Mengapa Seseorang Bisa Alami Gangguan Kepribadian Paranoid?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Agustus 2020
Mengapa Seseorang Bisa Alami Gangguan Kepribadian Paranoid?Mengapa Seseorang Bisa Alami Gangguan Kepribadian Paranoid?

Halodoc, Jakarta - Gangguan kepribadian paranoid umumnya ditandai dengan pola ketidakpercayaan atau kecurigaan terhadap orang lain. Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid yakin bahwa orang lain mencurigakan dan akan berbuat hal yang jahat padanya.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid berasumsi bahwa orang lain akan mengeksploitasi, menyakiti, atau menipu. Namun, tidak ada bukti yang mendukung dugaan tersebut. Meskipun cukup normal bagi setiap orang memiliki tingkat paranoid tentang situasi tertentu dalam hidup, orang dengan gangguan kepribadian paranoid menilai ini secara ekstrem. Akhirnya, hal ini dapat mengganggu hubungannya dengan orang lain.

Baca juga: Ini Beberapa Tanda Gangguan Kepribadian Paranoid

Penyebab Umum Gangguan Kepribadian Paranoid

Gangguan ini mungkin terlihat pertama kali pada masa kanak-kanak atau remaja. Orang dengan gangguan kepribadian paranoid lebih memilih kesendirian, memiliki hubungan pertemanan yang buruk, kecemasan sosial, prestasi akademis yang rendah, hipersensitivitas, pikiran dan bahasa yang aneh. 

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid mungkin tampak “aneh” atau “eksentrik” dan biasanya mereka menjadi target empuk untuk diejek. Dalam sampel klinis, kelainan ini lebih sering dialami pada pria. 

Ada beberapa bukti bahwa peningkatan prevalensi gangguan kepribadian paranoid ada di antara mereka yang memiliki kerabat yang mengalami gangguan skizofrenia. Beberapa perilaku yang dipengaruhi keadaan kehidupan tertentu mungkin keliru dan dilabel paranoid. 

Sebenarnya, sulit untuk mengidentifikasi penyebab dari salah satu gangguan kepribadian tertentu, termasuk gangguan kepribadian paranoid. Secara konsisten menunjukkan bahwa trauma masa kanak-kanak menjadi faktor risiko terjadinya gangguan kepribadian paranoid. Selain itu, faktor-faktor lain yang memprediksi gejala gangguan kepribadian paranoid pada masa remaja dan kanak-kanak, termasuk:

  • Pengabaian emosional;
  • Pengabaian fisik;
  • Pengabaian pengawasan;
  • Kemarahan orang tua yang ekstrim atau tidak berdasar. 

Pengidap gangguan kepribadian paranoid juga perlu memiliki kendali yang tinggi atas orang-orang sekitar. Mereka sering kaku, kritis terhadap orang lain, dan tidak dapat bekerja sama, serta sulit menerima kritik. 

Baca juga: Pasangan Selalu Curiga, Hati-Hati Idap Gangguan Paranoid

Gangguan kepribadian adalah pola pengalaman dan perilaku batin yang bertahan lama yang menyimpang dari norma budaya individu. Polanya terlihat di dua atau lebih area, yaitu kognisi, mempengaruhi fungsi interpersonal, atau kontrol impuls. Pola yang bertahan lama tidak fleksibel dan menyebar di berbagai situasi pribadi dan sosial. Hal ini menyebabkan tekanan atau gangguan yang signifikan dan berlangsung lama.

Gejala Umum Gangguan Kepribadian Paranoid

Gangguan kesehatan mental ini ditandai dengan ketidakpercayaan dan kecurigaan yang berlebihan pada orang lain. Hal ini biasanya terjadi di masa dewasa awal dan muncul dalam berbagai konteks, seperti:

  • Menilai orang lain akan mengeksploitasi, merugikan, atau menipu dia. 
  • Disibukkan dengan keraguan yang tidak bisa dibenarkan tentang kesetiaan atau kepercayaan diri teman atau rekan. 
  • Enggan untuk curhat pada orang lain karena ketakutan yang tidak beralasan bahwa informasi tersebut akan digunakan secara jahat untuk melawannya. 
  • Suka membaca makna tersembunyi, yang belum atau tidak terjadi.
  • Selalu menyimpan dendam (yaitu, tidak bisa memaafkan penghinaan, cedera, atau penghinaan). 
  • Merasa serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak terlihat oleh orang lain dan cepat bereaksi dengan marah atau melakukan serangan balik. 
  • Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pembenaran, tentang kesetiaan pasangan. 

Gangguan kepribadian paranoid umumnya tidak terdiagnosis karena gangguan psikotik lain, seperti skizofrenia, gangguan bipolar atau depresi.

Baca juga: Mitos Tentang Gangguan Paranoid yang Harus Diluruskan

Jika kamu merasakan salah satu gejalanya pada kamu ataupun orang di sekitar kamu. Cobalah untuk segera berdiskusi pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. Paranoid Personality Disorder
Psych Central. Diakses pada 2020. Paranoid Personality Disorder


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan