Mitos atau Fakta, Periodontitis karena Gaya Hidup Tak Sehat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 November 2018
Mitos atau Fakta, Periodontitis karena Gaya Hidup Tak SehatMitos atau Fakta, Periodontitis karena Gaya Hidup Tak Sehat

Halodoc, Jakarta - Kesehatan mulut dan gigi merupakan salah satu hal yang penting untuk semua orang. Pada mulut dan gigi terdapat gusi, yang merupakan pintu masuk bakteri ke dalam tulang penyangga dan berada di sekitar akar gigi. Fungsi dari gusi sendiri adalah untuk melindungi tulang dan akar gigi, serta menjaga gigi agar tetap kokoh. Walau begitu, gusi dapat memengaruhi kesehatan bagian tubuh lain.

Di Indonesia sendiri, penyakit pada gigi dan mulut yang terjadi mencapai sekitar 25 persen. Dengan kata lain, 1 dari 4 orang Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, termasuk juga gusi. Gusi yang tidak sehat dapat terlihat dari seringnya gusi berdarah. Hal tersebut biasanya terjadi karena penumpukan plak di gusi yang tidak kunjung dibersihkan.

Seseorang yang mengalami masalah pada gusi dapat mengalami periodontitis, yaitu infeksi gusi serius yang dapat merusak jaringan lunak dan tulang yang menjadi penahan gigi. Periodontitis dapat membuat kerontokan pada gigi atau pun meningkatkan risiko penyakit yang fatal pada seseorang.

Periodontitis Disebabkan oleh Gaya Hidup Tak Sehat

Penyakit periodontitis umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Dimulai dengan plak yang menumpuk pada gigi, kemudian plak akan bertambah banyak apabila kamu sering mengonsumsi makanan manis. Penyebab lain terjadinya periodontitis adalah karang gigi, yaitu plak yang mengeras pada gigi. Karang gigi lebih sulit untuk dihilangkan karena dapat mengiritasi gusi.

Plak dan karang gigi yang menempel lama pada gigi dapat meningkatkan risiko kerusakan pada gigi. Peradangan yang terjadi pada gigi dapat membuat kantung-kantung yang berisi plak, bakteri pada gusi dan gigi, serta karang gigi.

Risiko Terserang Periodontitis

Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang mengidap periodontitis, antara lain:

  1. Radang gusi.

  2. Merokok.

  3. Kurang merawat gigi.

  4. Diabetes.

  5. Gizi buruk.

  6. Penyalahgunaan obat.

Diagnosis Periodontitis

Untuk mendiagnosis periodontitis, beberapa pemeriksaan gejala-gejala yang terjadi akan dilakukan. Setelah itu, dokter akan menggunakan alat gigi untuk mengecek kedalaman kantung antara gusi dan gigi. Pada orang yang sehat, kedalaman kantung tersebut sekitar 1-3 milimeter. Jika lebih dari 5 milimeter, kondisi tersebut mengindikasikan adanya penyakit periodontitis. Selain itu, dokter mungkin akan menggunakan sinar X untuk mengetahui area tulang yang keropos.

Pengobatan Periodontitis

Tahap awal pengobatan  periodontitis yang dilakukan adalah membersihkan kantung gigi dan mencegah agar tulang tidak rusak. Dokter akan mengangkat plak dan karang, serta berusaha menghentikan bakteri agar tidak menyebar ke tulang. Biasanya, pengidap akan diberikan antibiotik untuk mengendalikan infeksi agar tidak menyebar. Apabila periodontitis sudah dalam tahap parah, mungkin operasi akan dilakukan.

Kamu juga harus mengubah gaya hidup untuk mengatasi penyakit ini. Selain itu, kamu juga dapat melakukan pengobatan di rumah untuk mengatasi periodontitis, caranya yaitu:

  1. Gunakanlah sikat gigi yang lembut dan menggantinya tiap 3 bulan sekali.

  2. Sikat gigi 2 kali sehari, setiap sehabis makan.

  3. Secara rutin melakukan pengecekan terhadap kesehatan gigi.

  4. Gunakan obat kumur untuk mengurangi plak yang berada di gigi dan mulut.

  5. Bersihkan sela-sela gigi dengan tusuk gigi atau sikat interdental.

Itu lah pembahasan mengenai periodontitis yang dapat disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit periodontitis, dokter-dokter dari Halodoc siap membantu. Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc. Pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan