Mengapa Wanita Lebih Sensitif saat Menstruasi?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Maret 2021
Mengapa Wanita Lebih Sensitif saat Menstruasi?Mengapa Wanita Lebih Sensitif saat Menstruasi?

Halodoc, Jakarta - Ketika menstruasi, wanita tidak hanya merasakan gejala fisik, seperti rasa nyeri atau kram pada perut, tetapi juga gejala emosional. Salah satunya adalah wanita akan cenderung lebih sensitif saat menstruasi atau perubahan suasana hati yang buruk. 

Sebenarnya, suasana hati yang terbilang buruk ketika menstruasi merupakan dampak dari premenstrual syndrome (PMS). Umumnya, PMS akan terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu sebelum menstruasi.

Biasanya, suasana hati dan perasaan sensitif ini akan berkurang atau berhenti pada hari kedua menstruasi. Meski begitu, bisa saja wanita akan menjadi sangat sensitif atau sering bad mood karena munculnya gejala fisik yang jelas membuat tidak nyaman.

Baca juga: Siklus Menstruasi Tidak Normal, Kapan Harus ke Dokter?

Terjadi karena Hormon

Sebenarnya, apa yang menyebabkan seorang wanita cenderung menjadi lebih sensitif saat menstruasi? Ternyata, kadar hormon estrogen yang fluktuatif dalam tubuh memainkan peran yang penting terhadap kondisi ini. Ketika fase ovulasi atau lepasnya sel telur, hormon estrogen dalam tubuh akan mencapai kadar paling tinggi.

Jika pada fase ovulasi pembuahan tidak terjadi, tubuh akan memasuki fase pramenstruasi. Kadar estrogen pada fase ini akan menurun drastis sebelum pada akhirnya meningkat lagi. 

Ada banyak sekali efek estrogen terhadap tubuh. Hormon satu ini bisa memengaruhi produksi sekaligus efek dari endorfin jika dihubungkan dengan suasana hati. Endorfin sendiri merupakan unsur pada otak yang berperan menghadirkan kenyamanan dan kesenangan. Hormon satu ini juga membantu meningkatkan kadar serotonin yang berperan dalam pola tidur, suasana hati, dan nafsu makan.

Baca juga: Harus Tahu, Masalah Menstruasi yang Enggak Boleh Diabaikan

Setiap wanita tidak sama dalam merasakan efek dari hormon estrogen. Beberapa bisa lebih sensitif terhadap perubahan kadar hormon ini ketika menstruasi. Inilah yang membuat wanita lebih sensitif saat menstruasi dan terlihat sangat mudah mengalami perubahan suasana hati. Namun, selain karena siklus haid, kecemasan, stres, dan depresi juga berpengaruh terhadap naik turunnya kadar hormon estrogen di dalam tubuh.

Menjaga Mood saat Menstruasi

Kamu mungkin termasuk dalam kelompok wanita yang lebih sensitif dan sering berubah mood ketika menstruasi. Akan tetapi, bukan berarti hal tersebut tidak mampu dikendalikan. Kamu bisa mencoba beberapa cara berikut agar mood tetap terjaga, meski sedang menstruasi:

  • Rutin berolahraga, terlebih ketika sedang berada pada fase pramenstruasi.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Hindari mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, cokelat, minuman bersoda, dan teh.
  • Sediakan camilan sehat di antara jadwal makan utama.
  • Mengonsumsi susu rendah lemak guna mencukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium.

Tidak hanya itu, sebelum maupun ketika menstruasi, hindari segala hal yang bisa memicu suasana hati menjadi buruk, terlebih stres, atau kecemasan yang berlebihan. Isi waktu luang dengan melakukan aktivitas yang kamu sukai agar suasana hati tetap stabil.

Baca juga: Polimenorea, Masalah Menstruasi yang Sebabkan Susah Hamil

Namun, apabila gejala menstruasi yang kamu rasakan sudah sangat mengganggu, bahkan sampai membuat kamu tidak bisa beraktivitas, jangan menunda untuk melakukan pengobatan. Kamu bisa bertanya pada dokter atau berobat langsung ke rumah sakit. Download aplikasi Halodoc agar kamu bisa kapan saja chat dengan dokter atau membuat janji sebelum kunjungan ke rumah sakit. Jadi, tak perlu lagi mengantre. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. How to Deal with Premenstrual Mood Swings.
WebMD. Diakses pada 2021. Estrogen and Women’s Emotions. 
WebMD. Diakses pada 2021. Changing Hormones and Mood Swings: What You Can Do.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan