Benarkah Mencukur Bulu Kemaluan Dapat Timbulkan Kutil Kelamin?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Maret 2019
Benarkah Mencukur Bulu Kemaluan Dapat Timbulkan Kutil Kelamin?Benarkah Mencukur Bulu Kemaluan Dapat Timbulkan Kutil Kelamin?

Halodoc, Jakarta - Bulu kemaluan kadang menjadi hal yang mengundang dilema. Beberapa orang mungkin memutuskan untuk mencukurnya demi keindahan, dan beberapa lainnya mungkin membiarkannya saja. Bagi kamu yang memiliki kebiasaan mencukur bulu kemaluan, perlu diperhatikan bahwa ternyata ada berbagai risiko kesehatan yang bisa saja mengintai. Salah satunya adalah kutil kelamin. Benarkan kebiasaan mencukur bulu kemaluan dapat memicu tumbuhnya kutil kelamin?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa setiap bagian dari tubuh kita memiliki fungsi dan peranan masing-masing. Tak terkecuali bulu kemaluan, yang berfungsi sebagai penghalang alami terhadap virus dan bakteri yang mungkin dapat masuk ke area genital. Bulu kemaluan juga membantu mengontrol kelembapan area dan menurunkan risiko infeksi jamur.

Baca juga: Sebelum Cukur Bulu Kemaluan, Perhatikan 5 Hal Ini

Mencukur bulu kemaluan, baik dengan pisau cukur ataupun waxing, dapat berisiko memunculkan iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi. Kebiasaan ini juga dapat meninggalkan luka mikroskopis, yang mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit.

Selain itu, bulu kemaluan juga dapat membantu meminimalisir kontak kulit dengan seseorang yang mungkin mengidap penyakit menular seksual, atau penyakit kulit lainnya yang udah menular melalui kontak langsung, seperti kutil kelamin.

Apa Itu Kutil Kelamin?

Kutil kelamin atau yang memiliki istilah medis kondiloma akuminata adalah salah satu gejala paling umum yang muncul akibat infeksi menular seksual. Kutil kelamin umumnya muncul akibat infeksi HPV (human papillomavirus) tertentu, yaitu HPV 6 dan 11. Selain kutil pada kelamin, HPV juga bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.

Kutil kelamin biasanya berbentuk benjolan daging kecil berwarna merah atau bergerombol banyak dan tampak seperti kembang kol yang tumbuh di sekitar kelamin. Dalam banyak kasus, kutil biasanya tumbuh sangat lembut dan sering kali tidak terdeteksi secara kasat mata. Namun, lama-kelamaan akan muncul dan bisa terdeteksi dengan sentuhan. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa sakit, perih, cenderung tidak nyaman, dan gatal-gatal di area sekitar kutil.

Baca juga: Awas, Jangan Sampai Ketularan Kutil Kelamin Karena Hubungan Seks

Virus HPV yang menjadi penyebab penyakit ini biasanya ditularkan lewat hubungan intim, baik oral, vaginal, maupun anal. HPV kadang juga dapat menular ke bayi saat proses persalinan dari ibu yang terinfeksi sejak sebelum atau saat hamil.

Wanita dapat terkena penyakit kutil kelamin pada bagian paha atas, vulva, dinding Miss V, daerah antara alat kelamin eksternal dan anus, saluran anus, dan leher rahim. Sementara itu, pria dapat terkena penyakit kutil kelamin pada bagian ujung atau batang Mr P, selangkangan, paha bagian atas, sekitar atau di dalam anus, di dalam saluran kemih, dan skrotum (testis).

Sebagai area yang lembap dan mudah basah, kelamin menjadi tempat paling aman dan nyaman bagi virus tersebut hidup. Terlebih, jika seorang mempunyai kelenjar keringat yang banyak di bagian vital. Kutil juga bisa berkembang di mulut atau tenggorokan dari orang yang telah memiliki kontak seksual oral dengan orang yang terinfeksi.

Baca juga: 5 Cara Hilangkan Kutil di Tubuh

Itulah sedikit penjelasan tentang kutil kelamin yang ternyata bisa muncul akibat kebiasaan mencukur bulu kemaluan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan