Mengidap BOO, Begini Cara Mendiagnosisnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Maret 2020
Mengidap BOO, Begini Cara MendiagnosisnyaMengidap BOO, Begini Cara Mendiagnosisnya

Halodoc, Jakarta - Bladder outlet obstruction (BOO) atau yang dikenal di Indonesia dengan sebutan obstruksi outlet kandung kemih, adalah kondisi ketika terjadi penyumbatan pada pangkal kandung kemih. Kondisi ini membuat aliran urine ke uretra (saluran pembawa urine keluar dari tubuh), berkurang atau bahkan terhenti.

BOO dapat didiagnosis dengan melakukan serangkaian tes, seperti:

  • Tes darah untuk mengecek kerusakan pada ginjal.

  • Kultur urine, untuk mengetes infeksi.

  • USG ginjal dan kandung kemih, untuk menemukan lokasi penyumbatan urine.

  • Tes urine untuk mencari apakah ada darah di dalam air seni.

  • Rontgen untuk mencari penyempitan uretra.

Baca Juga: Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Batu Kandung Kemih

Kenali Gejala yang Muncul

Dalam proses diagnosis untuk memastikan BOO, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Dokter akan mulai mencurigai adanya BOO Jika terjadi pembesaran perut yang abnormal, disertai keluhan gejala seperti:

  • Kandung kemih selalu terasa penuh.

  • Sakit perut.

  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil atau malah sering buang air kecil.

  • Aliran urine menjadi lambat.

  • Anyang-anyangan.

  • Sering buang air kecil di malam hari.

  • Aliran air kencing terputus putus.

  • Lemas, mual dan retensi cairan jika sudah terjadi gagal ginjal kronis.

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, sebaiknya segera download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter lewat chat atau buat janji dengan dokter di rumah sakit. Semakin cepat BOO terdeteksi, penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Jika kandung kemih kamu sudah lebih besar dari ukuran normal dan terjadi pembesaran prostat pada pria atau wanita mengalami sistokel (kandung kemih turun), dokter akan melakukan berbagai tes untuk memastikannya.

Baca Juga: Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Diabaikan

Berbagai Hal yang Dapat Sebabkan BOO

Pangkal kandung kemih merupakan sekelompok otot yang menghubungkan kandung kemih ke uretra. Otot-otot tersebut dapat mengencang untuk menahan urine di kandung kemih dan relaks ketika melepaskan urine ke uretra. Pada pria, kondisi ini bisa terjadi salah satunya akibat prostat yang membesar. Saat kelenjar prostat membengkak, kelenjar tersebut akan menekan uretra dan membatasi keluarnya aliran urine.

BOO lebih umum ditemukan pada pria, ketimbang wanita. Meski lebih jarang menyerang wanita, penyakit ini bisa berkembang ketika kandung kemih turun ke Miss V. Kondisi ini biasanya terjadi akibat dinding Miss V yang melemah. Nah, beberapa hal yang dapat menyebabkan dinding Miss V melemah adalah:

  • Berusia lanjut.

  • Menopause.

  • Persalinan yang sulit.

  • Kelahiran kembar.

Perlu diketahui bahwa BOO kerap menyerang orang lanjut usia. Namun, pada beberapa kondisi, penyakit ini juga dapat dipicu oleh kondisi medis lain, seperti benign prostatic hyperplasia (BPH) atau dikenal juga dengan sebutan pembesaran prostat. Tak hanya itu, penyakit batu kandung kemih dan kanker kandung kemih juga bisa memicu terjadinya BOO pada pria.

Baca Juga: Ini Bedanya Infeksi Saluran Kemih dan Batu Kandung Kemih

Bagaimana Pengobatan untuk BOO?

Setelah diagnosis telah dipastikan, pengobatan BOO dapat dilakukan segera, dengan menyesuaikannya pada penyebabnya. Pada kebanyakan kasus, dokter akan memasukkan kateter ke dalam uretra menuju kandung kemih, untuk mengatasi penyumbatan yang terjadi. Jika perlu, dokter juga akan melakukan kateter suprapubik, yaitu memasukkan kateter lewat perut untuk mengosongkan urine dari dalam kandung kemih. 

Selain cara itu, pembedahan dapat dibutuhkan dalam pengobatan jangka panjang. Namun, pada beberapa kasus yang ringan, pemberian obat saja sudah cukup. Jadi, memang sebaiknya bicarakan saja dengan dokter tentang cara pengobatan terbaik yang bisa dilakukan. 

Referensi:
US National Library of Medicine, National Institute of Health. Diakses pada 2020. Bladder Outlet Obstruction: Etiology and Evaluation.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Bladder Outlet Obstruction.
Verywell Health. Diakses pada 2020. Overview of Bladder Outlet Obstruction.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan