Mengapa Harus Puasa Sebelum Cek Darah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
Mengapa Harus Puasa Sebelum Cek Darah?Mengapa Harus Puasa Sebelum Cek Darah?

Halodoc, Jakarta - Dalam menjalankan serangkaian tes kesehatan, seperti cek darah, tentunya seseorang perlu mengikuti berbagai aturan. Nah, dari berbagai prosedur yang harus dilakukan, puasa termasuk di dalamnya. Pertanyaannya, mengapa harus puasa sebelum melakukan cek darah?

Puasa Membuat Lebih Akurat, Kok Bisa?

Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi akan diserap ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak, protein, vitamin hingga zat besi. Nah, berpuasa minimal selama 10–12 jam (kecuali, glukosa minimal 8 jam) bisa mengurangi variabilitas substansi tersebut, dan juga variabilitas substansi lain dalam darah.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Cek Darah

Dengan kata lain, puasa sebelum melakukan cek darah atau tes kesehatan lainnya bertujuan untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir. Dengan begitu, dokter bisa menginterpretasikan dengan benar hasilnya.

Beberapa pemeriksaan yang mengharuskan kita berpuasa adalah pemeriksaan glukosa, kolesterol, hingga asam urat. Nah, pemeriksaan tersebut membutuhkan darah sebagai sampel penelitiannya.

Yang perlu diingat, puasa dalam konteks pemeriksaan medis ini tidak mengonsumsi makanan dan minuman (kecuali, air putih) dalam jangka waktu tertentu. Cobalah cukupi kebutuhan cairan tubuh, sebab tubuh yang terhidrasi dengan baik bisa memberikan gambaran kadar pemeriksaan yang sebenarnya.

Kapan Sebaiknya Melakukan Cek Darah?

Sebenarnya kita enggak harus menunggu tubuh terinfeksi penyakit untuk melakukan pemeriksaan darah. Sebab, tes darah ini sah-sah saja dilakukan atas kesadaran diri terhadap kondisi kesehatan tubuh.

Singkat kata, tak perlu menunggu arahan atau rekomendasi dari dokter. Pemeriksaan darah bisa dilakukan secara rutin setiap satu atau dua bulan sekali, tapi ada pula yang melakukannya setiap satu tahun sekali.

Baca juga: Harus Tahu, Jenis dan Fungsi Cek Darah

Namun, cek darah harus dilakukan secara rutin bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, kanker, atau penyakit yang berhubungan dengan darah lainnya. Selain itu, pemeriksaan darah juga harus segera dilakukan jika mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda selama tiga hari berturut-turut, diare dan muntah, demensia untuk para lanjut usia, dan sakit kepala yang tak kunjung mereda.

Ketahui Prosedur Cek Darah

Biasanya, disarankan untuk berpuasa selama kurang lebih 12 jam sebelum pemeriksaan darah dilakukan. Ketika dilakukan pemeriksaan, darah akan diambil dengan teknik venipunktur atau melalui pembuluh darah vena dengan media jarum suntik kecil.

Petugas menggunakan tourniquet atau pengikat lengan untuk mengikat bagian lengan atas, bertujuan agar aliran darah pada bagian ini terhambat dan membuat pembuluh vena terlihat menonjol, sehingga pengambilan sampel darah akan lebih mudah. Setelah pembuluh vena diidentifikasi, petugas membersihkan area tersebut dengan alkohol dan melakukan pengambilan sampel darah dengan jarum.

Baca juga: Tips Mengecek Gula Darah dan Kolesterol di Rumah

Setelahnya, area bekas pengambilan darah akan ditutup dengan kasa dan plester. Prosedur cek darah ini biasanya hanya berlangsung selama 5 hingga 10 menit, dan bisa lebih singkat apabila pembuluh darah vena mudah ditemukan. Biasanya, hasil pemeriksaan ini akan selesai dalam waktu tujuh hari.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan