Mengenal Parallel Parenting, Pola Asuh Anak bagi Orangtua Bercerai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 November 2021

“Parallel parenting adalah teknik pola asuh dimana pasangan yang bercerai menghindari kontak dengan membatasi interaksi keduanya. Ini bisa dilakukan dengan cara membuat rencana pengasuhan secara tertulis yang bisa diakses dan disepakati keduanya.”

Mengenal Parallel Parenting, Pola Asuh Anak bagi Orangtua BerceraiMengenal Parallel Parenting, Pola Asuh Anak bagi Orangtua Bercerai

Halodoc, Jakarta – Perceraian adalah masa-masa yang sulit buat keluarga, tidak hanya orangtua tetapi juga anak. Terkadang, kesedihan ataupun luka yang terjadi akibat perpisahan membuat orangtua enggan untuk bertemu. Namun, keduanya tetap harus bertemu untuk mengasuh anak. 

Ketika berada pada situasi demikian, parallel parenting adalah gaya pengasuhan yang memungkinkan kedua orangtua terlibat dalam kehidupan anak mereka tanpa banyak kontak di antara mereka sendiri. Seperti apa parallel parenting? Baca selengkapnya di sini!

Membuat Rencana Pengasuhan Bersama

Parallel parenting adalah teknik pola asuh dimana pasangan yang bercerai menghindari kontak dengan membatasi interaksi keduanya. Pola asuh ini memungkinkan kedua orangtua untuk terlibat dalam kehidupan anak tanpa harus terlibat dalam kehidupan mantan pasangannya. Bagaimana cara melakukannya?

1. Buat Rencana Pengasuhan

Jika kamu akan membatasi interaksi dengan mantan pasangan, penting untuk membuat rencana pengasuhan. Rencana pengasuhan anak ini adalah dokumen tertulis yang berisi informasi tentang bagaimana kamu akan membesarkan anak secara terpisah, termasuk jadwal kapan anak akan menghabiskan waktu bersama ayah dan ibunya. 

Membuat perencanaan demikian akan menghindari miskomunikasi atau perselisihan antara orangtua. Pastikan untuk mengomunikasikan bahwa tidak ada perubahan pada rencana yang dibuat tanpa persetujuan tertulis dari masing-masing pihak.

Beberapa hal yang harus disertakan dalam rencana pengasuhan anak adalah:

-Jadwal penjemputan dan pengantaran

-Jadwal liburan dan ulang tahun untuk anak-anak

-Rencana komunikasi untuk orangtua

2. Buat Buku Catatan Pengasuhan

Buku catatan parenting atau dokumen bersama dapat membantu kamu dan pasangan berkomunikasi satu sama lain mengenai perkembangan penting dalam kehidupan anak. Setiap pasangan dapat meninggalkan catatan tentang perilaku, kebutuhan, janji medis, atau hal-hal lain berkaitan anak dan mengomunikasikan ide-ide ini tanpa kontak tatap muka. 

Orangtua bisa meninggalkan buku tersebut di kotak surat atau menitipkannya ke anak atau membuat dokumen online yang bisa diakses dan diedit bersama. 

3. Apa yang Terjadi Bila Ada Masalah? 

Tentunya tidak semua rencana bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang disepakati. Terkadang ada-ada saja peristiwa terjadi dan menghambat perencanaan. Orangtua harus siap dengan kemungkinan perubahan yang terjadi dan bekerja sama membuat rencana lain sebagai solusi bersama. 

Mengontrol Emosi untuk Menjaga Perasaan Anak

Perceraian adalah situasi yang sulit untuk dilalui oleh semua pihak, terutama pada anak-anak. Orangtua harus bersikap dewasa dan mengedepankan kepentingan anak ketimbang cekcok keduanya. Berikut adalah hal-hal yang semestinya dilakukan orangtua yang bercerai:

1. Jangan Minta Anak Jadi Media Penyampai Pesan

Anak-anak pasti perlu waktu beradaptasi akan situasi perceraian ini. Jangan menyulitkan momen adaptasi anak dengan menunjukkan cekcok kamu dan pasangan. Salah satunya adalah menjadikan sebagai penyampai pesan seolah-olah orangtua tidak mau mengobrol sama sekali. Orangtua perlu untuk tetap menjaga wibawa dan tidak menunjukkan ketidaksukaan dengan pasangan.

Mau tahu kenapa anak bisa menjadi materialistis? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 5 Penyebab Anak Menjadi Materialistis dan Cara Efektif Mencegahnya“.

2. Menolak Persaingan

Mendengar anak menceritakan tentang pengalaman menyenangkan mereka dengan mantan pasangan dapat memicu dorongan cemburu. Tahan keinginan untuk bersaing dengan pasangan dan fokuslah untuk membuat anak merasa dicintai dan didukung.

3. Bantu Anak Mengemas Barang 

Mau tak mau anak harus terbiasa mengemas barang saat berpindah dari orangtua satu ke orangtua lainnya. Orangtua harus dapat membantu membuat anak lebih nyaman dengan memastikan anak ingat untuk membawa barang-barang favoritnya. 

Itulah informasi mengenai parallel parenting. Kalau kamu butuh layanan konseling ke psikolog, kontak saja Halodoc untuk buat janji bertemu dokter. Segera download aplikasinya ya!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Bestow.com. Diakses pada 2021. Your Guide to Parallel Parenting and Whether It’s Right For Your Family
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Parallel Parenting? Plus, Creating a Plan That Works

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan