Mitos atau Fakta, Sleep Apnea Picu Kematian

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Desember 2018
Mitos atau Fakta, Sleep Apnea Picu KematianMitos atau Fakta, Sleep Apnea Picu Kematian

Halodoc, Jakarta - Sleep apnea merupakan gangguan tidur serius yang ditandai dengan sering berhentinya pernapasan selama tidur. Dalam dunia medis, sleep apnea yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernapasan disebut dengan istilah OSA (Obstructive Sleep Apnea). Ketika hal ini terjadi, aliran udara menuju paru-paru tersendat dan membuat pengidapnya terbangun secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa terjadi selama 10-60 detik, tapi dalam tahap yang ekstrem, kondisi ini juga bisa terjadi berulang setiap 30 detik.

Sleep apnea merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai tanda dan gejala dari kondisi ini, supaya bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut beberapa gejala paling umum dari sleep apnea yang perlu diwaspadai.

1. Mendengkur Kencang

Mendengkur atau ngorok merupakan tanda utama dari gangguan tidur ini. Pada saat tidur, saluran napas berada dalam keadaan relaks, lemas, dan menyempit, sehingga meskipun ada gerakan napas, sirkulasi udara jadi terhambat. Hal ini membuat jaringan di sekitar jalur pernapasan bergetar, sehingga menghasilkan suara ngorok. Kebanyakan orang yang mendengkur saat tidur tidak menyadari jika dirinya mendengkur.

2. Sering Buang Air Kecil Tengah Malam

Kebiasaan sering buang air kecil tengah malam ternyata bisa menjadi salah satu tanda sleep apnea, lho. Gangguan tidur karena sering buang air kecil muncul akibat terhambatnya produksi hormon antidiuretik (ADH). Hormon tersebut berfungsi untuk mencegah seseorang buang air kecil di malam hari.

Apabila hormon tersebut tidak dihasilkan, frekuensi buang air kecil pada tengah malam pun meningkat. Selain itu, sleep apnea juga akan membuat pengidapnya lebih peka terkait seberapa penuh kandung kemihnya pada malam hari. Hal inilah yang juga mendorong pengidap sleep apnea jadi lebih sering buang air kecil.

3. Menggeretakkan Gigi Ketika Tidur

Menggeretakkan gigi, atau dalam bahasa medisnya disebut dengan bruxism juga bisa menjadi tanda sleep apnea. Bagi beberapa orang, kebiasaan buruk ini terjadi secara tidak sadar saat tidur. Kebiasaan menggeretakkan gigi yang masih dalam tahap ringan memang tidak memerlukan perawatan atau pengobatan lebih lanjut. Namun, untuk beberapa kasus, kebiasaan buruk ini bisa sampai menyebabkan kelainan dagu, sakit kepala, merusak gigi, dan masalah-masalah lainnya.

4. Mulut Kering

Sering bangun dengan mulut kering atau tenggorokan serak? Jika iya, kamu perlu waspada. Pasalnya, ini merupakan salah satu indikasi dari sleep apnea. Mulut kering sering terjadi ketika hidung tersumbat yang menyebabkan seseorang bernapas melalui mulut. Ini bisa jadi karena flu, pilek, alergi, ataupun kondisi medis lainnya. Menyiapkan segelas air putih di samping tempat tidur bisa jadi cara terbaik mengatasi mulut kering setelah bangun tidur untuk mengurangi risiko gangguan ini.

5. Memiliki Rasa Kantuk Berlebih

Sleep apnea membuat kualitas tidur pengidapnya menjadi kurang baik, karena sering terbangun pada malam hari. Akibatnya, pengidap sleep apnea akan sering mengalami pusing, badan tidak segar ketika bangun tidur, sulit berkonsentrasi, dan mengantuk berlebihan di siang hari.

Bisa Memicu Kematian

Menurut berbagai penelitian, penyakit kardiovaskular tiga kali lebih mungkin terjadi pada orang yang mengidap sleep apnea, dan tidak segera mengobatinya. Bahkan, menurut studi Lancet pada 2005, ditemukan bahwa tingkat gangguan jantung pada pengidap sleep apnea yang menjalani terapi, hampir sama dengan pendengkur yang bisa tetap bernapas dengan baik dan dengan para bukan pendengkur.

Lebih lanjut, sebuah studi dari Mayo Clinic juga menunjukkan bahwa orang dengan sleep apnea lebih mungkin meninggal mendadak karena gangguan denyut jantung ketika tidur. Pada populasi umum, kematian mendadak sering terjadi beberapa jam setelah bangun tidur.

Itulah sedikit penjelasan tentang sleep apnea yang ternyata dapat memicu kematian. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan