Mencubit Pipi Bayi Sebabkan Dermatitis Atopik, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Juli 2020
Mencubit Pipi Bayi Sebabkan Dermatitis Atopik, Ini FaktanyaMencubit Pipi Bayi Sebabkan Dermatitis Atopik, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Siapa sih yang tidak merasa gemas bila bertemu dengan bayi yang lucu dan montok? Saking gemasnya, kebanyakan orang biasanya tidak tahan untuk tidak mencubit pipi bayi yang chubby. Namun tahukah kamu, mencubit pipi bayi bisa menyebabkan berbagai dampak buruk pada bayi lho. Salah satunya adalah dermatitis atopik. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Sebagian besar orang cenderung tidak tahan untuk tidak melakukan sesuatu ketika melihat sesuatu yang lucu dan menggemaskan. Namun, tahukah kamu bahwa dorongan yang kuat untuk mencubit sesuatu yang imut, seperti anak anjing atau pipi bayi, disebut juga oleh para peneliti sebagai “agresi imut”. Agresi imut ditandai oleh keinginan yang kuat dari individu untuk mencubit, meremas, bahkan menggigit binatang atau manusia tanpa bermaksud melukai. 

Menurut beberapa penelitian, perilaku tersebut adalah cara otak untuk menenangkan kembali perasaan yang membuncah akibat melihat sesuatu yang imut. Semakin imut objek, semakin besar dorongan individu untuk menunjukkan perilaku “agresi imut”.

Baca juga: Siapa Sangka, Ternyata Bayi Suka Dicium, Lo!

Alasan Mencubit Pipi Bayi Dapat Menyebabkan Dermatitis Atopik

Meskipun mencubit pipi bayi adalah ekspresi yang wajar dan umum karena gemas, tetapi kamu sebaiknya menahan diri untuk tidak melakukannya. Pasalnya, mencubit pipi bayi dapat menyebabkan bayi mengalami dermatitis atopik.

Dermatitis atopik atau eksim atopik adalah kondisi yang membuat kulit menjadi merah dan gatal. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih umum dialami oleh anak-anak. 

Dermatitis atopik dapat mengganggu kenyamanan bayi, lantaran dapat menyebabkan kulit menjadi kering, timbul bercak merah keabu-abuan kecokelatan, dan rasa gatal yang mungkin parah, terutama di malam hari. Bila digaruk, kulitnya dapat menjadi lecet, sensitif dan bengkak. Selain itu, penyakit kulit tersebut juga dapat menimbulkan benjolan kecil berisi cairan yang dapat pecah. Kulit bayi yang terkena dermatitis atopik juga dapat menebal, pecah, dan bersisik. 

Penyebab pasti dermatitis atopik masih belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memicu penyakit kulit tersebut terjadi. Salah satunya adalah bakteri atau kotoran. Nah, mencubit pipi dapat menyebabkan kulit bayi terpapar oleh bakteri atau kotoran yang tanpa disadari ada di tangan kamu. Itulah mengapa tindakan ini dapat menyebabkan dermatitis atopik pada bayi. 

Selain itu, tisu basah dan krim bayi juga bisa meningkatkan risiko bayi terkena dermatitis atopik. Melansir dari laman WebMD, kandungan pengawet pada tisu basah, yaitu methylisothiazolinone (MI) dapat memicu munculnya reaksi alergi tersebut. Oleh karena itu, bagi para ibu, hindari membersihkan pipi bayi yang sudah dicubit atau disentuh banyak orang dengan tisu basah ya. 

Cara yang paling baik adalah membersihkannya dengan tisu yang sudah dibasahi oleh air bersih. Bila ibu ingin menggunakan tisu basah, pilihlah produk yang tidak mengandung bahan pengawet tersebut.

Baca juga: Pahami 5 Etika Menjenguk Bayi yang Baru Lahir

Cara Mengatasi Dermatitis Atopik pada Bayi

Untuk mengobati dermatitis atopik pada bayi, oleskan baby oil dan krim pada bayi setelah mandi untuk menjaga kulit mereka tetap lembap dan mengurangi iritasi. Cara ini juga baik untuk menjaga bayi dari suhu udara yang terlalu panas atau terlalu dingin. Selain itu, kenakan bayi pakaian yang longgar dan pastikan ia tidak kepanasan. Bila ruam tidak kunjung hilang, dokter anak mungkin akan merekomendasikan obat dengan antihistamin untuk membantu mengatasi rasa gatal.

Baca juga: 4 Tips untuk Ibu Jika Bayi Alami Dermatitis Atopik

Nah, jadi sudah tahu kan dampak buruk dari mencubit pipi bayi. Karena itu, sebisa mungkin hindari mencubit pipi bayi ya. Beri pengertian juga pada orang-orang terdekat tentang hal ini. Bila Si Kecil mengalami dermatitis atopik, jangan panik. Ibu bisa menghubungi dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat, untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. 

Referensi:
Study Finds. Diakses pada 2020. Love Pinching Babies’ Cheeks? Study Explores Basis Of ‘Cute Aggression’.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Atopic dermatitis (eczema).
WebMD. Diakses pada 2020. Atopic Dermatitis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan