Mengidap Nokturia, Ini Cara Menanganinya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   06 Agustus 2019
Mengidap Nokturia, Ini Cara MenanganinyaMengidap Nokturia, Ini Cara Menanganinya

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan sepelekan kebiasaan buang air kecil pada malam hari. Apalagi jika kondisi ini terjadi berulang hingga lebih dari 8 kali setiap malamnya. Kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa kamu mengalami penyakit nokturia.

Penyakit nokturia merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air kecil secara berlebihan pada malam hari. Sebaiknya cari tahu mengenai penanganan penyakit nokturia agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu.

Baca juga: Sering Berkemih di Malam Hari, Hati-Hati Gejala Nokturia

Nokturia Dapat Menjadi Tanda Adanya Gangguan pada Kesehatan

Kondisi nokturia umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja. Orang dengan kondisi nokturia memiliki gejala umum seperti bangun lebih dari 6 kali untuk melakukan buang air kecil. Ada bermacam penyebab seseorang mengalami kondisi nokturia. Gaya hidup yang kurang sehat hingga gangguan kesehatan lainnya menyebabkan seseorang mengalami kondisi nokturia. Ketahui gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami nokturia, seperti:

  1. Infeksi atau pembesaran prostat;

  2. Turunnya kandung kemih;

  3. Sindrom kandung kemih;

  4. Diabetes;

  5. Infeksi bagian ginjal;

  6. Edema;

  7. Penyakit neurologis.

Selain sering terbangun pada malam hari, gejala lain muncul sesuai dengan kondisi yang dialami oleh pengidap nokturia. Tidak hanya gangguan kesehatan, kondisi lain seperti kehamilan dan penggunaan obat dapat membuat seseorang mengalami nokturia.

Nokturia bisa menjadi gejala awal dari kondisi kehamilan. Kehamilan yang memasuki trimester akhir juga membuat seseorang mengalami nokturia. Kondisi ini disebabkan karena semakin besarnya rahim menyebabkan penekanan pada kandung kemih. Beberapa obat dapat menyebabkan seseorang mengalami nokturia. Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter jika obat yang dikonsumsi menyebabkan nokturia.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Lansia Cenderung Alami Nokturia

Ketahui Penanganan Nokturia

Jika kondisi nokturia yang dialami bukan disebabkan gejala dari penyakit lain, kamu bisa melakukan cara ini untuk menghilangkan kondisi nokturia, seperti:

1. Kurangi Konsumsi Makanan Asin

Sebaiknya hindari ngemil sebelum tidur, apalagi jika kamu hobi mengonsumsi makanan yang memiliki rasa asin cukup dominan. Makanan asin meningkatkan rasa haus yang membuat seseorang terus mengonsumsi air sebelum tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko buang air kecil yang berulang pada malam hari.

2. Hindari Pengonsumsian Alkohol

Alkohol adalah salah satu minuman diuretik. Ketika kamu mengonsumsi alkohol secara berlebihan, tentu tubuh lebih banyak mengeluarkan urine. Hal ini yang menyebabkan kamu mengalami nokturia.

3. Hindari Konsumsi Minuman yang Mengandung Kafein

Selain menghindari alkohol, kurangi pengonsumsian kafein sebelum tidur. Konsumsi banyak kafein sebelum tidur menurunkan hormon anti diuretic yang mengontrol intensitas urine. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak mampu mengontrol jumlah urine yang dikeluarkan tubuh.

4. Biasakan Buang Air Kecil Sebelum Tidur

Sebaiknya biasakan buang air kecil sebelum kamu tidur. Kebiasaan baik ini nyatanya dapat menangani kondisi nokturia. Selain itu, jika kamu merasa mengalami kondisi buang air kecil yang tidak normal pada malam hari, mulailah membuat catatan ketika kamu buang air kecil pada malam hari. Dengan begitu, kamu lebih mudah ketika melakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi yang kamu alami.

Tidak ada salahnya untuk memperhatikan kebiasaan buang air kecil yang kamu alami pada alami untuk mendeteksi penyebabnya. Pemeriksaan di rumah sakit bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan mengetahui riwayat pasien untuk menentukan penyebab nokturia.

Baca juga: Poliuria dan Nokturia, Apa Bedanya?

Referensi:
Healthline (2019). Urination excessive at night.
Medical News Today (2019). How to treat an overactive bladder at night.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan