Mengenal Lebih Dekat Ektoparasit

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Juni 2019
Mengenal Lebih Dekat EktoparasitMengenal Lebih Dekat Ektoparasit

Halodoc, Jakarta - Parasit adalah organisme yang hidup dalam organisme lainnya atau disebut inang. Kehidupan parasit ini sering membahayakan inangnya. Namun, tanpa adanya inang, parasit tidak bisa hidup, tumbuh, dan berkembang biak. Oleh karena itu, parasit jarang menyebabkan kematian pada inangnya, tetapi dapat menyebabkan penyakit yang bisa berakibat fatal.

Tidak seperti predator, parasit biasanya lebih kecil dari inangnya. Namun, parasit bisa bereproduksi lebih cepat. Dilihat dari tempat hidupnya, parasit dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu endoparasit, ektoparasit, dan hiperparasit. Namun, pada ulasan ini, hanya akan dibahas mengenai ektoparasit.

Apa Itu Ektoparasit?

Seperti namanya, ektoparasit didefinisikan sebagai parasit yang hidup menempel pada tubuh inang bagian luar atau kulit. Parasit jenis ini menempel pada organisme tau inang yang ukurannya lebih besar. Jika menempel pada hewan, parasit ektozoa bisa hidup dengan mengisap darah, sementara jika menempel pada tanaman, parasit ini mengisap cairannya. Proses penempelannya dinamakan infestasi.

Baca juga: Hati-Hati, Ketahui Penyebab Taeniasis

Apa Saja yang Termasuk Ektoparasit?

Beberapa hewan berikut ini termasuk ke dalam kategori ektoparasit, yaitu:

  • Kutu kasur. Parasit ini memengaruhi kulit dan penglihatan dan dijumpai di seluruh dunia. Infeksi terjadi pada orang yang berbagi tempat tidur dan pakaian dengan pengidap yang terkontaminasi. Biasanya, kutu ini banyak dijumpai pada kasur di kamar hotel atau rumah kontrakan.

  • Kutu tubuh. Kutu jenis ini juga sangat umum di seluruh dunia. Infeksi terjadi jika pengidap melakukan aktivitas seksual, kontak langsung dari kulit ke kulit, juga berbagai pakaian atau tempat tidur.

  • Kutu kepiting. Kutu ini memengaruhi area bulu mata dan kemaluan. Penyebarannya terjadi karena aktivitas seksual, kontak langsung dari kulit ke kulit, berbagi tempat tidur atau pakaian.

  • Demodex. Kutu yang memengaruhi area alis dan bulu mata. Penyebarannya terjadi melalui kontak kulit berkepanjangan.

  • Scabies. Kutu yang menyerang bagian kulit dan menyebar melalui aktivitas seksual, kontak langsung dari kulit ke kulit, juga berbagai pakaian atau tempat tidur.

  • Kutu rambut. Kutu ini bersarang pada kepala dan memengaruhi folikel rambut. Penyebarannya terjadi melalui kontak langsung kepala dengan kepala. Reaksi yang timbul karena air liur mereka menyebabkan gatal berlebihan pada kulit kepala.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Toksoplasmosis

Bagaimana Cara Parasit Menginfeksi Tubuh?

Parasit menginfeksi tubuh melalui berbagai cara, yang paling sering ditemui adalah infeksi melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi dan dikonsumsi. Makanan setengah matang yang tidak terolah dengan baik atau minum dari air yang tidak matang bisa menjadi contoh infeksi ektoparasit melalui mulut yang paling mudah.

Pada kasus malaria, parasit jenis Plasmodium masuk ke tubuh manusia melalui perantara nyamuk Anopheles. Perpindahan parasit terjadi ketika nyamuk menggigit permukaan kulit dan mengisap darah manusia. Setelah terjadinya infeksi, penularannya mudah terjadi, dan berisiko pada orang yang tidak mencuci tangan selepas beraktivitas, menggunakan toilet, atau sebelum makan, juga mereka yang sering berinteraksi dengan hewan.

Gejala Tubuh Terinfeksi Parasit

Infeksi parasit, termasuk jenis ektoparasit cukup mudah dikenali. Kamu bisa saja mengalami masalah pencernaan, gangguan tidur, gangguan pada kulit, otot, dan imunitas tubuh. Ini lebih mudah menyerang jika kamu tidak membiasakan hidup bersih setiap harinya. Gejala keracunan makanan juga menjadi tanda infeksi parasit yang mudah dikenali.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Ketahui Cara Penularan Ambesiasis

Jika kamu mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter. Penanganan yang tepat bisa mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi, sehingga pengobatan bisa dilakukan segera. Kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat dengan tempat tinggal di sini. Bertanya pada dokter, membeli obat, dan cek lab juga lebih mudah tanpa harus keluar rumah dengan download aplikasi Halodoc.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan