Mengidap Miom Uteri, Coba Konsumsi Buah dan Sayuran Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Agustus 2019
Mengidap Miom Uteri, Coba Konsumsi Buah dan Sayuran IniMengidap Miom Uteri, Coba Konsumsi Buah dan Sayuran Ini

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya dengan obat dan operasi, miom uteri bisa diobati dengan cara perubahan gaya hidup mulai dari diet, olahraga, dan mengelola stres. Rekomendasi medis menyatakan, makan banyak buah-buahan seperti apel dan tomat, dan sayuran silangan seperti brokoli dan kubis, dapat menurunkan risiko pengembangan miom uteri

Selain, buah-buahan dan sayuran organik, konsumsi gandum juga dapat membantu memperbaiki gejala miom uteri. Ingin tahu lebih banyak mengenai pola hidup sehat serta perencanaan makan untuk pengidap miom uteri? Baca informasinya di sini!

Sayur dan Buah yang Baik untuk Pengidap Miom Uteri

Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition, menyatakan mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin A, termasuk juga susu dan telur dapat meringankan gejala miom uteri. 

Baca juga: Lebih Bahaya Mana? Miom atau Kista?

Ini juga termasuk kale dan kangkung yang dinilai memiliki  dijuluki memiliki status makanan super. Sebagai sayuran silangan, kangkung mengandung indole-3-karbinol tinggi yang dapat membantu mencegah perkembangan produksi tumor seperti miom uteri.

Tidak hanya terbatas pada jenis sayur yang disebutkan tadi saja, tetapi juga beberapa varian sayur lainnya seperti:

  1. Arugula.

  2. Bok choy.

  3. Brokoli.

  4. Kubis Brussel.

  5. Kubis.

  6. Kol bunga.

  7. Sawi.

  8. Lobak.

  9. Rutabaga.

  10. Selada air.

  11. Wasabi.

Pertimbangan Pola Konsumsi untuk Pengidap Miom Uteri

Tadi sudah disebutkan jenis sayur dan buah yang baik untuk dikonsumsi pengidap miom uteri. Ada baiknya ketika mengolah makanan tersebut, hindari memasaknya terlalu matang untuk mempertahankan sebagian besar nutrisinya.

Baca juga: Kaum Hawa Perlu Tahu Jenis-Jenis Miomdi Rahim

Kamu juga perlu menambahkan beberapa rempah tambahan seperti bawang putih saat memasak. Dan bila ingin mengonsumsi multivitamin, beberapa yang direkomendasikan adalah B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B12 dan B6. Vitamin C, D, E dan asam folat juga harus dimasukkan, serta maksimal 15.000 IU beta-karoten (Vitamin A).

Ada baiknya, bila ingin mengonsumsi tambahan suplemen, konsultasikan dulu dengan dokter. Kamu bisa langsung tanyakan ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan rekomendasi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Tadi sudah disampaikan jenis makanan serta pengolahan yang baik untuk kondisi miom uteri. Lantas, adakah pantangan untuk pengidap miom uteri? Ternyata, pengidap miom uteri disarankan untuk tidak makan makanan olahan, daging merah, dan susu tinggi lemak. 

Kalau kamu mengonsumsi jenis makanan yang demikian, diperkirakan akan membuat kondisi miom uteri semakin memburuk. Hal yang sama juga berlaku untuk konsumsi alkohol dan kafein. Ada baiknya, selain mengonsumsi makanan sehat, kamu mempertimbangkan untuk rutin berolahraga. 

Selain menurunkan risiko miom uteri memburuk, olahraga juga baik untuk fluktuasi hormon estrogen. Buat kamu yang belum pernah dengar soal miom uteri, kondisi ini bisa dibilang sebagai bentuk akumulasi pertumbuhan tumor jinak (nodular) yang terdiri dari otot dan jaringan ikat pada rahim. 

Miom uteri dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk dan lokasi, yang juga merupakan faktor penentu untuk setiap gejala dan keluhan. Miom uteri umum terjadi pada wanita usia subur, tetapi biasanya berkembang antara usia 35 dan 50 tahun. Miom erat kaitannya dengan fluktuasi perubahan hormon wanita. Setelah menopause hampir tidak ada pertumbuhan tumor, karena kadar hormon wanita menurun. 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2019. Fun Facts About Vegetables
Womenshealth.gov. Diakses pada 2019. Uterine Fibroids
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Uterine Fibroids
Fibroid Treatment Collective. Diakses pada 2019. Food and Fibroids: Should I Follow a Diet Plan?

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan