Mitos atau Fakta, Otitis Media Bisa Picu Gendang Telinga Pecah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2019
Mitos atau Fakta, Otitis Media Bisa Picu Gendang Telinga PecahMitos atau Fakta, Otitis Media Bisa Picu Gendang Telinga Pecah

Halodoc, Jakarta – Otitis media disebut menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit gendang telinga. Otitis media adalah kondisi yang terjadi karena adanya infeksi pada telinga bagian tengah. Bagian tersebut berada di belakang gendang telinga dan memiliki tiga tulang kecil. Telinga bagian tengah berfungsi untuk menangkap getaran, lalu meneruskannya ke telinga bagian dalam.

Penyakit otitis media bisa menyerang siapa saja, namun paling sering ditemukan pada anak-anak yang masih berusia di bawah 10 tahun. Otitis media menjadi satu penyebab tersering seseorang mengalami nyeri di telinga serta gangguan lainnya, termasuk gendang telinga pecah. Kok bisa?

Gendang telinga pecah merupakan satu kondisi yang menyebabkan terjadinya robek atau lubang pada lapisan di bagian tengah saluran telinga yang disebut membrane timpani. Bagian ini berfungsi untuk mendeteksi suara dan mengubahnya menjadi getaran yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dikirim ke otak.

Infeksi menjadi salah satu penyebab paling sering pecahnya gendang telinga. Dengan kata lain, infeksi yang terjadi pada otitis media bisa saja menyebabkan terjadinya gendang telinga pecah. Infeksi pada gendang telinga pecah menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian tengah dan memicu tekanan. Pada kondisi tertentu, tekanan akibat infeksi tersebut bisa membuat robekan pada gendang telinga.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Gendang Telinga Pecah?

Munculnya lubang atau robekan pada gendang telinga bisa menyebabkan gejala berupa gangguan pendengaran dan rasa sakit pada telinga. Ada beberapa kebiasaan yang menjadi penyebab gendang telinga pecah, termasuk kebiasaan membersihkan telinga yang salah dan sering menahan bersin.

Gejala Otitis Media yang Perlu Diketahui

Penyakit otitis media banyak terjadi pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Gejala penyakit ini pada anak-anak, meliputi rewel, sering menarik telinga, menggaruk, atau mengeluhkan sakit pada bagian tertentu di sekitar telinga. Anak yang terserang penyakit ini juga menunjukkan gejala berupa demam, penurunan nafsu makan, hingga sulit tidur di malam hari.

Otitis media pada anak juga bisa dikenali dengan mengetes pendengarannya. Umumnya, anak yang mengalami kondisi ini akan kesulitan merespon suara yang pelan atau lirih. Jika itu yang terjadi, segera bawa anak ke dokter atau spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT).

Berbeda dengan gejala yang muncul pada anak-anak, otitis pada orang dewasa biasanya akan menimbulkan keluhan tersendiri. Otitis media pada remaja dan orang dewasa memiliki gejala rasa sakit yang muncul tiba-tiba dan membuat pendengaran menurun, bahkan hilang. Rasa sakit tersebut merupakan dampak dari infeksi dan penimbunan cairan pada telinga bagian tengah.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Kotoran Telinga

Penyebab dan Cara Mencegah Otitis Media

Penyakit yang satu ini paling banyak terjadi karena adanya infeksi virus dan bakteri. Infeksi yang terjadi akan menyebabkan penimbunan mukosa alias lendir di telinga. Hal itu kemudian akan mengganggu fungsi penyampaian suara ke telinga bagian dalam, di mana pada tingkat yang sudah parah, telinga mungkin akan kehilangan kemampuan mendengar.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit otitis media menyerang. Pada anak-anak, cobalah untuk menjauhkannya dari lingkungan yang penuh asap dan rokok. Selain itu, pastikanlah memenuhi vaksinasi anak sesuai jadwal, terutama vaksin pneumokokus dan vaksin DTP/IPV/Hib.

Baca juga: Ketahui 3 Komplikasi Akibat Gendang Telinga Pecah

Cari tahu lebih lanjut seputar otitis media dan gendang telinga pecah dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan