Mengidap Hirschsprung, Ini yang Akan Dialami Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Oktober 2019
Mengidap Hirschsprung, Ini yang Akan Dialami TubuhMengidap Hirschsprung, Ini yang Akan Dialami Tubuh

Halodoc, Jakarta - Siklus kehidupan pada tubuh adalah makan-mencerna-mengeluarkan apa yang tidak digunakan oleh tubuh yang disebut sebagai tinja. Proses ekskresi atau pengeluaran tinja adalah hal penting bagi kehidupan bahkan dimulai pada hari pertama kehidupan bayi. Saat bayi baru lahir melewati tinja pertamanya, yang disebut meconium.

Namun, ada beberapa bayi yang kesulitan mengalami pembuangan tinja dari dalam tubuhnya. Jika bayi tidak bisa buang air besar, kemungkinan ia mengalami gangguan hirschsprung. Gangguan ini merupakan kondisi ketika terdapat sel-sel saraf yang hilang di usus besar. 

Penyakit hirschsprung adalah gangguan yang bersifat bawaan, yaitu berkembang selama kehamilan dan muncul saat lahir. Beberapa kondisi bawaan ini terjadi karena diet yang dijalani ibu, atau karena penyakit yang dialaminya selama kehamilan. Namun, bisa juga karena gen yang diturunkan orangtua kepada bayinya. 

Baca juga: Ketahui Penanganan yang Tepat untuk Hirschsprung

Pada sebagian besar orang yang mengalami hirschsprung, gejalanya dimulai dalam 6 minggu pertama kehidupan. Pada banyak kasus, terdapat tanda-tanda dalam 48 jam pertama. Kamu mungkin melihat pembengkakan di perut anak. Gejala yang perlu diperhatikan termasuk di antaranya:

1. Tidak buang air besar

Kamu harus khawatir jika bayi baru lahir tidak menghasilkan feses atau mekonium dalam beberapa hari pertama. Anak yang lebih tua dengan hirschsprung mungkin mengalami sembelit kronis (berkelanjutan). 

2. Diare Berdarah

Anak-anak yang mengalami hirschsprung kemungkinan mendapatkan enterocolitis, infeksi usus yang mengancam jiwa dan memiliki kasus diare dan gas yang buruk.

3. Muntah

Kemungkinan muntah berwarna hijau atau coklat. Pada anak yang lebih besar, gejalanya termasuk masalah pertumbuhan, kelelahan, dan sembelit parah. 

Kemungkinan terdapat gejala lainnya yang belum diketahui. Saat mengetahui anak kamu terdampak gangguan ini, segera mengkomunikasinya pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. 

Terjadi pada Bayi di Awal Kehamilan

Biasanya saat bayi berkembang, sel-sel saraf dibuat di seluruh sistem pencernaan. Mulai dari kerongkongan yang mengarah dari mulut ke perut, sampai ke dubur. Umumnya seseorang memiliki hingga 500 juta jenis sel saraf ini yang berperan memindahkan makanan melalui sistem pencernaan kamu dari satu ujung ke ujung lainnya. 

Baca juga: Perlu Tahu 7 Gangguan Pencernaan dari yang Ringan Sampai Berat

Pada bayi yang mengalami hirschsprung, sel-sel saraf berhenti tumbuh di ujung usus besar, tepat sebelum rektum dan anus. Pada beberapa anak, sel-selnya juga hilang di tempat lain dalam sistem pencernaan. Artinya, tubuh tidak dapat merasakan ketika limbah tubuh mencapai titik tertentu. Sehingga bahan limbah mengalami kemacetan dan memblok sistem. 

Perlu kamu waspadai bahwa gangguan hirschsprung memengaruhi sekitar satu dari setiap 5.000 yang baru lahir. Anak-anak dengan kondisi bawaan lain seperti Down Syndrome dan kelainan jantung, lebih mungkin mengalami penyakit ini. Anak laki-laki lebih berisiko mengalami gangguan ini dibanding anak perempuan. 

Cek Diagnosa dengan Pemeriksaan

Jika anak kamu mengalami gejala gangguan hirschsprung, maka dokter biasanya mengonfirmasinya dengan pemeriksaan khusus, seperti:

  • Barium Enema. Dilakukan sebagai bagian sekelompok tes pada saluran pencernaan. 

  • X-Ray Perut. Ini merupakan pemeriksaan standar yang dapat diambil oleh dokter.

  • Biopsi. Dokter akan mengambil sampel kecil jaringan untuk mencari tanda-tanda Hirschsprung.

  • Manometri Anorektal. Tes ini dilakukan pada anak yang lebih besar. 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2019. What is Hirschsprung?

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Hirschsprung’s Disease

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan