Mitos atau Fakta, Pengidap Diabetes Rentan Terkena Hipotensi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 November 2020
Mitos atau Fakta, Pengidap Diabetes Rentan Terkena HipotensiMitos atau Fakta, Pengidap Diabetes Rentan Terkena Hipotensi

Halodoc, Jakarta – Hipotensi adalah istilah medis untuk tekanan darah rendah, yaitu ketika tekanan darah berada kurang dari 90/60. Bagi sebagian orang, kondisi tersebut tidak menimbulkan masalah, namun banyak orang yang mengalami hipotensi bisa merasakan pusing, bahkan pingsan.

Hipotensi sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi tersebut. Salah satu faktor risiko hipotensi adalah diabetes.

Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Hipotensi

Memahami Hipotensi

Tekanan darah adalah pengukuran tekanan di arteri kamu selama fase aktif dan istirahat setiap detak jantung. Ukuran tekanan darah muncul sebagai dua angka. Angka pertama dan yang lebih tinggi dari keduanya adalah ukuran tekanan sistolik, yaitu tekanan di arteri saat jantung berdetak dan mengisinya dengan darah. Angka kedua mengukur tekanan diastolic atau tekanan darah di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung.

Tekanan darah yang normal lebih rendah dari 120/80 mm Hg. Namun, tekanan darah bisa berubah-ubah sepanjang hari, tergantung pada hal-hal berikut:

  • Posisi tubuh.
  • Irama pernapasan.
  • Tingkat stres.
  • Kondisi fisik.
  • Obat yang kamu minum
  • Makanan dan minuman yang kamu konsumsi.
  • Waktu-waktu tertentu dalam sehari.

Tekanan darah biasanya paling rendah di malam hari dan dapat meningkat tajam saat bangun tidur. Namun, pembacaan tekanan darah di bawah 90/60 mmHg umumnya dianggap tekanan darah rendah atau hipotensi.

Alasan Pengidap Diabetes Rentan Terkena Hipotensi

Faktanya, kondisi medis tertentu seperti diabetes meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotensi. Pengidap diabetes mungkin bisa mengalami hipotensi postural, yaitu tekanan darah rendah yang terjadi ketika berubah posisi dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Kondisi ini bisa terjadi karena neuropati otonom, yaitu bentuk neuropati diabetes yang merusak saraf di jantung dan sistem peredaran darah.

Baca juga: 4 Upaya Penanganan Pertama saat Terkena Hipotensi

Cara Mencegah Hipotensi

Karena berisiko lebih tinggi mengalami hipotensi, penting bagi pengidap diabetes untuk menjaga tekanan darahnya tetap normal. Berikut ini cara yang bisa dilakukan pengidap diabetes untuk mencegah hipotensi:

  • Minum Lebih Banyak Air dan Lebih Sedikit Alkohol

Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga menurunkan tekanan darah, meskipun kamu meminumnya dalam jumlah terbatas. Sebaliknya, air putih dapat mencegah dehidrasi dan meningkatkan volume darah.

  • Perhatikan Posisi Tubuh

Bila ingin berganti posisi, lakukanlah secara perlahan, misalnya dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Hindari duduk dengan kaki disilangkan.

Bila kamu mulai merasakan gejala tekanan darah rendah saat berdiri, silangkan paha kamu seperti gunting dan kencangkan atau letakkan satu kaki di atas kursi dan condongkan tubuh sejauh mungkin ke depan. Gerakan ini mendorong aliran darah dari kaki ke jantung.

  • Makan Dalam Porsi Kecil dan Rendah Karbohidrat

Cara untuk mencegah tekanan darah turun drastis setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari dan batasi makan berkarbohidrat tinggi seperti kentang, nasi, pasta, dan roti.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan kamu untuk minum satu atau dua cangkir kopi atau teh berkafein yang kuat saat sarapan. Namun, jangan minum kafein sepanjang hari karena sensitivitas kamu terhadap kafein akan berkurang. Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan dehidrasi.

  • Berolahraga Secara Teratur

Lakukan olahraga yang meningkatkan detak jantung setidaknya selama 30-60 menit setiap hari, dan latihan ketahanan dua atau tiga hari dalam seminggu. Namun, hindari berolahraga dalam kondisi panas dan lembab.

Baca juga: Cara Sederhana untuk Tetap Sehat Meski Mengidap Diabetes Tipe 2

Bila kamu mengalami gejala hipotensi, seperti pusing, penglihatan kabur, merasa lemah, kebingungan, segera periksakan tekanan darah kamu. Kamu bisa bertanya lebih lanjut pada dokter lewat aplikasi Halodoc tentang cara-cara untuk mengatasi tekanan darah rendah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Low blood pressure (hypotension).
WebMD. Diakses pada 2020. Understanding Low Blood Pressure- the Basics.
Diabetes Self-Management. Diakses pada 2020. When Is Blood Pressure Too Low.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan