Mengidap Servisitis, Ini Tindakan yang Harus Dilakukan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Februari 2019
Mengidap Servisitis, Ini Tindakan yang Harus DilakukanMengidap Servisitis, Ini Tindakan yang Harus Dilakukan

Halodoc, Jakarta - Servisitis adalah salah satu penyakit yang menyerang bagian dari organ reproduksi wanita, tepatnya serviks atau leher rahim. Serviks adalah bagian terendah dari rahim yang cukup luas ke dalam. Di sinilah darah menstruasi keluar dari rahim. Selama persalinan, serviks pun melebar untuk memungkinkan bayi melewati jalan lahir. Ketika terjadi servisitis, serviks akan mengalami peradangan, menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Apa yang harus dilakukan?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa servisitis adalah salah satu penyakit yang cenderung tidak menunjukkan gejala yang terlihat. Beberapa wanita yang mengalami kondisi ini bahkan tidak mengalami gejala sama sekali. Sementara yang mengalami gejala, umumnya akan merasakan hal-hal berikut:

  • Perdarahan Miss V yang abnormal.

  • Keputihan abu-abu atau putih persisten yang mungkin memiliki bau.

  • Nyeri pada Miss V.

  • Rasa sakit saat berhubungan intim.

  • Perasaan tekanan panggul.

  • Sakit punggung.

Baca juga: Nyeri Saat Berhubungan Seksual, Benarkah Gejala Servisitis?

Serviks bisa menjadi sangat meradang jika servisitis berlanjut. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat mengembangkan luka terbuka. Keputihan seperti pus adalah gejala servisitis berat.

Disebabkan oleh Infeksi

Penyebab paling umum dari servisitis adalah infeksi, yang pada beberapa kasus dapat menyebar selama aktivitas seksual. Penyakit ini juga terbagi atas 2, yaitu servisitis akut dan kronis. Servisitis akut melibatkan timbulnya gejala secara tiba-tiba, sedangkan servisitis kronis dapat berlangsung selama beberapa bulan.

Servisitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti:

  • Herpes simpleks atau herpes genital.

  • Chlamydia.

  • Trikomoniasis.

  • Gonore.

Infeksi HPV yang telah berkembang dapat menyebabkan peradangan serviks, yang biasanya merupakan tanda kanker serviks atau prakanker. Ini juga dapat disebabkan oleh infeksi karena faktor lain seperti:

  • Alergi terhadap spermisida atau lateks kondom.

  • Tutup serviks atau diafragma.

  • Sensitivitas terhadap bahan kimia yang ditemukan di tampon.

  • Bakteri pada Miss V.

Baca juga: Adakah Makanan Khusus untuk Pengidap Servisitis?

Pilihan Pengobatan untuk Servisitis

Sebenarnya tidak ada pengobatan standar untuk servisitis. Dokter biasanya akan menentukan metode pengobatan terbaik berdasarkan faktor-faktor seperti:

  • Kondisi kesehatan pengidap secara keseluruhan.

  • Riwayat kesehatan pengidap.

  • Tingkat keparahan gejala.

  • Luasnya peradangan.

Perawatan umum termasuk antibiotik untuk membunuh infeksi, dan menunggu dengan waspada, terutama setelah melahirkan. Jika servisitis disebabkan oleh iritasi dari benda asing (tampon yang ditahan atau alat pencegah kehamilan) atau penggunaan produk tertentu (penutup serviks atau spons kontrasepsi), pengobatan akan melibatkan penghentian penggunaan untuk waktu singkat untuk memungkinkan penyembuhan.

Jika pengidap memiliki peradangan serviks akibat kanker serviks atau prekanker, dokter mungkin melakukan cryosurgery, membekukan sel-sel abnormal di serviks, yang menghancurkannya. Jadi, dapat dikatakan bahwa dokter dapat mengobati servisitis setelah mereka tahu penyebabnya. Tanpa pengobatan, servisitis dapat berlangsung selama bertahun-tahun, menyebabkan hubungan intim yang menyakitkan dan gejala yang memburuk.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Waspadai Gejala Kanker Serviks Ini

Adakah yang Dapat Dilakukan untuk Mencegahnya?

Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko mengembangkan servisitis. Salah satunya adalah dengan menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan intim. Selain mencegah servisitis, hal ini juga dapat mengurangi risiko tertular penyakit menular seksual lainnya.

Kamu juga perlu menghindari produk yang mengandung bahan kimia, seperti douche dan tampon beraroma, dapat mengurangi risiko reaksi alergi. Jika memasukkan sesuatu ke dalam Miss V, seperti tampon atau diafragma, ikuti petunjuk kapan harus mengeluarkannya atau cara membersihkannya.

Itulah sedikit penjelasan tentang servisitis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan