Menahan BAK saat Mudik Tingkatkan Risiko Infeksi Saluran Kemih

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Juni 2019
Menahan BAK saat Mudik Tingkatkan Risiko Infeksi Saluran KemihMenahan BAK saat Mudik Tingkatkan Risiko Infeksi Saluran Kemih

Halodoc, Jakarta – Buat kamu yang sedang menjalani mudik, salah satu kebiasaan yang sulit dihindari karena keadaan adalah menahan BAK alias buang air kecil. Sebenarnya sesekali menahan kencing tidak akan menimbulkan masalah, tapi mungkin ada beberapa efek yang tidak diinginkan jika menjadi kebiasaan.

Ketika kandung kemih mengisi sekitar setengah jalan dengan cairan, ia mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk buang air kecil. Otak menciptakan keinginan untuk buang air kecil sambil menyuruh kandung kemih untuk bertahan.

Baca juga: 6 Tips Mudik Sehat dan Selamat Sampai Tujuan

Terkadang perlu menahan air seni ketika sulit untuk mengakses kamar kecil, terutama bila kamu sedang bepergian ataupun dalam perjalanan mudik. Berikut ini beberapa risiko yang bisa terjadi ketika kamu terlalu sering menahan hasrat berkemih, yakni:

1. Nyeri

Orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin merasakan sakit di kandung kemih atau ginjal. Ketika seseorang akhirnya mencapai kamar mandi, buang air kecil juga bisa terasa sakit. Otot-otot juga dapat mengencang setelah urine dilepaskan yang dapat menyebabkan kram panggul.

2. Infeksi Saluran Kemih

Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak. Ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menahan kencing menyebabkan ISK, tapi banyak dokter menyarankan untuk menghindarinya, terutama jika seseorang memiliki riwayat ISK yang sering.

Orang-orang yang tidak minum cukup cairan mungkin lebih mungkin mengembangkan ISK karena kandung kemih tidak memberitahu tubuh untuk cukup sering buang air kecil. Ini dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui saluran kemih, yang menyebabkan infeksi. Adapun gejala ISK meliputi:

  • Perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil

  • Nyeri pada panggul atau perut bagian bawah

  • Dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih

  • Urine yang kuat atau berbau busuk

  • Urine keruh, tidak berwarna

  • Urine gelap secara konsisten

  • Urine berdarah

Baca juga: 3 Olahraga Ringan Setelah Mudik Lebaran

3. Peregangan Kandung Kemih

Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang. Ini mungkin menyulitkan atau tidak mungkin bagi kandung kemih untuk berkontraksi dan melepaskan kencing secara normal.

Jika seseorang memiliki kandung kemih yang terentang, tindakan tambahan, seperti kateter, mungkin diperlukan.

4. Kerusakan Otot-Otot Dasar Panggul

Urine yang sering ditahan dapat merusak otot dasar panggul. Salah satu otot ini adalah sfingter uretra, yang membuat uretra tetap tertutup, untuk mencegah urine keluar. Merusak otot ini dapat menyebabkan inkontinensia urine.

Melakukan latihan dasar panggul seperti kegel dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mencegah kebocoran atau memperbaiki kehilangan otot.

Baca juga: 4 Cara Usir Mabuk Perjalanan Saat Mudik

5. Batu Ginjal

Menahan kencing dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk pada orang dengan riwayat kondisi tersebut atau orang yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urine mereka. Akibatnya, air seni jadi mengandung mineral, seperti asam urat dan kalsium oksalat.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan melatih kembali kandung kemih untuk buang air kecil lebih jarang. Ini termasuk menahan keinginan untuk buang air kecil.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah cairan yang bisa ditahan oleh kandung kemih sebelum memicu keinginan untuk buang air kecil. Jika berhasil, ini akan memperpanjang jumlah waktu antara perjalanan ke kamar mandi.

Ketika kamu melakukan perjalanan mudik, ada beberapa upaya atau tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi intensitas berkemih, yakni:

  • Tetap hangat, karena kedinginan dapat memicu keinginan untuk buang air kecil

  • Mendengarkan musik atau menonton televisi, untuk gangguan aktif melibatkan otak dengan permainan, teka-teki, ataupun masalah untuk dipecahkan

  • Membaca buku atau artikel koran

  • Tetap duduk atau berjalan-jalan, yang mana saja yang menghilangkan keinginannya

  • Mengobrol atau menyibukkan diri

Kuncinya adalah dengan melibatkan otak dan mengarahkan perhatian dari keinginan untuk buang air kecil. Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bahaya menahan air seni, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to A Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan