Menstruasi Terlambat, Kapan Harus Minum Obat?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 September 2022
Menstruasi Terlambat, Kapan Harus Minum Obat?Menstruasi Terlambat, Kapan Harus Minum Obat?

"Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan menstruasi terlambat datang. Beberapa penyebab menstruasi terlambat yang harus ditangani secara medis termasuk penyakit tiroid, sindrom ovarium polikistik, dan menopause dini."

Halodoc, Jakarta – Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan siklus menstruasi seorang perempuan mengalami masalah, misalnya terlambat. Terlambat datang bulan sering dikaitkan dengan peluang hamil, tetapi perlu diketahui bahwa hal ini tidak selalu berarti demikian. Dalam beberapa kasus, terlambat datang bulan juga bisa menjadi tanda kondisi tertentu yang harus ditangani dengan obat. 

Umumnya, periode menstruasi akan terjadi secara rutin setiap satu bulan sekali. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa membuat siklus haid menjadi tidak teratur. Ada kondisi yang menyebabkan siklus menstruasi datang lebih lambat.

Dengan kata lain, seorang wanita mungkin saja tidak mengalami haid hingga beberapa bulan. Sebenarnya, apa penyebab terjadinya siklus haid tidak teratur? Kapan sebaiknya seorang wanita yang mengalami gangguan siklus haid mulai mengonsumsi obat?

Kondisi yang Harus Ditangani dengan Obat

Kondisi fisik hingga masalah hormonal bisa menjadi penyebab terganggunya siklus menstruasi pada perempuan. Menstruasi terjadi akibat peluruhan dinding rahim akibat tidak ada pembuahan dan ditandai dengan keluar darah haid. Jika terlambat datang bulan disebabkan oleh hal seperti stres atau pola hidup, kamu tidak perlu konsumsi obat. 

Memperbaiki pola hidup dan mengonsumsi makanan sehat bisa menjadi cara ampuh untuk mengatasinya. Namun, terlambat datang bulan mungkin perlu ditangani dengan obat jika terjadi karena: 

  • Penyakit Tiroid

Terlambat datang bulan bisa disebabkan oleh penyakit tiroid. Kelenjar yang ditemukan di leher ini menghasilkan hormon tiroid yang mengontrol pertumbuhan dan metabolisme tubuh serta memengaruhi kerja estrogen, salah satu hormon seksual. Artinya, gangguan pada kelenjar dan hormon ini juga bisa memengaruhi siklus menstruasi seseorang. 

Pada beberapa wanita, kelenjar tiroid mungkin terlalu aktif atau hipertiroidisme, ada juga wanita yang kelenjar tiroidnya kurang aktif atau hipotiroidisme. Kondisi hipertiroidisme dan hipotiroidisme ini dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi pada wanita. Pada kondisi ini, konsumsi obat dilakukan untuk membantu mengontrol hormon dan melancarkan siklus menstruasi.  

  • Sindrom Ovarium Polikistik

Terlambatnya menstruasi juga bisa disebabkan oleh tingginya tingkat hormon androgen, salah satunya karena penyakit sindrom ovarium polikistik. Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi sindrom ovarium polikistik adalah melakukan terapi hormon, yaitu dengan mengonsumsi pil KB atau pil yang mengandung hormon progesteron.

  • Menopause Dini

Terlambat datang bulan atau tidak menstruasi sama sekali juga bisa menjadi tanda wanita mengalami menopause dini alias berhenti haid sebelum usia 45 tahun. Menopause dini bisa terjadi akibat faktor keturunan, kebiasaan merokok, kurang gizi, serta akibat penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun dan epilepsi. Secara umum tidak ada pengobatan khusus untuk menopause dini. Namun, kamu bisa mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk menangani gejalanya. Kondisi ini juga bisa diatasi dengan melakukan terapi hormon. 

Cari tahu lebih lanjut seputar gangguan siklus menstruasi dan kapan sebaiknya minum obat dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Menstrual cycle: What's normal, what's not.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Abnormal Menstruation (Periods).
Healthline. Diakses pada 2020. Why Is My Period Late: 8 Possible Reasons.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan