Mengenal Dekat Kanker Prostat, Penyakit yang Dialami SBY

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Januari 2022

“Prostat merupakan kelenjar pada tubuh pria yang memproduksi beberapa cairan yang merupakan bagian dari air mani. Sementara itu, kanker prostat terjadi ketika sel-sel di kelenjar prostat mulai tumbuh di luar kendali. Kondisi ini sering terjadi pada pria seiring bertambahnya usia.”

Mengenal Dekat Kanker Prostat, Penyakit yang Dialami SBYMengenal Dekat Kanker Prostat, Penyakit yang Dialami SBY

Halodoc, Jakarta – Beberapa bulan lalu,  Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan sedang mengidap kanker prostat. Penyakit yang diidap SBY merupakan salah satu jenis kanker yang umum dialami pria. Kebanyakan kanker prostat berkembang secara lambat dan terbatas pada kelenjar prostat. Sering kali kondisi tersebut tidak menyebabkan kerusakan serius. 

Kanker dimulai ketika sel-sel dalam tubuh mulai tumbuh di luar kendali. Sel di hampir semua bagian tubuh dapat  menjadi kanker, kemudian dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Sementara itu, kanker prostat dimulai ketika sel-sel di kelenjar prostat mulai tumbuh di luar kendali. Prostat adalah kelenjar yang hanya ditemukan pada pria. Kelenjar tersebut memproduksi beberapa cairan yang merupakan bagian dari air mani.

Penyebab Terjadinya Kanker Prostat

Prostat berada di bawah kandung kemih (organ berongga tempat penyimpanan urin) dan di depan rektum (bagian terakhir dari susu). Tepat di belakang prostat adalah kelenjar yang disebut vesikula seminalis yang membuat sebagian besar cairan untuk air mani. Uretra, yang merupakan tabung yang membawa urine dan air mani keluar dari tubuh melalui penis, melewati pusat prostat. 

Sayangnya, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker prostat terjadi. Ada dugaan bahwa kanker prostat mulai terjadi ketika sel-sel di prostat mengembangan perubahan dalam DNA mereka. 

Selanjutnya, akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di dekatnya. Pada waktunya tiba, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) bagian tubuh lainnya.

Ada juga faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada pria, yaitu:

  • Lansia. Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Umumnya setelah usia 50 tahun. 
  • Ras. Orang berkulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat dibandingkan orang dari ras lain. Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga cenderung lebih agresif. Namun, masih diperlukan banyak penelitian mengenai hal ini. 
  • Riwayat keluarga. Jika kerabat sedarah, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, didiagnosis mengidap kanker prostat, maka risiko kamu terkena juga meningkat. Begitu juga jika ada riwayat kanker lainnya di dalam keluarga, maka risiko terkena kanker prostat juga tinggi. 
  • Obesitas. Orang yang mengalami obesitas kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan sehat. 

Gejala Kanker Prostat yang Perlu Diperhatikan

Kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala selama tahap awal, tapi dengan pemeriksaan dapat mendeteksi perubahan yang mungkin mengindikasikan kanker. Pria yang mengalami gejala kanker prostat, perlu mewaspadai beberapa gejala berikut:

  • Kesulitan memulai dan mempertahankan buang air kecil.
  • Sering ingin buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Aliran urine yang lemah.
  • Darah dalam urine atau air mani.
  • Buang air kecil atau ejakulasi terasa menyakitkan.
  • Nyeri di punggung, pinggul, atau panggul.

Orang dengan kanker prostat stadium lanjut mungkin juga tidak menunjukkan gejala. Tanda-tanda potensial tergantung pada ukuran kanker dan di mana ia telah menyebar di dalam tubuh. Selain hal di atas, kanker prostat stadium lanjut dapat melibatkan gejala berikut:

  • Sakit tulang.
  • Penurunan berat badan tanpa alasan.
  • Kelelahan.

Pengobatan kanker prostat juga akan tergantung pada stadium kanker. Perlu diketahui bahwa banyak pilihan pengobatan yang bisa diupayakan, terlepas dari stadium kanker.

Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan terkait kanker prostat, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc, rekomendasinya ada di bawah ini:  

  1. dr. I Made Chandra Ari Kumara, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Omni Pulomas dan RS EMC Sentul.  Dokter I Made Chandra yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) sebagai anggota ini, bisa memberikan layanan konsultasi seputar bedah khususnya terkait onkologi (kanker).

  1. dr. Ismairin Oesman, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan, RS Puri Cinere, dan RS Pondok Indah. Dokter Ismairin Oesman yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia bisa memberikan layanan Konsultasi, dan Tindakan terkait Bedah Onkologi (Kanker).

  1. dr. John Sammy Leids Alfawin Pieter, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Siloam Makassar dan RS Stella Maris Makassar. Dokter John Sammy yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia sebagai anggota ini bisa memberikan layanan medis terkait Kemoterapi, Konsultasi Kanker, Mamografi, Skrining Kanker, USG Mammae, dan lain lain.

Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab segala pertanyaan kamu, termasuk perawatan kanker prostat yang harus dijalani. Jangan tunda untuk menghubungi dokter sebelum kondisinya semakin memburuk. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Prostate cancer
Cancer. Diakses pada 2022. What Is Prostate Cancer?
Medical News Today. Diakses pada 2022. What to know about prostate cancer

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan