Meningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara Ini

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   16 Desember 2019
Meningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara IniMeningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara Ini

Halodoc, Jakarta - Jika ibu merasa khawatir bahwa ASI yang ibu hasilkan tidak mencukupi bayi, sebetulnya ibu tidak sendirian. Data dari Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan sekitar 75 persen ibu baru di Amerika Serikat lambat laun akan berhenti memberikan bayi mereka ASI.

Namun, banyak juga ibu yang berhenti sebagian atau seluruhnya dalam beberapa bulan pertama. Salah satu alasan umum untuk kondisi ini adalah kekhawatiran tentang produksi susu yang tidak mencukupi dan ketidaktahuan mereka terhadap cara meningkatkan produksi ASI.

Meskipun ASI bisa digantikan dengan susu formula, namun para ahli menyarankan agar ibu memberi ASI setidaknya hingga anak berusia dua tahun demi memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Nah, buat para ibu yang persediaan ASI-nya masih dalam batas aman, terdapat cara sederhana untuk meningkatkan produksi ASI.

Baca juga: Mitos & Fakta Tentang Menyusui

Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Produksi ASI

Berapa lama seorang ibu bisa meningkatkan suplai ASI tergantung pada banyak hal. Mulai dari nutrisi yang ibu makan, gaya hidup, kebiasaan menyusui, dan  kondisi anak. Kamu juga bisa bertanya pada dokter tentang gaya hidup yang tepat agar produksi ASI terjaga dengan baik.

Melansir dari Healthline, berikut ini metode-metode aman yang bisa ibu lakukan untuk meningkatkan produksi ASI, yaitu:

  • Menyusui Lebih Sering

Cara pertama untuk meningkatkan produksi ASI adalah sering menyusui dan membiarkan bayi memutuskan sendiri kapan harus berhenti menyusui. Ketika bayi sedang menyusui, maka hal ini memicu hormon yang membuat payudaramu untuk menghasilkan ASI.  Itulah refleks "let-down".

Refleks let-down adalah kondisi saat otot-otot di payudara berkontraksi dan memindahkan ASI melalui saluran, yang terjadi tidak lama setelah bayi mulai menyusui. Semakin banyak kamu menyusui, semakin banyak ASI yang dihasilkan payudara ibu. Cobalah untuk menyusui bayi yang baru lahir sebanyak 8 hingga 12 kali sehari. Cara ini membantu membangun dan mempertahankan produksi ASI. 

Baca juga: Manfaat Direct Breastfeeding bagi Ibu dan Bayi

  • Pompa di Antara Waktu Makan

Masalah juga bisa lebih rumit jika ibu tetap bekerja, oleh karena itu pumping menjadi suatu kewajiban. Waktu terbaik untuk pumping adalah di antara waktu makan, atau jika sudah di rumah adalah di antara waktu bayi menyusui.

Selain itu, menghangatkan payudara sebelum memompanya membantu ibu lebih nyaman dan mudah memompa. Pastikan ibu tetap melakukan pumping meski ibu sudah memiliki banyak cadangan susu, atau meski bayi tidak bisa menyusu. 

  • Coba Menyusui dari Kedua Sisi

Biasakanlah untuk menyusui bayi dari kedua payudara setiap menyusui. Biarkan bayi menyusu dari payudara pertama hingga melambat atau berhenti menyusu sebelum memberikan payudara kedua.

Stimulasi dari kedua payudara yang disusui membantu meningkatkan produksi ASI dan menghasilkan kadar lemak yang lebih tinggi di dalam ASI. Nah, ketika menyusui dengan kedua payudara, ibu bisa menghabiskan dulu ASI di payudara sisi sebelah kanan baru ke sisi sebelah kiri, atau sebaliknya.

  • Perlekatan yang Benar dan Tepat

Posisi menyusui yang tepat ketika terjadi perlekatan yang benar dan tepat. Sebaiknya, seluruh badan dan kepala menghadap ke dada ibu, kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya agar lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga dengan tangan ataupun mengganjal dengan bantal. Kemudian, tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting.

Posisi perlekatan yang tepat ketika mulut bayi tidak hanya menempel pada puting, namun pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Tanda perlekatan sudah baik yaitu ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan bayi memperoleh ASI yang mencukupi.

  • Sentuhan Kulit ke Kulit

Pernahkah ibu mempraktikkan metode menyusui dengan sentuhan dari kulit ke kulit dengan anak? Menggendong anak tanpa mengenakan pakaian dipercaya dapat merangsang pertumbuhan hormon yang mampu meningkatkan produksi ASI. Selain itu, membangun keintiman mampu meningkatkan kualitas hubungan ibu dan anak lebih maksimal lagi.

  • Menyusui di Malam Hari

Meskipun terasa lelah, sebaiknya ibu tidak enggan untuk menyusui di malam hari. Soalnya bayi lebih banyak mengisap susu di malam hari ketimbang di waktu-waktu lainnya.

Jumlah volume ASI yang diisap bayi bisa mencapai 30 persen dari total ASI yang dikonsumsi bayi selama satu harian penuh. Dengan semakin berkurangnya volume ASI, maka semakin meningkat juga produksinya untuk menggantikan ASI yang hilang.

Baca juga: Perlu Diperhatikan, 5 Kesalahan saat Menyimpan ASI

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai tips menyusui yang sehat, ibu bisa langsung chat dengan dokter di Halodoc. Dokter di Halodoc akan siaga 24 jam untuk memberikan saran kesehatan yang ibu butuhkan.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Breastfeeding: How to Establish a Good Milk Supply.
Healthline. Diakses pada 2019. Ways to Increase Breast Milk Production.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan