Mitos atau Fakta Minuman Berkafein Bisa Picu Fluorosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Juli 2020
Mitos atau Fakta Minuman Berkafein Bisa Picu FluorosisMitos atau Fakta Minuman Berkafein Bisa Picu Fluorosis

Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Sciencedirect, disebutkan kalau minuman berkafein dapat meningkatkan risiko fluorosis pada gigi. Fluorosis adalah penurunan estetik pada gigi. Kondisinya ditandai dengan noda mulai dari putih hingga coklat tua, permukaan gigi yang tidak teratur, dan lubang-lubang pada gigi. 

Bertolak belakang dengan yang disebutkan Sciencedirect, menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Europe PMC, disebutkan kalau kadar kafein yang tinggi sekalipun tidak berpengaruh keseimbangan atau konsentrasi jaringan fluoride, kalsium, ataupun fosfor pada gigi.

Kafein dan Masalah Gigi

Seperti halnya minuman apa pun yang bukan air, kopi ketika dikonsumsi dapat memicu pertumbuhan bakteri di mulut dan menyebabkan erosi gigi dan membuat tipis dan rapuh. Kopi juga dapat menyebabkan bau mulut atau halitosis, karena menempel di lidah. 

Untuk menghindari masalah ini, makanlah makanan sebelum minum kopi, dan gunakan scraper lidah dan sikat gigi setelah selesai minum kopi. Hindari creamer dan gula, karena ini hanya mempercepat pertumbuhan bakteri. 

Baca juga: Minum Kopi Bisa Masuk UGD, Ini Takaran Tepatnya

Minum kopi dalam sekali teguk ternyata disinyalir dapat mencegah penumpukan bakteri. Selain itu, minum segelas air setelah menghabiskan kopi diyakini dapat membilas mulut dan gigi. Jika kamu lebih suka es kopi, minumlah melalui sedotan untuk mengurangi risiko noda pada gigi. 

Menggosok gigi sekitar 30 menit setelah minum kopi dapat mengurangi risiko kafein pada kondisi kesehatan gigi. Ingat, kopi bersifat asam. Menyikat gigi segera setelah makan atau minum sesuatu yang asam melemahkan enamel gigi dan menyebabkan noda.

Mengonsumsi makanan tertentu dapat mengurangi kemunculan noda. Buah dan sayuran, seperti stroberi dan lemon mengandung serat alami yang membersihkan gigi dan menghancurkan bakteri.

Baca juga: Gemar Minum Kopi, Hati-Hati Bisa Insomnia

Bukan hanya kopi, makanan lainnya juga dapat menyebabkan masalah pada gigi. Beberapa diantaranya adalah:

1. Anggur merah,

2. Beri (blueberry, blackberry, dan ceri),

3. Tomat dan saus tomat,

4. Cola,

5. Teh hitam,

6. Es,

7. Permen.

Pencegahan dan perawatan Fluorosis

Gejala-gejala fluorosis berkisar dari bintik-bintik putih kecil atau garis-garis yang mungkin tidak terlalu mencolok, hingga noda coklat tua dan enamel berbintik kasar yang sulit dibersihkan. Gigi yang tidak terkena fluorosis halus dan mengkilap. Warnanya juga harus putih krem pucat.

Dalam beberapa kasus, fluorosis sangat ringan sehingga tidak diperlukan perawatan. Atau, hanya memengaruhi gigi belakang yang tidak dapat dilihat. Penampilan gigi yang dipengaruhi oleh fluorosis sedang, hingga parah dapat secara signifikan ditangani dengan beberapa teknik perawatan Teknik-teknik tersebut adalah:

1. Pemutihan gigi untuk menghilangkan noda permukaan. Namun, perlu diperhatikan kalau pemutihan gigi sementara dapat memperburuk penampilan fluorosis.

2. Melapisi gigi dengan mahkota

3. Veneer, yang merupakan cangkang buatan yang menutupi bagian depan gigi untuk meningkatkan penampilan mereka dan digunakan dalam kasus-kasus fluorosis parah.

4. Menggunakan produk kalsium fosfat yang kadang-kadang dikombinasikan dengan metode, seperti mikroabrasi untuk meminimalkan perubahan warna gigi

Sebenarnya untuk pencegahan fluorosis bisa dilakukan dengan pemantauan pola makan serta kandungan pasta gigi. Penting juga untuk memantau penggunaan pasta gigi. Jika butuh rekomendasi jenis pasta gigi bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc.   

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.




Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Does Coffee Stain Your Teeth?
Europe PMC. Diakses pada 2020. Effects of caffeine on fluoride, calcium and phosphorus metabolism and calcified tissues in the rat.
WebMD. Diakses pada 2020. Fluorosis Overview.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Fluorosis.
Science Direct. Diakses pada 2020. The role of caffeinated beverages in dental fluorosis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan