Menyatu dengan Alam Bisa Menjaga Kesehatan Mental

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 November 2020
Menyatu dengan Alam Bisa Menjaga Kesehatan MentalMenyatu dengan Alam Bisa Menjaga Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang pergi berlibur ke alam bebas ketika merasa stres akan rutinitas sehari-hari. Meski hanya sebentar, menyatu dengan alam, melihat indahnya pemandangan hijau, aliran air, atau lautan, dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang dan stres pun mereda. 

Secara tidak langsung, menyatu dengan alam dapat membuat kesehatan mental terjaga. Mengapa bisa demikian? Simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!

Baca juga: Deteksi Lebih Dini Gangguan Mental Skizofrenia

Alam Membuat Stres Menurun dan Kebahagiaan Meningkat

Ada dua alasan mengapa menyatu dengan alam bisa meningkatkan kesehatan mental. Pertama, kadar stres akan otomatis menurun. Terutama jika kamu rutin melihat alam terbuka, kadar stres dapat terjaga di batas normal. Saat tubuh berinteraksi dengan alam, otak menjadi lebih tenang secara alami, sehingga stres akan berkurang drastis.  

Lalu, alasan kedua, adalah rasa bahagia yang meningkat. Kamu dapat merasa lebih bahagia hanya dengan menghabiskan waktu di alam terbuka. Beberapa kegiatan di alam, seperti berenang di laut, berjalan-jalan di taman, hingga mendaki gunung, dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan. 

Ketika suasana hati meningkat, kesehatan mental juga lebih terjaga yang membuat kamu lebih tangguh untuk mengatasi perasaan stres yang muncul di kemudian hari. Namun, kamu tidak harus pergi jauh untuk naik gunung atau ke laut, kok. Cukup berkunjung ke taman terdekat untuk sekadar jalan atau duduk-duduk santai di sore hari.

Baca juga: Lebaran dan Holiday Blues, Ini 4 Cara Menghadapinya

Kesehatan Fisik Ikut Terjaga

Orang yang hidup berdekatan dengan alam atau hanya sekadar menghabiskan waktu di tempat tersebut ternyata mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of East Anglia menyebutkan, beberapa risiko dari penyakit parah dapat berkurang. Beberapa penyakit tersebut antara lain diabetes tipe II, penyakit kardiovaskular, hingga tekanan darah tinggi.

Penelitian tersebut memperkirakan apabila seseorang menghabiskan waktu 120 menit dalam seminggu berada di alam terbuka, tubuhnya menjadi lebih sehat. Meski begitu, kamu tidak harus langsung menghabiskan 2 jam di alam. Kamu dapat melakukannya secara akumulasi dalam seminggu. Jadi, cobalah untuk membiasakan diri untuk menghabiskan waktu di alam terbuka.

Selain menjaga kesehatan mental, ada manfaat lain yang bisa dirasakan jika rutin menghabiskan waktu di alam terbuka, yaitu sistem imun meningkat. Hal ini karena tanaman memiliki senyawa phytoncides, yang berguna untuk melindungi dari bakteri dan jamur yang merugikan. 

Baca juga: Percaya Diri Berlebihan Ternyata Berbahaya, Ini Dampaknya

Dengan berada di dekat tumbuh-tumbuhan dan menghirup senyawa tersebut, sistem kekebalan tubuh langsung merespons dengan meningkatkan sel darah putih. Selain itu, paparan sinar matahari juga meningkatkan sistem imun. Jadi, pastikan untuk sering menikmati waktu luang di luar rumah agar tubuh tetap sehat.

Itulah manfaat yang bisa didapatkan saat sering menghabiskan waktu di alam terbuka. Jika kamu ingin untuk mengetahui lebih jauh terkait manfaat yang diterima tubuh saat rutin berjalan-jalan di alam terbuka, tanyakan saja pada dokter di aplikasi Halodoc. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasinya di App Store atau Google Play Store!

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. How Much Time in Nature Is Needed to See Benefits?
Goodnet. Diakses pada 2020. 10 Unexpected Benefits of Spending Time in Nature.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan