Mitos & Fakta Tentang Menyusui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 November 2017
Mitos & Fakta Tentang MenyusuiMitos & Fakta Tentang Menyusui

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan ibu baru akan sangat bersemangat untuk mulai memberikan ASI kepada buah hatinya begitu mereka lahir. Apalagi, pemberian ASI sangat disarankan untuk menjamin kesehatan si kecil hingga usianya 2 tahun nanti. Namun, keinginan memberikan ASI untuk anak tersayang kadang disulitkan karena kondisi payudara ibu. Ada yang sulit keluar, ada pula yang tidak bisa karena masalah kesehatan.

Namun selain alasan medis, ada pula mitos yang berkembang di masyarakat mengenai pemberian ASI untuk si kecil. Kira-kira ibu termasuk salah satu yang mempercayai mitos menyusui ini enggak, ya?

Mitos: Wanita yang memiliki puting datar tidak bisa menyusui saat punya anak.
Faktanya, si kecil tetap bisa menyusu dan mendapat ASI dari ibundanya meski puting payudara ibu datang. Yang perlu diperhatikan adalah posisi kepala bayi ketika menyusu harus nyaman sehingga pas posisinya untuk mendapatkan ASI.

Mitos: Wanita dengan payudara kecil tidak memiliki cukup ASI untuk buah hatinya.
Faktanya, tidak masalah ukuran besar atau kecil payudara ibu tidak akan memengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Ini karena ukuran payudara tergantung pada jaringan lemak yang ada di dalamnya.

Mitos: Saat sedang sakit ibu tidak bisa menyusui.
Faktanya, ibu tetap bisa menyusui si Buah Hati meskipun sedang sakit flu atau batuk. Melalui ASI, si kecil bisa mendapatkan antibodi untuk melawan virus flu dan batuk tersebut. Agar si kecil tidak tertular, sebaiknya gunakan masker ketika menyusui dan untuk sementara tidak menciumnya.

Mitos: Jenis payudara yang “lembek” tidak dapat memproduksi ASI.
Faktanya, payudara bisa menjadi lembek karena pengeluaran ASI berupa menyusui secara langsung maupun memompa berlangsung dengan lancar. Sedangkan, payudara yang terasa keras merupakan tanda bahwa ASI tidak keluar lancar.

Mitos: Jika ibu baru kembali ke rumah setelah ada urusan pekerjaan atau lainnya, maka ASI harus dibuang terlebih dahulu sebelum ibu si kecil mulai menyusu kembali agar tidak masuk angin.
Faktanya, dalam kondisi apapun ASI akan selalu baik untuk dikonsumsi oleh bayi.

Mitos: Kualitas ASI tidak baik jika bentuknya encer.
Faktanya, tekstur ASI memang tidak kental karena terdiri dari foremilk (ASI awal) yang kaya akan protein dan laktosa. ASI yang lebih kental disebut hindmilk (ASI akhir) yang berguna untuk meningkatkan berat badan.

Mitos: Karena memberikan ASI membuat payudara jadi kendur.
Faktanya, payudara kendur disebabkan oleh perubahan hormonal. Saat hamil, payudara jadi lebih besar karena asupan makan yang meningkat. Lalu setelah melahirkan dan menyusui, jadi mengendur.

 

Bicarakan masalah kesehatan si kecil pada dokter yang tepat. Terutama jika ibu ingin memberikan ASI eksklusif pada si kecil dan merasa ragu antara mitos dan fakta yang berkembang di masyarakat. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bisa bicara langsung dengan dokter spesialis yang dibutuhkan. Ibu bisa menghubungi Dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat.

Dengan bicara langsung dengan dokter Halodoc, ibu jadi bisa mendapatkan rekomendasi sebelum melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Ada dokter spesialis kandungan dan juga dokter spesialis anak yang bisa dihubungi melalui Halodoc. Selain itu, ibu juga bisa membeli kebutuhan si kecil dengan berbelanja di Halodoc. Lebih mudah, karena pesanan ibu akan diantar ke tempat tujuan dalam satu jam. Jadi, enggak perlu repot keluar rumah lagi untuk belanja kebutuhan si kecil. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan