Mengapa Sering Nyeri Haid setelah Melahirkan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 November 2020
Mengapa Sering Nyeri Haid setelah Melahirkan?Mengapa Sering Nyeri Haid setelah Melahirkan?

Halodoc, Jakarta - Setelah melahirkan, tubuh mulai mengembalikan bentuknya kembali seperti sebelum hamil. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gangguan. Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah mengalami nyeri haid yang parah. Hal ini sangat jauh berbeda dibandingkan perasaan yang timbul saat menstruasi sebelumnya. Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Berikut ulasan lengkapnya!

Penyebab Nyeri Haid yang Parah Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, wanita akan kembali mengalami menstruasi seperti semula. Namun, hal itu dapat berubah menjadi lebih berat atau lebih menyakitkan dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, beberapa orang mengalami menstruasi yang terjadi terasa lebih mudah. Saat rasa nyeri haid timbul, kamu akan mengalami gangguan pada aktivitas harian.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Nyeri Haid yang Tak Tertahankan?

Di awal bulan setelah melahirkan, menstruasi yang terjadi mungkin tidak teratur, tetapi dapat kembali normal sejalan dengan waktu. Selain itu, wanita yang sebelumnya pernah melahirkan mungkin mengalami rasa nyeri yang lebih parah. Hal itu juga berlaku pada ibu menyusui, karena terjadinya rangsangan di rahim yang menimbulkan rasa nyeri. Namun, apa yang menyebabkan wanita mengalami rasa nyeri berlebihan saat haid? Berikut pembahasannya!

Tubuh yang baru saja mengalami persalinan berarti sedang mengalami trauma sehingga membutuhkan waktu untuk pulih. Saat mengalami menstruasi, setiap wanita dapat mengalami masalah yang berbeda-beda. Ada beberapa alasan yang dapat membuat wanita mengalami nyeri saat haid setelah melahirkan, yaitu:

  • Rahim yang membutuhkan waktu untuk kembali ke ukuran normalnya.
  • Terjadinya perubahan pada tingkat hormon.
  • Menyusui bayi dapat memengaruhi kadar hormon.

Beberapa wanita merasakan nyeri haid yang lebih parah sesaat setelah melahirkan. Selain itu, wanita lainnya akan menemukan jika warna darah yang keluar berbeda, ada lebih banyak gumpalan dibandingkan biasanya, atau mengalami kram yang parah. Meski begitu, periode menstruasi pada kebanyakan wanita akan kembali normal seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan, Apa Penyebabnya?

Di antara wanita yang tidak menyusui atau memberikan ASI, tetapi tidak ada jadwal yang teratur, menstruasi cenderung terjadi lebih cepat. Faktor utama yang dapat memengaruhi waktu haid pertama setelah melahirkan adalah ovulasi. Jika kamu ingin memastikan apakah sedang masa ovulasi atau tidak, salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat prediksi ovulasi yang tersedia di apotek dan online.

Kamu dapat membeli alat tersebut pada beberapa apotek yang bekerjasama dengan Halodoc hanya dengan menggunakan aplikasi tersebut. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc, lalu masukkan nama alat yang diinginkan. Setelah itu, kamu dapat membelinya tanpa harus ke luar rumah karena akan langsung diantarkan ke alamat yang dituju. Nikmati kemudahan akses kesehatan hanya dengan jentikan tangan!

Periode Menstruasi yang Tidak Teratur

Kamu juga dapat mengalami menstruasi yang tidak teratur selama berbulan-bulan setelah melahirkan. Wanita yang sedang menyusui juga cenderung mengalami hal tersebut, karena hormon yang mendukung untuk menyusui dapat membuat tubuh menunda terjadinya ovulasi atau menjadi lebih jarang terjadi. Hal ini juga dapat terjadi karena tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari kehamilan dan persalinan.

Baca juga: Cara Menghilangkan Nyeri Haid Tanpa Obat

Jika kamu khawatir terkait menstruasi yang tidak teratur atau nyeri haid yang timbul, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke ahli medis. Dengan menggunakan aplikasi Halodoc, kamu dapat bertanya langsung pada dokter untuk mendapatkan jawaban yang jelas. Jika disebabkan oleh gangguan yang berbahaya, penanganan dini dapat segera dilakukan.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. First period after having a baby: What to expect.
Cochrane. Diakses pada 2020. Relief of pain caused by uterine cramping or involution after giving birth.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan