Mitos atau Fakta Skizofrenia adalah Penyakit Turunan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Mei 2020
Mitos atau Fakta Skizofrenia adalah Penyakit Turunan? Mitos atau Fakta Skizofrenia adalah Penyakit Turunan?

Halodoc, Jakarta - Mau tahu berapa banyaknya pengidap skizofrenia secara global? Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 20 juta orang di seluruh dunia harus berhadapan dengan skizofrenia. Hal yang bikin resah, pengidap skizofrenia 2–3 kali lebih mungkin meninggal lebih awal daripada populasi umum. Tuh, bikin resah kan?

Lantas, apa sih yang penyebab skizofrenia? Benarkah skizofrenia merupakan penyakit keturunan? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Skizofrenia yang Perlu Diketahui

Lampu Kuning untuk Saudara Kembar

Sebenarnya sampai kini penyebab pasti skizofrenia masih menjadi misteri. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang bisa memicu gangguan mental ini. Salah satunya faktor genetik alias keturunan. Menurut penelitian, seseorang dari keluarga pengidap skizofrenia, 10 persen lebih berisiko mengalami kondisi yang sama.

Namun, bila kedua orangtua mengidap skizofrenia lain lagi ceritanya. Di kondisi ini risiko akan meningkat menjadi 40 persen lebih besar. Di samping itu, orang yang memiliki saudara kembar dengan skizofrenia, risikonya bisa meningkat hingga 50 persen. 

Ada juga studi menarik dari Denmark pada 2017 berdasarkan data nasional lebih dari 30.000 saudara kembar. Hasil risetnya memperkirakan heritabilitas skizofrenia sebesar 79 persen. Cukup besar risikonya, bukan? 

Baca juga: Begini Cara Mengenali Gejala Skizofrenia Sejak Dini

Bukan Cuma Genetik

Faktor genetik memang bisa menjadi biang keladi skizofrenia. Akan tetapi, gangguan mental yang satu ini bukan cuma menyoal faktor tersebut saja. Ada pula hal lainnya yang bisa memicu terjadinya penyakit ini. Misalnya, bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang tidak normal faktor genetik dari orangtua atau lahir dengan kondisi prematur.

Di samping itu, ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamine dan peningkatan aktivasi pada sistem kekebalan tubuh juga bisa memicu skizofrenia. Ibu hamil jug mesti waspada terhadap gangguan mental ini, sebab kekurangan nutrisi dan paparan racun serta virus bisa meningkatkan risiko anak mengidap skizofrenia.

Selain hal di atas, ada pula beberapa faktor lainnya yang bisa memicu skizofrenia. Contohnya: 

  • Faktor genetik dari orangtua.

  • Bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang tidak normal.

  • Lahir dengan kondisi prematur.

  • Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamine.

  • Kekurangan oksigen, kekurangan nutrisi dan terkena virus saat didalam kandungan.

  • Peningkatan aktivasi pada sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, faktor lingkungan juga diduga bisa menyebabkan skizofrenia pada anak. Menurut beberapa penelitian, wanita hamil dengan tingkat stres yang tinggi bisa menyebabkan skizofrenia pada keturunan mereka. Tak cuma itu saja faktor lingkungan yang bisa memicunya. Kehilangan orangtua di masa kecil atau kekerasan fisik pada anak diduga bisa memicu skizofrenia pada anak.

Baca juga: Skizofrenia Dialami Bumil, Ternyata Ini Dampaknya

Ada satu hal lain yang mesti diwaspadai. Ternyata, penyalahgunaan narkoba juga bisa memicu terjadinya skizofrenia. Ingat, penyalahgunaan narkoba pada anak-anak atau remaja bukanlah barang baru. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 5,9 juta anak-anak menjadi pecandu narkoba. 

Kecanduan narkoba memang bisa menimbulkan sederet masalah bagi otak. Salah satunya gangguan jiwa berat atau skizofrenia. Selain itu, kecanduaan narkoba jenis ganja juga sering dikaitkan dengan kondisi neuropsikiatri seperti skizofrenia.

Pengguna narkoba jenis ini bisa mengalami penurunan kualitas pada talamus otak. Kerusakan ini menyerupai kerusakan yang ditemukan pada pengidap skizofrenia. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Schizophrenia
WHO. Diakses pada 2020. Schizophrenia 
Healthline. Diakses pada 2020. Is Schizophrenia Inherited?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Schizophrenia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan