Mitos atau Fakta, Sering Pakai Ganja Bisa Susah Hamil

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Maret 2020
Mitos atau Fakta, Sering Pakai Ganja Bisa Susah HamilMitos atau Fakta, Sering Pakai Ganja Bisa Susah Hamil

Halodoc, Jakarta – Banyak orang mungkin sudah tahu bahwa ganja dapat memberi dampak kesehatan pada tubuh, apalagi bila sering dikonsumsi. Salah satu efek ganja yang sudah dikenal luas adalah dapat menyebabkan susah hamil. Meskipun mungkin masih banyak perokok ganja yang hamil dan dapat membuat pasangan mereka hamil, tetapi penelitian menunjukkan bahwa ganja dapat memberi dampak negatif pada kesuburan. Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Kebiasaan merokok ganja sudah sering dikaitkan dengan masalah pada kesehatan sperma. Namun, para peneliti juga ingin tahu seberapa akurat efek ganja tersebut dan apakah ganja juga dapat memberi efek yang sama pada kesehatan reproduksi wanita. Oleh karena itu, para peneliti menguraikan lima hal tentang hubungan antara ganja dan kemampuan seseorang untuk hamil dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal:

1. Kandungan Ganja dapat Mengganggu Sistem Endocannabinoid

Sistem Endocannabinoid adalah jaringan reseptor yang kompleks yang ada di seluruh tubuh kita. Sistem ini berfungsi untuk membantu mengatur dan berkomunikasi dengan otak, jaringan endokrin dan sistem kekebalan tubuh. Sistem tersebut juga ada di organ reproduksi baik pria maupun wanita, serta berperan penting dalam mengendalikan hormon dan reproduksi manusia.

Namun, salah satu bahan aktif dan psikoaktif dalam ganja yang bernama tetrahydrocannabinol (THC) dapat memengaruhi reseptor endocannabinoid dan menyebabkan berbagai efek biologis. THC dapat mengganggu proses komunikasi antara reseptor tersebut dengan otak, mengakibatkan banyak fungsi reproduksi tubuh terganggu, sehingga akhirnya terjadi ketidakseimbangan.

2. Dapat Mengurangi Jumlah Sperma

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat memberi dampak besar pada jumlah sperma. Sebuah studi tahun 2015 mengungkapkan bahwa pria yang sering merokok ganja mengalami penurunan jumlah sperma sebanyak 29 persen.

Namun, dalam makalah baru-baru ini tentang reproduksi manusia menunjukkan bahwa pria yang pernah menggunakan ganja justru memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi bila dibandingkan pria yang tidak pernah menggunakan ganja.

Perbedaan hasil kedua temuan ini menunjukkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak jangka pendek dan jangka panjang ganja terhadap kesehatan sperma.

Baca juga: 4 Hal yang Mengharuskan Laki-Laki Periksa Sperma

3. Mengganggu Ovulasi

Menurut dr. Sara Ivnitsky, rekan penulis studi ini dan ahli endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Universitas Barat di London, Ontario, mempelajari efek ganja pada kesuburan wanita jauh lebih sulit, karena tidak ada ukuran yang dapat dihitung seperti pada pengujian tingkat kesuburan pria.

Namun, sebuah studi menemukan bahwa merokok ganja dapat menunda siklus ovulasi selama beberapa hari. Dr. Felish Gersh, seorang OB-GYN dan pendiri Kelompok Medis Integratif di Irvine, California mengungkapkan bahwa kandungan THC dalam jumlah yang tinggi dapat menurunkan produksi estrogen dan tanpa kadar estrogen yang tinggi, ovulasi tidak akan pernah terjadi. Bila ovulasi tidak terjadi, maka tidak ada telur yang akan dilepaskan untuk dibuahi.

Baca juga: Ini 5 Gangguan Rahim Penyebab Sulit Hamil

4. Dapat Memperburuk Masalah Kesuburan yang Sudah Ada Sebelumnya

Mengingat ganja dapat mengganggu fungsi sistem endocannabinoid, dan sistem biologis yang kompleks tersebut terlibat dalam setiap aspek kesuburan, mulai dari ovulasi, transportasi tuba, penyiapan lapisan rahim, serta waktu dan penanaman embrio yang tepat pada tahap blastokista, maka penggunaan ganja yang sering dapat mengakibatkan masalah kesuburan atau bahkan memperburuknya.

5. Dapat Memengaruhi Kehamilan

Para ahli kesehatan setuju bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efek ganja terhadap kesuburan. Mereka memperkirakan bahwa ganja tidak hanya dapat memengaruhi kesuburan, tetapi juga pada kehamilan, yaitu pada janin yang terpapar dalam rahim. Penggunaan ganja diduga dapat meningkatkan risiko keguguran.

Jadi, jelas bahwa sering menggunakan ganja dapat meningkatkan risiko infertilitas pada kamu atau pasangan, sehingga menyebabkan susah hamil. Berhenti menggunakan ganja mungkin bisa menjadi hal yang sangat sulit bagi orang yang sudah memakai ganja dalam waktu yang lama. Namun, bila kamu dan pasangan ingin mengharapkan kehamilan, sebaiknya berusahalah berhenti menggunakan ganja sesegera mungkin.

Baca juga: Alasan Mengapa Ganja Dilarang Dikonsumsi

Bila kamu sakit atau butuh saran dokter, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 5 Things to Know About Marijuana Use and Your Fertility.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan