Merawat Pengidap Gangguan Jiwa Dapat Alami Masalah Psikologi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Agustus 2019
Merawat Pengidap Gangguan Jiwa Dapat Alami Masalah PsikologiMerawat Pengidap Gangguan Jiwa Dapat Alami Masalah Psikologi

Halodoc, Jakarta – Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang kini bisa semakin sering kita jumpai, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Penyebab gangguan tersebut ada banyak, mulai dari beban hidup, tekanan pekerjaan, masalah ekonomi, dan masih banyak lagi.

Namun, keluarga mana yang tega untuk memasukkan sanak saudaranya yang mengalami gangguan jiwa ke rumah sakit jiwa. Itulah mengapa ada beberapa keluarga yang memilih untuk merawat sendiri pengidap di rumah. Namun, merawat pengidap gangguan jiwa dikhawatirkan juga bisa berdampak pada psikologi orang yang merawatnya. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Merawat orang dengan gangguan jiwa memang tidak mudah. Pasalnya, selain harus membantu pengidap untuk melakukan kegiatannya sehari-hari, pengidap gangguan jiwa kadang-kadang juga menunjukkan perilaku yang agresif dan emosi yang tidak terkendali. Enggak heran bila orang yang merawat pengidap gangguan jiwa atau yang disebut juga caregiver lama-kelamaan juga bisa ikut mengalami stres, bahkan terganggu mentalnya.

Baca juga: 4 Penyakit Jiwa yang Bisa Terjadi pada Orang di Lingkungan Sekitar

Sekilas Tentang Gangguan Jiwa

Seseorang bisa dikatakan mengalami sakit jiwa, bila ia merasa sangat tertekan hingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Perlu diketahui, sakit jiwa ada banyak jenisnya dan masing-masing jenis memiliki gejala yang berbeda. Namun, biasanya, orang yang mengalami gangguan jiwa akan menunjukkan beberapa gejala tertentu, seperti perubahan suasana hati yang sangat drastis dari sangat sedih menjadi sangat gembira atau sebaliknya, merasa ketakutan atau cemas secara berlebihan, menarik diri dari kehidupan sosial, sering marah dan suka melakukan kekerasan, serta mengalami delusional.

Beberapa jenis gangguan jiwa, yaitu gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, gangguan afektif atau mood, gangguan psikosis, gangguan tidak mampu mengontrol keinginan, gangguan pola makan, gangguan obsesif-kompulsif atau OCD, dan masih banyak lagi. Tidak semua jenis gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan. Gangguan psikosis, seperti skizofrenia sebenarnya masih bisa ditolong. Syaratnya, pengobatannya tidak boleh terlambat dan harus dilakukan secara tepat. Sekitar 25 persen pengidap skizofrenia bisa sembuh setelah diobati secara cepat dan tepat. 

Baca juga: Gangguan Jiwa Psikosis Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Gangguan jiwa biasanya bisa diobati dengan memberikan terapi dan obat-obatan. Biasanya, pengidap gangguan jiwa akan mendapatkan salah satu atau beberapa dari terapi berikut, yaitu psikoterapi, stimulasi otak untuk menangani gangguan mental dan depresi, hingga perawatan di rumah sakit jiwa. Sedangkan obat-obatan yang biasanya diberikan, meliputi obat-obatan antipsikosis, antidepresi, pengendali mood, dan anticemas. Dengan menjalani terapi dan mengonsumsi obat-obatan, gejala gangguan jiwa diharapkan bisa berkurang dan pengidap bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan normal.

Tips Bagi Caregiver untuk Merawat Pengidap Gangguan Jiwa

Kata ahli, caregiver atau perawat pengidap gangguan jiwa sebenarnya juga sangat rentan terkena gangguan jiwa maupun stres. Karena itu, berikut ini tips-tips yang perlu diperhatikan caregiver dalam merawat pengidap agar tidak ikut mengalami masalah mental:

  • Harus Sering-Sering Bersabar

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengidap gangguan jiwa bisa menunjukkan sejumlah gejala yang tidak terkendali. Karena itu, dibutuhkan kesabaran ekstra dan juga keikhlasan untuk merawat pengidap gangguan jiwa.

  • Tetap Aktif Bersosialisasi

Untuk menjaga kondisi mental, caregiver juga dianjurkan untuk tetap aktif bersosialisasi dengan orang yang bermental sehat. Cara ini juga bermanfaat untuk meredakan tekanan maupun depresi yang dirasakan ketika merawat pengidap. Caregiver bisa berbagi bersama caregiver lainnya agar bisa sama-sama saling membantu.

  • Harus Punya Me Time

Selain itu, caregiver juga disarankan untuk memberikan waktu bagi dirinya sendiri atau me time. Tidak boleh sepenuhnya menghabiskan waktu bersama pengidap. Harus ada interaksi dengan orang lain agar tidak merasa diri sendiri menjadi bagian dari orang sakit.

Baca juga: 10 Tanda Kalau Kondisi Psikologis Sedang Terganggu

Bila kamu mulai merasa stres dalam merawat atau menghadapi kerabat atau keluarga yang mengalami gangguan jiwa, jangan segan-segan untuk meminta bantuan pada tenaga ahli. Kamu juga bisa membicarakan tekanan mental yang kamu rasakan kepada dokter di Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa berbicara dan minta saran kesehatan pada psikolog terpercaya kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mental Health America (Diakses pada 2019). Caregiving for a Person with a Mental Illness
Good Therapy (Diakses pada 2019). How Caregiving Can Impact a Caregiver’s Mental Health

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan