Mitos atau Fakta Kacamata Terapi Bisa Atasi Mata Malas

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Maret 2020
Mitos atau Fakta Kacamata Terapi Bisa Atasi Mata MalasMitos atau Fakta Kacamata Terapi Bisa Atasi Mata Malas

Halodoc, Jakarta -  Mata malas, atau dikenal dengan amblyopia, merupakan gangguan penglihatan pada sebelah mata yang biasanya dialami oleh anak-anak. Kondisi ini disebabkan karena otak dan mata tidak terhubung dengan baik, sehingga mengakibatkan penglihatan menurun. Pada anak, mata malas akan menyebabkan fokus penglihatan dari kedua mata berbeda.

Hal tersebut terjadi karena otak hanya menerjemahkan penglihatan dari mata dengan kondisi yang normal, sedangkan dari mata yang bermasalah, otak akan mengabaikan sinyal penglihatan tersebut. Kondisi ini awalnya tidak berbahaya. Namun, jika dibiarkan begitu saja, kebutaan bisa saja terjadi pada anak. Apakah mengatasi mata malas bisa dilakukan dengan penggunaan kacamata terapi?

Baca juga: Pencegahan Mata Malas pada Anak

Langkah Mengatasi Mata Malas pada Anak

Langkah mengatasi mata malas akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan dampak yang bisa saja terjadi. Jika amblyopia terdeteksi sedini mungkin, angka kesembuhan cukup tinggi. Namun, jika kondisi ini terdeteksi saat anak berusia di atas 6 tahun, tingkat keberhasilan kesembuhan terbilang rendah. Saat terdeteksi sedini mungkin, mata malas dapat diatasi dengan penggunaan kacamata terapi.

Proses pengobatan tersebut biasanya akan mendapat penolakan dari anak pengidap amblyopia. Pasalnya, kacamata ini akan membuat anak merasa risih. Mereka juga menganggap pandangannya cukup baik tanpa menggunakan kacamata. Terapi yang satu ini harus terus dipantau oleh orangtua agar anak dapat berhasil sembuh. Bukan hanya kacamata terapi saja, berikut prosedur mengatasi mata malas:

  • Penggunaan obat tetes mata. Jangan asal menggunakan obat tetes mata ya, bu! Obat tetes mata guna mengatasi mata malas akan membuat pandangan mata sedikit kabur, sehingga mendorong anak untuk menggunakan kacamata terapi. Bahayanya, obat ini dapat menimbulkan efek samping, seperti iritasi mata, kulit kemerahan, serta sakit kepala.

  • Penggunaan penutup mata. Penutup mata akan digunakan pada bagian mata yang normal guna merangsang mata malas, sehingga penglihatan dapat mengalami perkembangan. Awalnya anak akan merasa tidak nyaman dalam melihat, tapi cara ini cukup efektif dalam mengupayakan kesembuhan.

  • Prosedur operasi. Saat cara lainnya tidak berhasil dalam mengatasi mata malas, biasanya dokter menyarankan untuk melakukan prosedur operasi. Operasi dilakukan dengan memberikan anak bius total, sehingga mereka tidak sadarkan diri sepenuhnya. Operasi ini tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya, tapi dapat meningkatkan kinerja mata.

Ketika Si Kecil mengalami mata malas, perhatikan gejala yang tampak, agar ibu tidak terlambat dalam menempuh langkah pengobatan. Silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, jika ibu ingin mengetahui bagaimana prosedur dilakukan. 

Baca juga: Mata Malas pada Anak Bisa Disembuhkan dengan Cara Ini

Gejala yang Tampak pada Anak Bermata Malas

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, amblyopia merupakan gangguan penglihatan yang sulit terdeteksi di awal kemunculannya. Ketika penyakit ini telat terdeteksi, maka langkah pengobatan yang ditempuh menjadi semakin sulit. Ibu, sebaiknya perhatikan gejala berikut ini:

  • Anak tidak bisa atau sulit memperkirakan jarak.

  • Mata anak terlihat sipit sebelah.

  • Mata terlihat tidak dapat bekerjasama.

  • Mata salah satu sisi terlihat juling.

  • Anak sering memiringkan kepala atau menyipit agar pandangannya terlihat jelas.

  • Anak sulit melihat gambar atau benda tiga dimensi.

  • Anak memiliki hasil tes penglihatan yang jelek.

Baca juga: Begini Cara Mendiagnosis Mata Malas pada Anak

Kebanyakan anak tidak menyadari jika mereka tengah mengidap amblyopia. Untuk itu, orangtua perlu mengetahui gejala-gejala klinis yang tampak untuk dapat memperkirakan apakah apakah anak mengalami amblyopia atau tidak. Orangtua juga dapat melakukan tes sederhana dengan menutup salah satu mata secara bergiliran. Hasilnya, mereka akan mengeluh jika yang ditutupi adalah bagian mata yang mengalami amblyopia.

 Referensi:

NCBI. Diakses pada 2020. Childhood Amblyopia: Current Management and New Trends.

NIH. Diakses pada 2020. Amblyopia (Lazy Eye) .

Lazy Eye. Diakses pada 2020. Successful Improvement of Eyesight with Therapy for Patients with Lazy Eye Proven Possible at Later Ages by Many New Scientific Studies.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan