Menular Lewat Cairan Tubuh, Hepatitis B Paling Bahaya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Oktober 2020
Menular Lewat Cairan Tubuh, Hepatitis B Paling Bahaya?Menular Lewat Cairan Tubuh, Hepatitis B Paling Bahaya?

Halodoc, Jakarta - Penularan hepatitis B bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun. Penyakit ini bisa saja sembuh dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Dalam kasus yang parah, pengidap juga diharuskan untuk melakukan perawatan seumur hidup. Kemungkinan terburuknya adalah kehilangan nyawa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana proses penularan hepatitis B bisa terjadi. Lantas, benarkah cairan tubuh menjadi salah satu media penularan hepatitis B? Begini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Berapa Lama Hepatitis B Dapat Disembuhkan?

Hepatitis B Paling Berbahaya, Menular Lewat Cairan Tubuh

Virus dapat berpindah dengan cepat dari satu ke orang ke yang lainnya setelah terpapar virus hepatitis B dari seseorang yang terinfeksi. Penularan hepatitis B dapat melalui darah, air mani, atau cairan vagina seseorang yang terinfeksi. Bukan itu saja, virus ini akan sangat mudah berpindah melalui selaput lendir atau luka terbuka pada kulit. Begini sejumlah kemungkinan penularan hepatitis B:

  • Berhubungan intim dengan pengidap.
  • Kontak langsung dengan darah pengidap.
  • Berbagi barang pribadi dengan pengidap.
  • Kontak langsung dengan luka terbuka pengidap.
  • Seorang ibu yang menularkan hepatitis B pada bayinya.

Meski dapat menyebar melalui cairan tubuh, tetapi virus tidak dapat menyebar melalui bersin, batuk, berpelukan, atau ASI. Virus memang dapat ditemukan di air liur, tetapi sejauh ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan hal tersebut. Virus sangat rentan terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap hepatitis B, atau tertular dari orang lain sebelum usianya menginjak 5 tahun.

Hepatitis B adalah salah satu jenis hepatitis yang paling berbahaya, karena dapat berkembang menjadi sirosis hati. Sirosis hati sendiri merupakan jaringan hati yang telah berganti menjadi jaringan parut secara bertahap. Jaringan parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi dari sel-sel hati, sehingga menyebabkan rusaknya sel-sel hati.

Bukan hanya rusak saja, kerusakan yang terjadi secara bertahap tersebut dapat memicu matinya organ hati. Hal tersebut akan membuat hati kehilangan fungsinya secara bertahap. Jika sudah mengidap sirosis hati, maka risiko terjadinya kanker hati akan meningkat.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Penyebaran Hepatitis B

Apa Saja Hal-Hal yang Menjadi Faktor Risiko Hepatitis B?

Virus ini tidak pandang bulu, karena dapat menginfeksi bayi, hingga orang dewasa. Hepatitis B bukanlah penyakit genetik, tetapi penyakit yang ditularkan melalui cairan dalam tubuh. Setiap orang berisiko terkena penyakit ini. Berikut ini sejumlah faktor risiko hepatitis B:

  • Seorang yang bekerja di fasilitas kesehatan.
  • Seorang yang aktif secara seksual.
  • Seorang yang bergonta-ganti pasangan saat berhubungan intim.
  • Seorang yang sering melakukan anal seks.
  • Seorang yang mengidap penyakit menular seksual.
  • Seorang yang menggunakan NAPZA.
  • Seorang yang tinggal dengan pengidap.
  • Seorang yang lahir di area endemik.
  • Seorang yang mengalami gagal ginjal.
  • Seorang yang tinggal di tempat padat penduduk atau penjara.
  • Seorang ibu hamil.

Baca juga: Ini Alasan Pengidap Hepatitis B Butuh Tes Serologi

Segera temui dokter di rumah sakit terdekat jika kamu memiliki sejumlah faktor pemicunya, ya! Diskusikan juga dengan dokter jika kamu adalah wanita pengidap hepatitis B, yang ingin merencanakan kehamilan. Langkah awal perlu dilakukan untuk menghindari sejumlah komplikasi yang membahayakan. Ingat, hepatitis B akan berujung pada hilangnya nyawa seseorang, saat gejala yang muncul tidak diatasi dengan baik.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. What is Hepatitis B?
WHO. Diakses pada 2020. What is hepatitis?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan