Mitos atau Fakta, Bayi dengan Kelahiran Prematur Rentan Terkena PDA?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
Mitos atau Fakta, Bayi dengan Kelahiran Prematur Rentan Terkena PDA?Mitos atau Fakta, Bayi dengan Kelahiran Prematur Rentan Terkena PDA?

Halodoc, Jakarta - Patent ductus arteriosus atau PDA adalah kelainan jantung bawaan yang umum terjadi pada bayi prematur. Kondisi ini terjadi ketika ductus arteriosus atau pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desenden gagal menutup. Ketika hal ini terjadi, darah dapat mengalir melalui paru-paru. Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan komplikasi serius.

Faktanya, Bayi Prematur Rentan Alami PDA

Sebenarnya, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Sebelum lahir, darah bayi diberi asupan oksigen oleh plasenta, bukan paru-paru. Oleh karenanya, sistem pernapasan janin berbeda dari bayi yang baru lahir. Pada janin, sejumlah kecil darah masuk langsung ke paru dan berperan sebagai asupan makanan. Sisanya didistribusikan ke tubuh ketika darah disalurkan melalui ductus arteriosus, ke aorta, dan keluar dari jantung.

Setelah bayi dilahirkan, fungsi pernapasan juga mengalami perubahan. Bayi mulai menghirup udara, dan semua darah yang diangkut ke paru-paru membawa oksigen. Pada tahapan ini, ductus arteriosus seharusnya mulai menutup. Jika tidak, sebagian dari darah terdeoksigenasi melewati paru dan dialihkan aorta.

Baca juga: Yang Harus Diketahui untuk Merawat Bayi Prematur

Jantung bergemuruh biasanya merupakan tanda awal bayi mengalami PDA. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan masalah yang signifikan, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, ketika kasusnya menjadi lebih akut, gejala yang muncul biasanya lebih signifikan, seperti:

  • Lesu dan lemah.

  • Napas terlalu cepat atau kesulitan bernapas.

  • Takikardia atau detak jantung yang begitu cepat.

  • Sianosis, perubahan warna biru pada kulit karena kurangnya asupan oksigen.

  • Penurunan berat badan.

  • Perkembangan yang tidak terjadi.

Baca juga: Benarkah Pengobatan PDA Bisa dengan Alat Amplatzer Ductal Occluder (ADO)?

Pengobatan untuk Bayi Prematur yang Alami PDA

Diagnosis awal untuk mendeteksi apakah bayi prematur mengalami PDA dengan menggunakan alat ekokardiogram untuk mengecek kondisi jantung. Rontgen dada mungkin diperlukan, karena PDA juga berisiko menyebabkan pembesaran jantung. Jika PDA masih berukuran kecil, biasanya dokter membiarkannya untuk menutup sendiri.

Namun, jika PDA menimbulkan gejala tertentu yang sifatnya cukup serius, pemberian obat jenis ibuprofen atau indometasin. Bagi anak yang mengalami hipertensi paru, diet terbatas cairan diperlukan untuk mencegah penumpukan cairan yang berlebihan dan dapat menyebabkan terjadinya tekanan berlebih pada jantung.

Pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan. Jika bayi prematur memerlukan pembedahan untuk mengatasi PDA, dokter akan melakukan tindakan operasi ligasi PDA yang memang umum dalam tindakan pengobatan PDA. Operasi tidak bersifat terbuka, tetapi menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam arteri atau vena femoralis untuk menutup lubang dari jarak jauh.

Baca juga: Penanganan yang Dilakukan pada Pengidap PDA

Sebagian besar bayi prematur yang terlahir dengan PDA bisa menoleransi keadaan tersebut dan menerima pengobatannya dengan baik. Hasil pengobatan jangka panjang lebih bergantung pada usia dan berat lahir sang buah hati. Kebutuhan untuk pembedahan jika diperlukan memang akan berdampak pada perkembangan jangka panjang bayi yang lahir prematur.

Jika ibu menemukan adanya kelainan atau gejala aneh pada sang buah hati yang lahir prematur, jangan ragu untuk menanyakannya langsung pada dokter spesialis anak. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, tetapi download aplikasi ini terlebih dahulu di ponsel ibu. Aplikasi Halodoc ini juga bisa ibu pakai untuk cek lab rutin, lho!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan