Menurunkan Berat Badan dengan Diet Makro

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Agustus 2018
Menurunkan Berat Badan dengan Diet MakroMenurunkan Berat Badan dengan Diet Makro

Halodoc, Jakarta – Berbagai pilihan jenis diet sudah diperkenalkan, tapi masih belum cukup juga? Sudah pernah dengar tentang diet makro?

Diet makro atau dikenal juga If It Fits Your Macros (IIFYM) awalnya hanya digunakan di kalangan praktisi kebugaran. Diet ini juga banyak diadposi oleh binaragawan yang ingin ada variasi dari pola makan selama latihan. Konsep utama dari diet ini yaitu perhitungan makro nutrisi yang memberi pedoman rinci mengenai jumlah dan jenis makanan apa yang harus dikonsumsi untuk memenuhi tujuan. Diet ini bertujuan mengoptimalkan nutrisi (protein, lemak, karbohidrat) dengan proporsi makan yang benar.

Cara kerja diet makro ini bisa dilakukan dengan bantuan kalkulator online untuk mengetahui berat badan saat ini. Kamu perlu menentukan: apakah kamu ingin menurunkan berat badan (untuk mencukupinya kamu butuh 45 persen protein, 35 persen karbohidrat, dan 25 persen lemak), membentuk otot (40 persen protein, 35 persen karbohidrat, dan 20 persen lemak), atau meningkatkan komposisi tubuh secara menyeluruh (menukar lemak dengan otot).

 

Populer Karena Fleksibel

Diet ini menjadi populer karena dianggap fleksibel. Ketika menjalankan diet makro kamu bisa makan apapun, termasuk gorengan, yang berlemak, juga manis-manis. Syaratnya satu, sesuai dengan kebutuhan makro dan jumlah kalori harian kamu. Secara teori, kamu tetap bisa mencapai tujuan, walau mengonsumsi makanan cepat saji.

Diet makro tetap bisa dijalankan meskipun kamu tidak tertarik menghitung kalori asupan makanan dan sekedar menjaga apa yang kamu makan, banyak atau tidak, dan bagaimana nutrisinya, diet makro ini bisa jadi solusi. Diet makro bukanlah diet baru. Ahli gizi olahraga telah sejak lama memanfaatkan konsep makro nutrisi.

Baca juga: Inilah 6 Sumber Protein Terbaik untuk Vegetarian

 

Perlu Kedisiplinan

Kamu bisa merasakan keuntungan dari diet ini. Hanya saja karena diet makro bergantung dari menghitung jumlah apa yang kamu makan, maka kamu perlu rajin mengontrolnya dan menciptakan aturan sendiri. Tidak heran jika diet makro lebih populer di kalangan orang-orang yang disiplin soal konsumsi makanan.

Diet makro sering dianggap kurang ideal bagi vegan (walaupun sejumlah vegan yang berdisiplin juga bisa menemukan sisi baik dari diet ini). Banyak sumber protein yang berasal dari karbohidrat, sehingga kurang spesifik soal Batasan jenis makanan.

Namun, diet makro sangat cocok bagi kamu yang sedang mencari panduan menurunkan berat badan, meningkatkan massa otot, atau ingin lebih baik lagi mengendalikan porsi makan, tanpa harus terikat aturan makan khusus mengenai apa yang bisa dimakan atau tidak.

 

Diet yang Baik  untuk Mencapai Kebugaran

Diet makro bisa bekerja dengan baik diterapkan jika kamu bertujuan untuk mencapai kebugaran. Sebab diet ini banyak dijalankan oleh para atlet. Dengan olahraga, kalori berlebih nyaris tidak akan ada. Tubuh akan memangkas kelebihan glikogen dan membakar lemak lebih efektif. Bahkan kamu bisa menciptakan makro tambahan alias makan lebih banyak, setelah mengeluarkan energi saat berolahraga.

Jika dilakukan dengan  baik dan benar, diet makro bukan hanya meningkatkan performa olahraga, tapi juga membantu untuk pemulihan setelahnya. Namun perlu juga diingat bahwa tiap olahraga berbeda dan pola diet harus disesuaikan. Terutama ketika kamu sedang tidak berolahraga, diet makro tidak bisa diterapkan seperti semula.

Beberapa perdebatan masih terjadi mengenai diet ini. Seperti apakah lebih baik atau justru tak sebaik makan sehat lain, dan apakah jumlah kalori dalam diet makro bisa dipertanggungjawabkan. Namun, beberapa penelitian mendukung keefektifan diet makro. Banyak pula orang yang membuktikan keberhasilan dalam mencapai tujuan dengan menjalankan diet ini.

Baca juga: Ini Bahayanya Kalau Terlalu Sering Makan Gorengan Tempe

Pada akhirnya, setiap jenis diet memiliki pesan sehat yang sama: makan lebih banyak sayuran, mengontrol porsi makan,  dan meningkatkan olahraga. Namun karena diet makro tidak memiliki batasan, ada kemungkinan memakan makanan tidak sehat yang akan memengaruhi fungsi mitokondria (pembangun energi tubuh) pasti ada. Oleh sebab itu, diet makro mungkin bisa jadi solusi jangka pendek, tapi bukan solusi jangka Panjang untuk membentuk gaya hidup sehat.

Jadi apa kamu akan memilih diet makro sebagai lifestyle? Atau masih mencari diet lainnya yang lebih cocok? Apapun jenis diet yang kamu jalani ada baiknya dilakukan dengan pengawasan dokter. Kamu bisa melakukan diskusi tentang berbagai jenis diet pada dokter di Halodoc. Dengan hanya download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan banyak informasi seputar kesehatan. Tanpa repot-repot ke rumah sakit, kamu bisa berdiskusi dengan dokter kapan dan dimana saja melalui Chat atau Voice/Video Call.