Mengapa Stupor Sebabkan Orang Alami Penurunan Kesadaran?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   16 Mei 2019
Mengapa Stupor Sebabkan Orang Alami Penurunan Kesadaran?Mengapa Stupor Sebabkan Orang Alami Penurunan Kesadaran?

Halodoc, Jakarta – Kesadaran bisa diartikan ketika seseorang memberikan respon terhadap stimulasi yang diberikan. Kesadaran seseorang ditandai dengan mengerti terhadap lingkungan ketika seseorang berada.

Kenali beberapa tingkat penurunan kesadaran yang dialami oleh seseorang, seperti kebingungan. Kondisi ini ditandai dengan dengan sulitnya berpikir jernih dan membuat keputusan.

Kemudian ada disorientasi, yaitu kondisi yang terjadi ketika seseorang tidak bisa mengenali kondisi sekitar dan mengalami hilang ingatan dalam jangka waktu pendek. Ada juga kondisi delirium, kondisi lethargy, koma, dan stupor.

Baca juga: Fatal, Ini Alasan Stroke Dapat Sebabkan Koma

Seseorang yang mengalami stupor mengalami penurunan kesadaran sehingga menyebabkan ia tidak dapat merespon percakapan yang terjadi. Meskipun sudah dikategorikan dalam tidak sadar, seseorang dalam keadaan stupor masih bisa memberikan respon terhadap rasa sakit. Stupor sangat berbeda dengan kondisi koma. Seseorang dalam keadaan koma tidak dapat merespon stimulasi termasuk rasa nyeri.

Stupor dapat dianggap sebagai gejala yang cukup serius ketika seseorang memiliki penyakit yang kronis. Selain itu kondisi stupor sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan seperti overdosis, kekurangan oksigen, atau adanya gangguan pada otak.

Gejala Stupor

Kenali gejala ketika seseorang mengalami kondisi stupor pada tahap penurunan kesadaran. Segera berikan perawatan medis ketika seseorang mengalami stupor, yaitu:

  1. Seseorang yang masuk dalam tahap stupor memiliki pupil yang melebar atau lebih kecil dari biasanya.

  2. Selain pupil yang melebar, pupil tidak bereaksi tanpa paparan cahaya.

  3. Perhatikan kondisi otot. Seseorang yang mengalami tahapan stupor mengalami kontraksi otot secara abnormal.

  4. Seseorang dengan kondisi stupor mengalami perubahan ketika bernapas. Biasanya, pengidap stupor mengalami pernapasan yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Inilah Komplikasi Akibat Hipoksia

Penyebab Stupor

Ada beberapa penyebab stupor yang merupakan penyakit yang cukup serius, seperti:

1. Tumor Otak. Penyakit ini terjadi akibat adanya pertumbuhan jaringan yang disebabkan oleh sel yang tidak normal.

2. Hipoksia. Hipoksia merupakan kondisi kekurangan pasokan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh sehingga tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan optimal.

3. Gagal Ginjal. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan ginjal secara tiba-tiba.

4. Keracunan Karbon Monoksida. Keracunan karbon monoksida dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan. Parahnya kamu dapat mengalami kondisi stupor. Seseorang yang mengalami keracunan karbon monoksida terjadi karena terlalu banyak menghirup karbon monoksida.

5. Demensia. Ketika seseorang mengalami demensia, maka penurunan fungsi otak juga berkurang.

Diagnosis Stupor

Ada beberapa pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter untuk memastikan kondisi yang dialami oleh pasien. Berikut ini hal yang perlu pemeriksaan untuk memastikan kondisi stupor pada seseorang, yaitu:

  1. Detak jantung.

  2. Respirasi.

  3. Tekanan darah.

  4. Suhu tubuh.

  5. Saturasi oksigen.

Tidak hanya itu, pemeriksaan neurologis atau otak juga dilakukan untuk memastikan kondisi seseorang ketika mengalami stupor. Pemberian stimulasi atau rangsangan juga diberikan untuk memastikan kondisi stupor. Tes pencitraan juga perlu dilakukan untuk melihat kondisi otak seseorang terkait dengan perdarahan yang terjadi pada bagian otak.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi stupor. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Kenali Lebih Jauh Penurunan Kesadaran dalam Medis

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan