Metode Perawatan yang Ampuh untuk Pengidap OCD

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Oktober 2020
Metode Perawatan yang Ampuh untuk Pengidap OCDMetode Perawatan yang Ampuh untuk Pengidap OCD

Halodoc, Jakarta – OCD atau gangguan obsesif kompulsif adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi ketika seseorang terjebak dalam siklus obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran, gambaran, atau dorongan yang tidak diinginkan dan mengganggu yang memicu perasaan tertekan secara intens. Kompulsi adalah perilaku yang dilakukan seseorang untuk mencoba menyingkirkan obsesi untuk mengurangi keresahannya.

Kebanyakan orang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif di beberapa momen dalam hidup. Namun, tidak serta-merta kamu mengidap OCD. Nah, untuk OCD sendiri lebih bersifat ekstrem sampai menguras waktu dan menghalangi pengidapnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana metode perawatan pengidap OCD?

Penanganan Ampuh untuk OCD

Pengobatan OCD mungkin tidak akan total menyembuhkan, tetapi dapat membantu mengendalikan gejala sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Bergantung pada tingkat keparahan OCD, beberapa orang mungkin memerlukan perawatan jangka panjang, berkelanjutan, atau lebih intensif.

Baca juga: Ini 3 Cara Diagnosis untuk Deteksi Penyakit OCD

Dua pengobatan utama untuk OCD adalah psikoterapi dan pengobatan. Sering kali pengobatan paling efektif dengan kombinasi dari keduanya.

1. Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah sejenis psikoterapi yang efektif untuk banyak orang dengan OCD. Ini melibatkan ekspos secara bertahap pada objek atau obsesi yang ditakuti. Terapi ini akan membantu kamu mempelajari cara-cara untuk menahan dorongan kompulsif. 

2. Pengobatan

Obat psikiatri tertentu dapat membantu mengendalikan obsesi dan kompulsi OCD. Jenis obat yang paling umum digunakan adalah antidepresan. Beberapa jenis antidepresan yang dikonsumsi adalah:

- Clomipramine (Anafranil) untuk orang dewasa dan anak-anak 10 tahun ke atas.

- Fluoxetine (Prozac) untuk dewasa dan anak-anak 7 tahun ke atas.

- Fluvoxamine untuk orang dewasa dan anak-anak 8 tahun ke atas.

- Paroxetine (Paxil, Pexeva) hanya untuk orang dewasa.

- Sertraline (Zoloft) untuk dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas.

Dokter akan meresepkan antidepresan dan obat psikiatri lain sesuai dengan kebutuhan dan diagnosis kondisi. Tujuan pemberian obat adalah untuk mengontrol gejala secara efektif dengan dosis serendah mungkin. 

Baca juga: Bukan Hanya Penggila Kebersihan, Inilah Tanda Alami OCD

Dokter mungkin merekomendasikan lebih dari satu obat untuk mengelola gejala secara efektif. Diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah memulai pengobatan untuk melihat perbaikan gejala.

Memahami Efek Samping dari Pengobatan

Semua obat psikiatri memiliki potensi efek samping. Bicaralah dengan dokter tentang kemungkinan efek samping dan beri tahu dokter jika kamu mengalami efek samping yang mengganggu.

Saat menggunakan antidepresan, beri tahu dokter tentang obat lain yang sedang kamu konsumsi. Beberapa antidepresan dapat membuat beberapa obat lain menjadi kurang efektif dan menyebabkan reaksi berbahaya bila dikombinasikan dengan obat atau suplemen herbal tertentu.

Baca juga: Ketahui Obsesi Seksual yang Dialami Pengidap OCD

Antidepresan tidak dianggap adiktif, tetapi terkadang ketergantungan fisik (yang berbeda dari kecanduan) dapat terjadi. Jadi menghentikan pengobatan secara tiba-tiba atau melewatkan beberapa dosis dapat menyebabkan gejala seperti penarikan, kadang-kadang disebut sindrom penghentian. 

Jangan berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter bahkan jika kamu merasa lebih baik. Informasi selengkapnya mengenai konsumsi obat untuk mengatasi OCD bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Terkadang, psikoterapi dan pengobatan tidak cukup efektif untuk mengontrol gejala OCD. Bila itu yang terjadi, biasanya akan dilakukan kombinasi perawatan lain seperti:

1. Program Rawat Jalan dan Residensial Intensif

Program pengobatan komprehensif yang menekankan prinsip terapi ERP dapat membantu mengobati orang dengan gejala OCD yang parah. Program ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu.

2. Stimulasi Otak Dalam (DBS)

DBS disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati OCD pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang tidak memberikan tanggapan terhadap pengobatan tradisional. DBS melibatkan penanaman elektroda di area tertentu di otak. Elektroda ini menghasilkan impuls listrik yang dapat membantu mengatur impuls abnormal.

3. Stimulasi Magnetik Transkranial (TMS)  

FDA menyetujui perangkat stimulasi ini untuk mengobati OCD pada orang dewasa berusia 22 hingga 68 tahun, ketika pendekatan pengobatan tradisional belum efektif. TMS adalah prosedur non-invasif yang menggunakan medan magnet untuk menstimulasi sel-sel saraf di otak untuk memperbaiki gejala OCD. 

Selama sesi TMS, kumparan elektromagnetik ditempatkan di kulit kepala dekat dahi. Elektromagnet mengirimkan denyut magnet yang menstimulasi sel-sel saraf di otak.

 

Referensi:
International OCD Foundation. Diakses pada 2020. What is OCD?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Obsessive-compulsive disorder (OCD)

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan