Mengenal Lebih Jauh Seputar Usutu Virus

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Januari 2021
Mengenal Lebih Jauh Seputar Usutu VirusMengenal Lebih Jauh Seputar Usutu Virus

Halodoc, Jakarta - Virus penyebab penyakit ada banyak sekali macamnya. Terbaru mungkin kamu ketahui adalah coronavirus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Kini, varian baru virus tersebut sedang dinanti vaksinnya agar angka penularan masif bisa dicegah dan masyarakat pun kembali bisa beraktivitas seperti biasa. 

Namun, dari banyaknya jenis virus ini, pernahkah kamu mendengar nama Usutu virus? Virus usutu adalah kelompok dari Flavivirus. Virus ini, seperti banyak jenis virus lainnya, disebarkan melalui perantara nyamuk. Virus jenis ini dikaitkan dengan penyakit Japanese Encephalitis dan Murray Valley Encephalitis. Virus usutu masih berkerabat dekat dengan virus lain yang mungkin kamu kenal, seperti Dengue dan Zika. 

Virus usutu pertama kali ditemukan di wilayah Afrika Selatan pada tahun 1959 silam. Virus ini ditemukan pada nyamuk dan diberi nama yang diambil dari nama sungai terdekat, Sungai Maputo yang mengalir melalui Afrika Selatan, Swaziland, dan Mozambik. Namun, tidak ada penyakit yang diketahui terkait dengan virus ini.

Baca juga: Waspada Japanese Encephalitis (Radang Otak) pada Anak

Virus usutu juga ditemukan pada bagian Afrika lainnya, seperti Burkina Faso, Maroko, Nigeria, Uganda, Republik Afrika Tengah, dan Senegal. Namun, belakangan diketahui ada satu orang di wilayah Republik Afrika Tengah yang terinfeksi virus ini, hanya saja kondisinya terlihat baik dan hanya mengalami demam serta ruam. 

Selanjutnya, virus ini diketahui telah menyebar di wilayah Eropa. Sebelum dinyatakan tersebar di Austria pada 2001, virus usutu mungkin telah menyebar ke negara lain di Eropa, seperti di Italia yang dinyatakan dalam pengujian terhadap burung. 

Infeksi Virus Usutu

Infeksi virus ini terjadi melalui gigitan nyamuk. Meski begitu, tidak semua jenis nyamuk bisa menjadi inang bagi virus ini. Nampaknya, nyamuk jenis Culex pipiens yang juga menyebarkan penyakit West Nile dan Aedes albopictus yang menyebarkan penyakit Zika. Sementara itu, siklus virus ini lebih diperhatikan pada burung. 

Baca juga: Wajib Ketahui! Ini Pencegahan Virus Zika

Burung berwarna hitam menjadi hewan yang mudah terinfeksi, termasuk gagak, burung hantu, bahkan ayam. Burung yang terinfeksi akan mengalami kerusakan pada organ hati, limfa, dan saraf. Sebagian besar penularan virus tampaknya terjadi pada nyamuk dan burung, meski dijumpai pula infeksi pada kelelawar bahkan kuda. 

Dampak Infeksi Virus Usutu

Lalu, apa dampak dari infeksi virus usutu? Virus bisa jadi hanya menyebabkan demam dan munculnya ruam. Infeksi pun bersifat ringan dan bisa sembuh dengan segera. Akan tetapi, ada sejumlah kecil kekhawatiran bahwa infeksi virus mungkin terjadi lebih buruk. 

Pasalnya, infeksi virus yang terjadi di Afrika menunjukkan bahwa pengidapnya berada dalam kondisi baik, hanya mengalami demam dan ruam ringan. Tidak ada kasus yang menunjukkan dampak serius dari infeksi virus usutu, atau yang diyakini demikian. Akan tetapi, dua kasus di Italia menunjukkan kabar yang mengejutkan. 

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Japanese Encephalitis, Penyakit Radang Otak Langka

Pengidap immunocompromised di Italia pada 2009 menunjukkan indikasi meningoensefalitis. Akan tetapi, mengingat bahwa riwayat penyakit dua orang tersebut yang sudah parah, diagnosisnya pun jadi kurang akurat. Kemudian, disimpulkan bahwa virus Usutu memang memberikan dampak pada tubuh, tetapi sifatnya tidak serius. 

Oleh karena itulah, tidak ada pengobatan khusus terkait infeksi virus ini. Namun, jika kamu mendapati adanya gejala demam dan ruam pada tubuh, segera buat janji untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Jadi, kamu tak perlu lagi mengantre ketika hendak berobat. 



Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2021. Overview of the Usutu Virus.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan