Mengapa Anak-Anak Berisiko Alami Perforasi Membran Timpani?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Agustus 2019
Mengapa Anak-Anak Berisiko Alami Perforasi Membran Timpani?Mengapa Anak-Anak Berisiko Alami Perforasi Membran Timpani?

Halodoc, Jakarta - Pertahanan tubuh pada anak-anak belum sempurna, sehingga lebih mudah terserang berbagai macam gangguan. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah robeknya gendang telinga. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran anak ibu. Walau begitu, gangguan ini dapat terjadi pada semua orang.

Ketika gangguan ini terjadi, telinga mungkin akan terasa nyeri yang parah. Selain itu, cairan akan keluar dari dalam telinga anak ibu. Kebiasaan tertentu pada anak-anak dapat menyebabkan risiko terhadap gangguan perforasi membran timpani ini. Berikut alasan anak-anak berisiko terhadap gangguan ini.

Baca juga: Ketahui 3 Komplikasi Akibat Gendang Telinga Pecah

Alasan Anak-Anak Berisiko Terhadap Perforasi Membran Timpani

Perforasi membran timpani adalah gangguan yang menyebabkan lubang atau sobekan pada jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga dengan telinga tengah. Jika hal ini terjadi, gangguan pendengaran mungkin saja terjadi. Selain itu, telinga menjadi rentan terhadap infeksi atau cedera.

Gendang telinga berfungsi untuk mendeteksi getaran ketika gelombang suara masuk ke telinga dan mentransfer suara ke telinga bagian dalam. Jika terdapat lubang atau sobek, getaran yang diterima akan terganggu. Sehingga, pendengaran seseorang akan bermasalah.

Perforasi Membran Timpani dapat terjadi karena infeksi pada telinga yang memburuk, prosedur bedah yang tidak sempurna, atau trauma yang disebabkan pembersih telinga. Hal ini juga dapat terjadi ketika seseorang mendapat tekanan secara mendadak, seperti saat kecelakaan atau scuba diving.

Pada anak-anak, umumnya gangguan ini disebabkan oleh dimasukkannya suatu benda ke dalam telinga yang merusak gendang telinga. Maka dari itu, anak-anak memiliki risiko perforasi membran timpani paling tinggi. Anak ibu mungkin saja memasukkan benda apapun ke telinga karena memang ketidaktahuan.

Hal ini membuat peran dari orangtua sangat penting untuk mengajari anak tentang kebersihan bagian tubuhnya. Dengan memberitahu anak bahwa ia tidak diperbolehkan untuk memasukkan apapun ke dalam telinga, kamu telah menurunkan risiko terjadinya gendang telinga pecah.

Baca juga: Gendang Telinga Pecah, Bisakah Sembuh Sendiri?

Cara Mencegah Terjadinya Perforasi Membran Timpani

Gendang telinga sangat penting untuk pendengaran kamu yang pastinya digunakan setiap hari. Maka dari itu, kamu harus tahu bagaimana cara untuk mencegah hal tersebut terjadi. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan:

  • Pengobatan Infeksi Telinga Tengah

Waspadai tanda dan gejala infeksi telinga tengah, termasuk sakit telinga, demam, hidung tersumbat dan masalah pendengaran. Anak-anak dengan infeksi ini sering menggosok atau menarik telinganya. Tanyakan pada dokter untuk mencegah kemungkinan kerusakan pada gendang telinga.

  • Gunakan Pelindung Telinga Selama Penerbangan

Penerbangan menyebabkan tekanan yang tinggi pada telinga sehingga berisiko terhadap pecahnya gendang telinga. Jika mungkin, jangan terbang jika kamu memiliki alergi yang menyebabkan hidung atau hidung tersumbat. Selama lepas landas dan mendarat, jaga telinga dengan penyumbat telinga yang menyeimbangkan tekanan, menguap, atau mengunyah permen karet.

  • Pastikan Telinga Bebas dari Benda Asing

Jangan pernah mencoba menggali kotoran telinga berlebih atau mengeras dengan barang-barang seperti kapas, klip kertas atau jepit rambut. Benda tersebut dapat dengan mudah merobek atau menusuk gendang telinga. Ajari anak-anak ibu tentang kerusakan yang bisa dilakukan dengan meletakkan benda asing di telinganya.

  • Lindungi Telinga dari Kebisingan yang Berlebihan

Kamu dapat melindungi telinga dari kerusakan yang tidak perlu dengan mengenakan penutup telinga di tempat kerja. Suara keras dapat meningkatkan risiko terhadap perforasi membran timpani. Pada anak-anak, ajarkan ia untuk mendengarkan musik atau apa pun dengan volume yang cukup.

Jika anak ibu menimbulkan gejala terhadap gangguan ini, Halodoc menyediakan layanan Talk to a doctor untuk memastikan hal tersebut. Kamu dapat bertanya dengan ahlinya kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu mendapat kemudahan untuk akses kesehatan tidak terhingga.

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Telinga yang Perlu Diketahui

Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019): Ruptured eardrum (perforated eardrum)
Children Hospital Vanderbilt (Diakses pada 2019): Eardrum Perforation FAQ

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan