Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartria?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Februari 2019
Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartria?Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartria?

Halodoc, Jakarta - Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari penyumbatan (stroke iskemik), hingga pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Hal ini menyebabkan terjadinya berbagai gejala dan gangguan dalam fungsi tubuh. Salah satu hal yang juga kerap menjadi komplikasi dari stroke adalah gangguan bicara disartria. Apa yang membuat stroke sebabkan disartria? Sebelum membahas kaitannya dengan stroke, akan dibahas terlebih dahulu sedikit tentang disartria.

Disartria adalah kelainan pada sistem saraf, sehingga memengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara. Kondisi ini kemudian menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan dalam berbicara. Gangguan yang dimaksud biasanya berupa:

  • Suara serak atau sengau.

  • Nada bicara monoton.

  • Irama berbicara yang tidak biasa.

  • Berbicara terlalu cepat atau berbicara dengan lambat.

  • Tidak mampu berbicara dengan volume keras, atau malah berbicara dengan volume terlalu pelan.

  • Bicara cadel.

  • Kesulitan menggerakkan lidah atau otot-otot wajah

  • Kesulitan menelan (disfagia), yang bisa menyebabkan air liur keluar secara tidak terkontrol.

Baca juga: 10 Gejala Umum pada Orang yang Mengidap Disartria

Dapat Disebabkan oleh Stroke dan Gangguan Otak Lainnya

Sebenarnya, sebagian besar fungsi tubuh diatur oleh otak, termasuk kemampuan berbicara. Itulah sebabnya orang yang mengalami stroke atau gangguan pada otak lainnya sangat berpotensi mengidap disartria. Pengidap disartria akan mengalami kesulitan dalam mengontrol otot-otot bicaranya, karena bagian otak serta saraf yang mengontrol pergerakan otot tersebut tidak berfungsi secara normal.

Selain stroke, beberapa gangguan pada otak dan kondisi lainnya yang juga dapat menyebabkan disartria adalah:

  • Cedera kepala.

  • Infeksi otak.

  • Tumor otak.

  • Sindrom Guillain-Barre.

  • Penyakit Huntington.

  • Penyakit Wilson.

  • Penyakit Parkinson.

  • Penyakit Lyme.

  • Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig.

  • Distrofi otot.

  • Myasthenia gravis.

  • Multiple sclerosis.

  • Lumpuh otak (cerebral palsy).

  • Bell’s palsy.

  • Cedera pada lidah.

  • Penyalahgunaan NAPZA.

Baca juga: Cedera Otak Bisa Sebabkan Disartria

Jenis-Jenis Disartria

Berdasarkan lokasi kerusakan yang terjadi, disartria terbagi atas beberapa jenis, yaitu:

1. Disartria Spastik

Ini merupakan jenis disartria yang paling sering terjadi. Disartria spastik disebabkan kerusakan pada otak besar. Paling sering, kerusakan tersebut disebabkan oleh cedera kepala berat.

2. Disartria Ataksik

Disartria ataksik muncul pada seseorang akibat adanya gangguan pada otak kecil (serebelum), seperti peradangan, yang mengatur kemampuan berbicara.

3. Disartria Hipokinetik

Disartria hipokinetik terjadi akibat adanya kerusakan di salah satu bagian otak yang dinamakan ganglia basal. Salah satu contoh penyakit yang menyebabkan disartria hipokinetik adalah penyakit Parkinson.

Baca juga: Ketahui Lebih Lengkap Mengenai Disartria pada Anak

4. Disartria Diskinetik dan Distonik

Disartria ini muncul akibat kelainan pada sel-sel otot yang berperan pada kemampuan berbicara. Contoh dari disartria tipe ini adalah penyakit Huntington.

5. Disartria Flaksid

Disartria flaksid terjadi akibat kerusakan pada batang otak atau saraf tepi. Disartria ini muncul pada pengidap penyakit Lou Gehrig atau tumor pada saraf tepi. Selain itu, pengidap myasthenia gravis juga dapat mengalami disartria flaksid.

6. Disartria Campuran

Ini merupakan kondisi ketika seseorang mengidap beberapa jenis disartria sekaligus. Disartria campuran dapat terjadi akibat kerusakan pada jaringan saraf yang menyebar luas, seperti pada cedera kepala berat, ensefalitis, atau stroke.

Itulah sedikit penjelasan tentang disartria. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan