Mitos dan Fakta Tentang Diet Keto yang Harus Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 April 2020
Mitos dan Fakta Tentang Diet Keto yang Harus DiketahuiMitos dan Fakta Tentang Diet Keto yang Harus Diketahui

Halodoc, Jakarta - Diet ketogenic atau yang lebih dikenal dengan diet keto merupakan jenis diet yang dilakukan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak sehat. Tujuan adalah mengubah metabolisme tubuh. Skemanya begini; saat tubuh menggunakan keton sebagai sumber energi, tubuh akan membakar lemak sebagai tenaga.

Baca juga: 6 Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Selain Diet dan Olahraga

Awalnya memang banyak orang skeptis tentang keberhasilan diet ini. Mereka enggan mencoba, karena percaya mitos diet keto yang beredar. Alangkah baiknya kamu mengetahui mitos faktanya sebelum mencoba menjalankan diet keto. Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui:

Mitos: seseorang akan kekurangan gizi dan nutrisi 

Faktanya, diet keto bukan hanya dilakukan untuk orang-orang yang menginginkan  berat badan ideal, tapi juga untuk tubuh yang lebih sehat. Selain menurunkan berat badan, berikut beberapa manfaat lain dari diet keto:

  • Mencegah diabetes, epilepsi, alzheimer, serta penyakit neurodegeneratif.

  • Mengatasi peradangan.

  • Mencegah radikal bebas.

Mitos: diet ketogenic merupakan diet yang sulit dijalani

Semua jenis diet akan sangat sulit dijalani, awalnya. Apalagi jika kamu memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat. Namun, saat ingin memiliki ukuran tubuh kamu inginkan, diet ini sebanding dengan perjuangan yang kamu lakukan.  Dibandingkan dengan diet lain, diet ketogenic justru tidak membatasi kalori yang dikonsumsi.

Baca juga: Menu Diet Sehat Bebas Kalori

Mitos: diet ketogenic berbahaya jika dilakukan

Banyak yang bingung membedakan antara ketosis dan ketoasidosis. Ketosis merupakan respon alami tubuh ketika asupan karbohidrat dalam tubuh sangat rendah. Hal tersebut berarti, tubuh menggunakan keton menjadi sumber energi, saat kadar glukosa tidak mencukupi untuk kebutuhan tubuh.

Sedangkan ketoasidosis merupakan kurangnya insulin dalam tubuh yang terjadi pada pengidap diabetes. Kedua hal tersebut menjadi mitos dari diet keto yang kenyataannya salah kaprah. Keduanya tidak ada hubungannya dengan diet ketogenik.

Mitos: diet keto menyebabkan terganggunya fungsi otak

Salah satu mitos yang beredar adalah diet keto membuat seseorang jadi telah berpikir. Banyak orang yang berpendapat, diet keto bisa bikin lemot. Padahal, kenyataannya salah. Diet keto justru membuat kamu menjadi lebih fokus dan berenergi.

Saat awal pelaksanaannya, kamu memang akan merasa sangat lemas. Hal tersebut wajar terjadi, karena tubuh sedang beradaptasi. Banyak dari mereka yang mengeluhkan sangat tidak bertenaga. Namun jangan khawatir, karena prosesnya tidak akan lebih dari seminggu. Setelah melewati fase ini, dan tubuh tidak merasakan hal yang sama, itu berarti diet yang kamu jalani berhasil.

Baca juga: Program Diet yang Tepat Bagi Kamu yang Sibuk

Mitos: diet keto tidak menghilangkan lemak, tapi air

Banyak yang mengatakan penurunan berat badan dari diet keto disebabkan oleh hilangnya air dari tubuh. Padahal kenyataannya tidak sama sekali. Agar lemak dapat digunakan sebagai sumber energi, lemak masuk ke dalam aliran darah. Sedangkan lemak yang mengikat banyak air, tidak dapat memasuki aliran darah. Diet keto bekerja dengan melepaskan kandungan air pada lemak yang. Kemudian lemak memasuki aliran darah, yang akan diubah menjadi energi.

Saat kamu menjalankan diet ketogenik dan mengalami sejumlah masalah kesehatan, segera temui dokter di rumah sakit terdekat, ya! 

Referensi:

Health Harvard. Diakses pada 2020. Ketogenic diet: Is the ultimate low-carb diet good for you?
Little Things. Diakses pada 2020. 14 Things Everyone Needs To Know About The Keto Diet.
The Do. Diakses pada 2020. The keto diet: 5 fast facts.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan