Halodoc, Jakarta – Splash pregnancy adalah kehamilan yang terjadi saat sel sperma membuahi sel telur tanpa penetrasi. Sederhananya, kondisi ini merupakan pembuahan yang terjadi di luar vagina.

Splash pregnancy merupakan kehamilan yang terjadi tanpa atau secara sengaja. Meski peluangnya rendah, bukan hal yang tidak mungkin seorang wanita mengalami pembuahan dengan metode ini.

Metode splash pregnancy cocok diterapkan oleh wanita dengan gangguan vaginismus. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit yang muncul setiap kali penis melakukan penetrasi ke dalam vagina.

Splash Pregnancy Cocok untuk Pengidap Vaginismus

Vaginismus membuat wanita enggan melakukan penetrasi karena rasa sakit, nyeri atau perih yang muncul ketika penis masuk ke dalam vagina. Padahal, seharusnya aktivitas seksual menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan.

Untuk mengatasinya, selain melakukan pengobatan, pengidap vaginismus juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan mentalnya. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kedua hal tersebut.

Meski demikian, metode splash pregnancy bisa menjadi salah satu metode guna mendapatkan keturunan tanpa melakukan penetrasi. Cara ini efektif mencegah rasa ketidaknyamanan yang muncul saat beraktivitas seksual.

Peluang kehamilan tanpa penetrasi memang sangat kecil. Namun, tidak ada salahnya bila dicoba, terlebih bagi para wanita yang mengalami vaginismus. Guna meningkatkan peluang kehamilan, ini cara yang bisa dicoba:

• Gunakan pelumas saat berhubungan seksual tanpa penetrasi. Tujuannya untuk membantu sperma mencapai rahim. Selain itu, pelumas juga berfungsi menambah kenikmatan ketika melakukan fingering atau orgasme dengan jari. 
• Seperti program hamil pada umumnya, pasutri disarankan untuk berhubungan seksual di masa ovulasi. Pasangan yang menerapkan metode splash pregnancy juga harus melakukannya.
• Saat melakukan hubungan seks, meskipun tanpa penetrasi, disarankan untuk terlentang setelah memasukkan sperma ke dalam vagina. Hal ini efektif meningkatkan peluang sperma mencapai saluran tuba falopi dan bertemu dengan sel telur. 

Gejala Kehamilan dengan Metode Splash Pregnancy

Kehamilan yang terjadi dengan metode splash pregnancy akan serupa dengan kehamilan pada umumnya. Adapun gejalanya, yakni:

• Telat menstruasi. Keterlambatan menstruasi bisa jadi pertanda kehamilan. Jadi, periksakan diri jika darah tak kunjung keluar dalam waktu 3 sampai 7 hari.
• Perubahan payudara. Kehamilan ditandai dengan pembengkakan dan tekstur kulit payudara yang lebih lembut.
• Mual dan muntah. Kedua kondisi ini terjadi akibat perubahan hormon dalam tubuh. Biasanya terjadi pada pagi hari dan dikenal dengan istilah ‘morning sickness’.
• Peningkatan frekuensi buang air kecil. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan jumlah darah dalam tubuh, sehingga ginjal akan memproses cairan ekstra pada kandung kemih.
• Kelelahan. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan jumlah hormon progesteron di awal masa kehamilan.
• Muncul bercak darah. Bercak darah ringan terjadi akibat proses implantasi ketika sel telur menempel pada dinding rahim. Kondisi ini biasanya terjadi pada hari ke-10 hingga 14 setelah pembuahan.
• Perubahan suasana hati. Kondisi ini terjadi akibat perubahan hormon pada tubuh.
• Kembung. Kondisi ini mirip dengan yang dirasakan pada awal periode menstruasi.
• Kram. Beberapa wanita mengalami kram rahim dalam intensitas ringan di awal kehamilan.
• Sembelit. Perubahan hormon menyebabkan sistem pencernaan melambat dan memicu sembelit.

Jika mengalami kehamilan, sebaiknya jaga kesehatan ibu dan janin dalam kandungan dengan mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya.

Referensi:

Very Well Family. Diakses pada 2022. Can You Get Pregnant Without Having Sex?

Healthline. Diakses pada 2022. Can You Get Pregnant Without Having Sex?

National Health Service UK. Diakses pada 2022. Can I get pregnant if I have sex without penetration?