bisa menguras simpanan gula sebagai sumber energi, dan menggantinya dengan protein dan lemak. 

Penggantian asupan karbohidrat ke lemak dan protein ini bisa menimbulkan proses ketosis. Ketosis terjadi ketika tubuh tidak memiliki asupan karbohidrat (glukosa) sebagai sumber makanan untuk diproses menjadi energi. Proses ketosis diharapkan membantu menurunkan berat badan. 

Hal yang perlu diingat, sumber lemak diet keto ini bukan sembarang lemak, seperti gorengan atau junk food (makanan cepat saji). Sumber lemak yang dipilih harus sehat dan bergizi. Contohnya sumber lemak yang berasal dari produk susu, telur organik, dan minyak-minyak seperti kelapa dan zaitun. Lemak sehat juga bisa diperoleh dari kacang-kacangan (almond dan mete) dan buah alpukat. 

2.Risiko Masalah Kesehatan

Selain memilih sumber lemak, hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai diet keto adalah mengetahui risiko kesehatan yang bisa terjadi. Salah satu efek samping dari diet keto adalah gangguan pada sistem pencernaan. Ketika sedang berdiet, artinya tubuh akan berhadapan dengan pola makan yang berbeda seperti biasanya. 

Nah, perubahan pola makan ini terkadang bisa memicu gangguan pada sistem pencernaan tubuh seperti sembelit. Hal ini disebabkan oleh kurangnya serat dan air putih. Sebagiannya lagi mungkin saja mengalami diare meski terbilang jarang. 

Baca juga: Benarkah Diet Keto Efektif Menurunkan Berat Badan?

Dampak diet keto lainnya bisa memperparah kondisi seseorang yang mengidap penyakit ginjal. Sebab, diet keto yang tinggi protein ini bisa memperberat kerja ginjal, sehingga ujung-ujungnya bisa memperparah kondisi sakit ginjal.

3.Bukan untuk Jangka Panjang

Panduan diet keto lainnya menyoal lamanya waktu dalam menerapkan diet keto. Meski diet keto sukses dapat menurunkan berat badan, tapi diet ini tidak dianjurkan diterapkan dalam jangka panjang. Diet keto hanya dianjurkan dalam jangka pendek, mulai dari 2-3 minggu. 

Namun, ada pula beberapa ahli yang menerapkan batas maksimal 6-12 bulan. Singkat kata, diet ini tidak direkomendasikan dalam jangka waktu yang panjang. Tujuannya untuk menghindari risiko gangguan kesehatan yang mungkin terjadi. 

4.Kenali Gejala Keto Flu

Selain tiga hal di atas, hal lainnya yang perlu diperhatikan sebelum memulai diet keto adalah gejala atau keluhan yang bisa muncul saat menerapkan diet ini. Keluhan yang muncul saat menjalani diet keto juga disebut dengan ‘keto flu’. Gejala ini umumnya dialami oleh mereka yang baru pertama kali memulai diet keto. 

Gejala keto flu disebabkan oleh tubuh yang beradaptasi dengan pola makan baru yang mengandung sangat sedikit karbohidrat. Pasalnya, mengurangi asupan karbohidrat akan memaksa tubuh membakar keton untuk energi, bukannya glukosa.

Nah, metabolisme menggunakan keton ini yang dapat menimbulkan gejala pada tubuh, seperti:

  • Mual;
  • Muntah;
  • Sembelit;
  • Diare;
  • Sakit kepala;
  • Sifat lekas marah;
  • Kelemahan;
  • Kram otot;
  • Pusing;
  • Konsentrasi yang buruk;
  • Sakit perut;
  • Nyeri otot;
  • Kesulitan tidur;
  • Mengidam gula.

Baca juga: Diet Keto Tanpa Hasil? Mungkin Ini Penyebabnya 

5.Libatkan Ahlinya

Diet keto memiliki beragam risiko bagi mereka yang menjalaninya. Selain itu, diet ini tak selalu memberikan hasil yang sama pada tiap orang. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil yang efektif diet keto perlu disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan tubuh.

Nah, untuk menghindari efek yang tidak diinginkan, sebaiknya diet keto ini perlu di bawah pengawasan dokter gizi. Cobalah diskusikan dengan dokter gizi sebelum memutuskan menerapkan diet keto. Tujuannya jelas, agar hasilnya efektif dan terhindari dari beragam masalah kesehatan. 

Mau tahu lebih jauh mengenai apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memulai diet? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. The Ketogenic Diet 101: A Detailed Beginner's Guide
Healthline. Diakses pada 2020. The Keto Flu: Symptoms and How to Get Rid of It
Healthline. Diakses pada 2020. Is Ketosis Safe and Does It Have Side Effects?
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Ketosis? 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan