Halodoc, Jakarta - Bursitis adalah peradangan atau inflamasi yang menyerang bagian bursae, kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan di antara tulang, tendon, sendi, dan otot. Ketika kantung ini meradang, kamu merasakan nyeri sehingga sulit bergerak.

Setidaknya, ada lebih dari 150 bursae yang ada di tubuh kamu. Bursae ini dilapisi oleh sel sinovial yang menghasilkan pelumas, sehingga gesekan antar jaringan dapat dihindari. Bantalan dan pelumas ini yang membuat sendi dalam tubuh lebih mudah bergerak. Biasanya, bursitis terjadi karena tekanan berulang kali, cedera, dan infeksi dari gout atau rheumatoid arthritis.

Semua bursae di dalam tubuh kamu bisa saja mengalami bursitis. Tetapi, peradangan ini cenderung lebih sering terjadi pada bagian bursae tertentu, seperti bahu, siku, pergelangan kaki, lutut, pantat, pinggul, dan paha. Ketika terjadi pada siku, kondisi ini dikenal dengan penyakit tennis elbow.

Baca juga: Kenali 7 Fakta Penting Tentang Bursitis

Apa Saja Gejalanya?

Jika kamu mengalami peradangan bursae, gejala ini mungkin akan kamu rasakan:

• Rasa sakit yang meningkat jika bagian yang terinfeksi digerakkan atau diberikan tekanan.

• Pembengkakan.

• Sulit bergerak.

Jika peradangan terjadi karena infeksi, kondisi ini disebut bursitis septik. Biasanya, akan ada gejala tambahan yang kamu rasakan, seperti:

• Demam.

• Munculnya warna kemerahan pada area bursae yang terinfeksi.

• Munculnya rasa panas ketika area tersebut disentuh.

Sebagian besar pengidap bursitis melakukan perawatan rumahan untuk mengobati peradangan ini. Tetapi, apabila gejala yang muncul lebih parah, kamu membutuhkan perawatan medis. Gejala yang lebih buruk ini seperti:

• Nyeri sendi yang membatasi kamu bergerak dan berlangsung lebih dari 2 minggu.

• Rasa sakit yang tajam dan tiba-tiba.

• Memar, ruam, dan pembengkakan sendi berlebihan pada area tubuh yang terinfeksi.

Baca juga: Hindari Hal-Hal yang Bisa Menyebabkan Bursitis

Mungkinkah Infeksi Sebabkan Bursitis?

Mungkin saja. Infeksi yang menyebabkan bursitis cenderung terjadi pada bursae yang berada lebih dekat dengan permukaan kulit, misalnya dekat dengan siku. Luka pada kulit adalah cara terbaik untuk bakteri masuk dan menginfeksi bagian tubuh. Kebanyakan orang dalam kondisi sehat mungkin tidak terpengaruh, tetapi mereka dengan imunitas tubuh yang lemah dapat terinfeksi, seperti pengidap diabetes, HIV, atau sedang melakukan terapi radiasi.

Sementara itu, orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu cenderung memiliki batu kristal di dalam bursae. Kristal ini mengiritasi bursae dan membuatnya membengkak. Adapun kondisi yang menyebabkan hal ini termasuk asam urat, skleroderma, dan rheumatoid arthritis.

Baca juga: Begini Cara yang Tepat untuk Mengatasi Bursitis

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya bursitis dengan melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga. Jika kamu mengalaminya, kamu bisa lebih sering mengistirahatkan bagian tubuh yang terinfeksi atau melindunginya ketika kamu beraktivitas. Pertahankan berat badan kamu, karena obesitas membuat keadaan menjadi semakin buruk.

Meski tidak terlalu berbahaya bagi tubuh, bursitis tetap perlu mendapatkan perhatian. Jadi, kamu bisa bertanya lebih jauh tentang penyakit ini langsung pada dokter, bukan mencari sumber yang tidak pasti keabsahannya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, karena aplikasi ini memiliki layanan Tanya Dokter. Download segera, karena aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk membeli vitamin, obat, dan melakukan cek lab.