Mitos atau Fakta, Kacang Kedelai Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 November 2020
Mitos atau Fakta, Kacang Kedelai Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?Mitos atau Fakta, Kacang Kedelai Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar anggapan bahwa mengonsumsi kedelai bisa mengurangi risiko kanker payudara pada wanita? Sebenarnya, hal ini adalah mitos atau fakta? Kenyataannya, manfaat kedelai tidak begitu terasa jika wanita terlalu sedikit mengonsumsi kedelai. Kedelai mengandung protein, isoflavon, dan serat yang memberikan manfaat bagi kesehatan. 

Lalu, apakah kedelai benar-benar bisa menurunkan kanker payudara? Dilansir dari American Cancer Society, pada faktanya memang semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kedelai tradisional seperti tahu, tempe, edamame, miso, dan susu kedelai menurunkan risiko kanker payudara. Hal ini dikhususkan untuk kalangan wanita Asia. 

Baca juga: Ketahui 8 Penyebab Nyeri Payudara Selain Kanker

Hubungan Kedelai dengan Risiko Kanker Payudara

Makanan kedelai adalah sumber protein yang baik, terutama jika dibandingkan makanan lain yang kurang sehat seperti lemak hewani dan daging merah atau olahan. Makanan kedelai dikaitkan dengan penurunan tingkat penyakit jantung dan bahkan membantu menurunkan kolesterol. 

Sebuah penelitian dilakukan di China dengan melibatkan 73.000 wanita, yang menunjukkan bahwa diet tinggi kedelai tidak meningkatkan risiko kanker payudara, namun justru dapat mengurangi risiko kanker payudara. 

Penelitian tersebut menunjukkan, mengonsumsi setidaknya 13 gram atau sebanyak 1-2 porsi protein kedelai setiap hari, memiliki risiko 11 persen lebih kecil mengalami kanker payudara dibanding wanita yang mengonsumsi protein kedelai yang kurang dari 5 gram per hari. 

Selain itu dalam penelitian Cancer Research UK, National Cancer Institute of the USA, dan National University of Singapore tahun 2002, juga menunjukkan bukti bahwa konsumsi kedelai tidak akan meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kedelai dan dampak pada jaringan payudara. 

Baca juga: 6 Cara Mencegah Kanker Payudara

Dari penelitian tersebut ditemukan hasil bahwa wanita dengan diet tinggi kedelai mempunyai jaringan payudara yang padat dan lebih rendah dibanding wanita dengan diet rendah kedelai. Jaringan payudara pada ini yang biasanya berkaitan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi. 

Hormon fitoestrogen yang dihasilkan dari kedelai sebenarnya dapat membantu menyeimbangkan hormon pada wanita yang sudah memasuki fase menopause. Penelitian lagi juga menunjukkan, mengonsumsi susu kedelai sejak usia dini dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 60 persen. 

Cara Lain untuk Mencegah Kanker Payudara

Cara mencegah kanker payudara yaitu mencegah kenaikan estrogen pada tubuh agar risiko kanker payudara tidak meningkat. Menjaga tingkat estrogen dapat dilakukan dengan:

  • Menjaga berat badan tubuh normal.
  • Perbanyak olahraga dan rutin.
  • Kurangi konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.
  • Kurangi konsumsi lemak trans dan makanan yang sulit dicerna.
  • Hindari penggunaan terapi pengganti hormon selama atau sesudah menopause.
  • Berikan ASI eksklusif pada bayi. 

Baca juga: Bukan Kanker, Ini 5 Benjolan pada Payudara yang Harus Diketahui

Meskipun kamu sudah berupaya dalam mencegahnya, ada beberapa faktor terkait estrogen yang tidak dapat diatur dan tidak diketahui. Misalnya pada wanita yang mengalami menstruasi terlalu cepat atau menopause terlalu lambat. Begitu juga dengan wanita yang terlambat atau tidak memiliki anak. 

Untuk dapat menjalankan gaya hidup dan pola makan sehat yang tepat yang dapat menurunkan risiko kanker payudara, kamu perlu berdiskusi dengan dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan memberikan saran pola makan sehat dan tindakan yang dapat dilakukan agar terjaga dari risiko kanker payudara. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

American Cancer Society. Diakses pada 2020. Soy and Cancer Risk: Our Expert’s Advice
Healthline. Diakses pada 2020. Is Eating Soy Healthy or Unhealthy?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan